Menteri Baru Jokowi
Profil Budi Gunadi yang Jadi Menteri Kesehatan: Lulusan Fisika Nuklir, Mantan Dirut Bank Mandiri
Mengutip informasi di laman Kementerian BUMN, Budi merupakan seorang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
TRIBUNJAKARTA.COM- Budi Gunadi Sadikin ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi menteri kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto.
Menteri Terawan manjadi satu dari enam posisi menteri yang dirombak atau reshufle kabinet oleh Presiden Jokowi.
Dikutip dari Kompas.com, Budi Gunadi Sadikin memang bukan datang dari latar belakang dunia kedokteran atau kesehatan.
Namun, namanya sebenarnya bukan pemain baru dalam jajaran pemerintahan.
Dalam Kabinet Indonesia Kerja Jilid II, Budi merupakan Wakil Menteri BUMN yang ditunjuk sejak 25 Oktober 2019, mendampingi Erick Thohir yang bertugas di posisi Menteri.
Di masa pandemi Covid-19, pria kelahiran Bogor, 6 Mei 1964 ini juga dipercaya menjadi Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN).
Dalam menjalankan tugasnya, ia menegaskan aspek kesehatan ada di depan ekonomi, karena jika kesehatan membaik, maka ekonomi akan mengikuti.
"Nomor satu ini jelas, Pak Presiden jelas, bahwa yang di depan sektor kesehatan. Jadi kesehatan harus pulih dulu baru ekonomi, karena apapun yang kita lakukan, pandeminya pandemi kesehatan. Kita harus dorong itu (kesehatan) supaya pulih dulu, baru ekonomi menyusul," kata pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono melalui akun Twitter-nya @drpriono1, Minggu (20/12/2020).
Lulusan fisika nuklir
Sosok Budi sebagaimana disebutkan di awal memang bukan datang dari dunia kesehatan.
Mengutip informasi di laman Kementerian BUMN, Budi merupakan seorang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia menamatkan pendidikan sarjananya di Kampus Ganesha itu pada 1988 dengan mengambil Bidang Fisika Nuklir.
Ia juga mendapat sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultat (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada 2004.
Perjalanan karier
Sebelum menjabat Wamen BUMN dan Ketua Satgas PEN, Budi pernah menduduki sejumlah posisi strategis.
Di antaranya sebagai Direktur Utama Bank Mandiri periode 2013-2016, ia purna tugas karena memang masa jabatannya habis dan selanjutnya digantikan oleh Kartika Wirjoatmodjo.
Rehat sejenak, Budi dipercaya menjadi staf khusus Menteri BUMN di masa Rini Soemarno selama setahun, dari 2016-2017.
Setelah itu, ia kembali ditugaskan untuk memimpin perusahaan negara, kali ini bukan di bidang keuangan.
Budi diminta untuk menjadi Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium ( Inalum) pada 2017-2019.
Di masa kepemimpinannya, Inalum berhasil memiliki 51 persen saham PT Freeport Indonesia.
Di saat yang sama, terbentuk pula holding BUMN pertambangan yang kini disebut MIND ID atau Mining Industry Indonesia.
Di tengah perjalannya menjadi Dirut Inalum, ia diminta mengisi posisi Wakil Menteri BUMN bersama dengan Kartika Wirjoatmodjo, yang dulu menjadi penerusnya di posisi Dirut Bank Mandiri.
Jauh sebelum jabatan-jabatan strategis itu diembannya, Budi memulai perjalanan kariernya di Jepang.
Mengutip Kompas.com (25/10/2019), ia memulai kariernya sebagai staf teknologi informasi di IBM Asia Pasifik yang berpusat di Tokyo Jepang.
Ia pun melanjutkan kariernya di IBM Indonesia hingga 1994 dengan menduduki sejumlah jabatan, terakhir sebagai Systems Integration & Professional Services Manager.
Setelah itu, ia mulai masuk ke dunia perbankan.
Baca juga: Profil Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Pernah Jual 7 Kambing Demi Bayar Kuliah di ITB
Baca juga: Jokowi Umumkan Reshuffle Kabinet, Sandiaga Uno dan Tri Rismaharini Jabat Menteri
Baca juga: Curi Gas Melon dari Kurir, Pemuda di Serpong Diikat Warga dan Dianiaya
Di tahun yang sama ia masuk ke Bank Bali yang kini berubah nama menjadi Bank Permatahingga pada 1999.
Di sana ia sempat menduduki sejumlah jabatan, mulai dari General Manager Electronic Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta, hinga Chief General Manager Human Resources.
Kemudian Budi kembali pindah ke lingkungan kerja baru, kali ini ia bergabung dengan ABN Amro Bank Indonesia hingga 2004 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Consumer Banking.
Masih dari dunia perbankan, Budi masuk ke Bank Danamon sebagai Executive Vice President Consumer Banking.
Sempat juga ia menjadi Direktur di Adira Quantum Multi Finance.
Hingga pada 2006, Budi bergabung ke Bank Mandiri dan posisinya belum langsung menjadi Direktur Utama, melainkan Direktur Mikro dan Retail Banking.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Sosok Budi Gunadi Sadikin yang Disebut-sebut Potensial Geser Posisi Terawan