Antisipasi Virus Corona di Tangsel

Pengusaha Indekos di Tangsel Siap Tampung Pasien Covid-19, Asal Harga Naik

Sejumlah pengusaha indekos setuju kebijakan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, yang ingin indekos dijadikan tempat isolasi pasien Covid19

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
Freepik via Tribunnews.com
Ilustrasi Virus Corona. Sejumlah pengusaha indekos setuju kebijakan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, yang ingin indekos dijadikan tempat isolasi pasien Covid19 

Sementara, tanggapan berbeda disampaikan Mirnawati, pengusaha indekos di bilangan Jalan Haji Samiin, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangsel.

Mirnawati menolak lantaran kondisi indekosnya berada di kawasan padat penduduk.

"Saya sebagai pemilik kosan tidak setuju karena kosan itu adanya (di lokasi) padat penduduk," kata Mirnawati.

Baca juga: 5 Hari Dilantik Jadi Menparekraf, Sandiaga Uno Blusukan ke Bali: Cek Prokes di Bandara Ngurah Rai

Ia takut usaha indekosnya akan sepi usai kebijakan itu diterapkan. 

Pasalnya, warga sekitar indekos masih sensitif dengan virus ganas itu.

"Apabila pasien covid-19 ada di kos yang ada di padat penduduk usaha saya kemungkinan akan sepi selanjutnya, walaupun untuk covid-19 tempat kosanya dibayar mahal, karena dampak dari covid-19 itu amatlah sangat sensitif kepada penduduk, bahwa terkena covid-19 akan menular," ujar pemilik indekos enam pintu itu.

Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Wali Kota Airin mewacanakan akan memberdayakan indekos menjadi tempat isolasi pasien Covid-19

Hal itu diutarakan Airin saat menjawab pertanyaan tentang evaluasi banyaknya penderita Covid-19 yang meninggal karena isolasi mandiri tidak maksimal. 

Terlebih, kapasitas Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Tangsel yang menjadi tempat karantina terpusat, semakin menipis.

Data Rabu (23/12/2020), kapasitas RLC yang sebanyak 150 tempat tidur, sudah terisi 102 pasien. Sedangkan, jumlah pasien terus bertambah pada kisaran 10 orang setiap harinya.

Baca juga: Sederet Fakta Kecelakaan Maut di Pasar Minggu: Ada Pemukulan Oleh Polisi, CCTV Jadi Bukti

Pengelola hotel yang juga sempat dimintakan untuk menjadi tempat karantina, menolak karena jumlah okupansi tengah bertumbuh.

Menurut Airin, indekos menjadi tempat ideal untuk karantina terpusat karena kondisinya saat ini sedang sepi.

Diketahui, indekos yang karib dengan mahasiswa sebagai penghuninya, sedang menjalani kuliah secara online atau daring.

Kebanyakan mahasiswa meninggalkan indekosnya dan kuliah dari rumah atau kampung halamannya.

"Sekarang kan kos-kosan (indekos) sepi, itu bisa dimasukkan ke kita karena program isolasi mandiri tersentral itu kan biayanya dari pemerintah pusat," ujar Airin usai memantau persiapan misa Natal di Gereja Santo Laurensius, Pakulonan, Serpong Utara, Kamis (24/12/2020).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved