Penggerebekan Tempat Penampungan TKI Ilegal di Pasar Rebo Berawal dari Rapid Test

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggagalkan pengiriman 28 TKI ilegal yang hendak dikirim ke Timur Tengah.

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Bima Putra
BP2MI saat melakukan penggerebekan di rumah yang dijadikan tempat penampungan ilegal, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (23/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggagalkan pengiriman 28 TKI ilegal yang hendak dikirim ke Timur Tengah.

Ke-28 TKI yang seluruhnya perempuan ditampung di satu rumah berlantai dua dua Jalan Rambutan, RT 04/RW 10, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan penggerebekan yang dilakukan jajarannya pada Rabu sore berawal dari pemeriksaan rapid test.

"Kemarin katanya mereka didatangi dari Satpol PP Kelurahan, TNI-Polri. Ini kan mengkhawatirkan (kerumunan), sehingga dirapid tes," kata Benny di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (23/12/2020).

Meski sempat melakukan rapid test dengan mendatangkan petugas Puskesmas Kelurahan pada Selasa (22/12/2020) ke lokasi.

Menurutnya aparat Kelurahan Baru dan Kecamatan Pasar Rebo tidak mengetahui bahwa rumah berlantai dua tersebut jadi tempat penampungan TKI ilegal.

"Tidak terkait dengan tindakan pemerintah setempat untuk mencegah keberangkatan. Karena mereka (petugas Kelurahan dan Kecamatan) tidak tahu apakah legal atau tidak," ujarnya.

Baca juga: Polres Metro Tangerang Kota Sediakan Rapid Test Antigen Gratis di Rest Area

Baca juga: Terlantar di Jalan Jembatan Tinggi, Dua Bocah Cilik Dibawa Petugas Sosial ke GOR Tanah Abang

Padahal sejak tahun 2015 pemerintah Indonesia menghentikan pengiriman TKI ke Timur Tengah karena rentetan kasus kekerasan TKI di sana.

Aturan moratorium pengiriman ini yang disampaikan Benny ke para calon TKI asal Jember, Malang, Banyuwangi, dan Nusa Tenggara Barat.

"Justru kami mendapat laporan bahwa di tempat ini ada penampungan bagi PMI (pekerja migran Indonesia) yang akan diberangkatkan ilegal. Ternyata tiga sudah diberangkatkan," tuturnya.

Data yang dihimpun TribunJakarta.com, hasil rapid test 28 calon TKI ilegal yang dilakukan Puskesmas Kelurahan Baru pada Selasa (22/12) non reaktif.

Oleh perempuan bernama Azizah yang berperan jadi penyalur jasa TKI ilegal mereka dijanjikan bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

28 orang diamankan

Satu rumah di Jalan Rambutan RT 04/RW 10, Kelurahan Baru, Pasar Rebo, Jakarta Timur dijadikan tempat penampungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal.

Rumah diketahui jadi tempat penampungan TKI ilegal setelah Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia  (BP2MI) melakukan penggerebekan.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan penggerebekan pada Rabu (23/12) dilakukan setelah pihaknya mendapat informasi dari warga.

"Di sini kita temukan 28 calon pekerja migran yang hampir diberangkatkan, ditambah 3 sudah diberangkatkan (ke Timur Tengah)" kata Benny di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (23/12/2020).

Berdasar hasil pemeriksaan sementara para calon TKI yang seluruhnya perempuan berasal dari Jember, Malang, Banyuwangi, dan Nusa Tenggara Barat.

Mereka dibawa seorang perempuan bernama Azizah ke Jakarta karena dijanjikan bekerja jadi pembantu rumah tangga di Timur Tengah

"Padahal (pengiriman) pekerja rumah tangga untuk Timur Tengah sudah dihentikan oleh pemerintah dari tahun 2015. Artinya ini jelas pemberangkatan secara ilegal," ujarnya.

Benny menuturkan 28 TKI ditempatkan di satu rumah berlantai dua, mereka tidur terbagi di lebih dari lima kamar yang berukuran sekitar 2X3 meter.

Nahas saat BP2MI melakukan penggerebekan pada Rabu sore Azizah yang disebut pelaku utama tidak berada di lokasi, hanya petugas keamanan rumah.

"Kita akan tampung mereka (28 TKI) di RPTC (Rumah Perlindungan dan Trauma Center) milik Kementerian Sosial. Di sana dilakukan pemeriksaan, pemberkasan, dan selanjutnya proses hukum," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved