Tewaskan 72 Kambing dan 1 Sapi di Kuningan, TNI-Polri Bersenjata Berhasil Melumpuhkan 6 Ajag

Tim gabungan dari berbagai elemen trdiri dari TNI-Polri, Perbakin, dan warga setempat berhasil menewaskan enam anjing hutan atau ajag yang berkeliaran

Editor: Wahyu Septiana
Istimewa
Sudah 1 Sapi dan 72 Ekor Kambing Tewas Dimangsa, Kini Giliran 6 Ekor Ajag Tewas Ditembak. Tim gabungan dari berbagai elemen trdiri dari TNI-Polri, Perbakin, dan warga setempat berhasil menewaskan enam anjing hutan atau ajag yang berkeliaran 

TRIBUNJAKARTA.COM - Tim gabungan dari berbagai elemen yang terdiri dari TNI-Polri, perbakin, dan warga setempat, berhasil menewaskan enam anjing hutan atau ajag yang berkliaran.

Dalam beberapa pekan terakhir, ajag sudah memangsa 72 ekor kambing dan satu ekor sapi di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan.

Tim gabungan yang terdiri dari berbagai elemen turun ke lapangan demi memburu hewan pemangsa tersebut.

Perburuan itu dilakukan selama dua hari hingga enam ekor ajag tertembak.

"Proses perburuan terhadap anjing liar sebagai pemangsa puluhan ternak warga di Kecamatan Cibingbin telah berlangsung dua hari," kata Kapolsek Cibingbin Iptu Asep Alamsah mewakili Kapolres Kuningan AKBP Lukman SD Malik kepada Wartawan, Minggu (27/12/2020).

Baca juga: Kerahkan Sniper Buru Makhluk Penghisap Darah Puluhan Ternak di Kuningan, Sudah 6 Ajag yang Ditembak

Asep mengatakan, perburuan sejak Sabtu (26/12/2020) dan Minggu (27/12/2020).

"Tim pemburu gabungan dari anggota TNI Kodim 0615/Kuningan, Polres Kuningan, Perbakin, BPBD, Pemerintah Kecamatan, dan Desa sekitar, dibantu warga, telah berhasil menembak 6 ekor anjing liar," kata Asep.

Tim berhasil menembak dua ekor anjing liar di hutan sekitar Desa Cipondok dan Desa Ciangir.

"Sebelumnya bareng warga telah menembak empat ekor. Jadi totalnya ada enam ekor yang berhasil ditembak," kata Asep.

Proses perburuan hari pertama, kata dia, sempat ada hambatan karena cuaca. "Namun Tim dan warga setempat berhasil membunuh 4 ekor anjing liar," ujarnya.

Baca juga: Polisi Bersama Perbakin Mulai Sabtu Hingga Senin Akan Buru Ajag Pemangsa Puluhan Ternak di Kuningan

Masuk hari kedua dalam perburuan, kata Asep, proses perburuan yang dilakukan selama 4 jam, dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, dari Perbakin berhasil menembak dua ekor anjing liar.

"Tadi sempat tidak konsen, karena masih banyak penduduk yang ingin melihat proses perburuan. Namun kita lebih waspada dan hati - hati saat berburu tadi," katanya.

Diberitakan sebelumnya diketahui ada 72 ekor kambing dan 1 ekor anak sapi milik warga di tiga desa di Kecamatan Cibingbin yang dimangsa ajag.

Ajag Sangat Galak

Tabir gelap penyebab matinya puluhan kambing milik warga di sejumlah desa Kecamatan Cibingbing, Kabupaten Kuningan akhirnya terbongkar.

Polisi memastikan hewan buas menyerang kambing hingga mati adalah ajak alias anjing hutan yang dalam bahasa Sunda disebut ajag.

Hal itu dipastikan dengan adanya pengakuan pemilik kambing yang sempat melihat dan memukul anjing liar tersebut.

Anggota polisi membawa senjata pun diterjunkan untuk mengejar ajag.

"Saat malam pemilik kambing ada yang memergoki dan sempat melakukan pemukulan ke anjing liar tersebut," kata Kapolsek Cibingbin Iptu Asep Alamsah saat dihubungi, Sabtu (19/12/2020).

Asep mengatakan warga yang melihat ajag dan sempat memukul bagian muka anjing liar liar tersebut.

"Sewaktu pagi sempat dilakukan pengejaran oleh anggota polisi lengkap membawa senjata," katanya.

Sebab, kata Asep, menurut pengakuan warga yang melapor ke petugas polisi, anjing hutan itu sangat beringas.

"Sosok ajag ini sangat galak dan sempat melakukan penyerangan pada warga," ujarnya.

Terlebih anjing hutan alias ajag yang memilik postur lebih kecil dari anjing kampung bergerombol.

"Terhitung ada sebanyak 10 ekor," katanya.

Kambing mati misterius kembali ditemukan di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan. Pada Sabtu (19/12/2020), ada tujuh kambing yang mati.
Kambing mati misterius kembali ditemukan di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan. Pada Sabtu (19/12/2020), ada tujuh kambing yang mati. (Istimewa via Tribun Jabar)

Diketahui pada umumnya, kata Asep, ajag merupakan anjing liar yang aktif berkoloni saat mencari mangsa.

"Sebab, ketika kambing warga yang diterkam untuk dihisap darah, sejumlah ajag lain berdatangan dan melalukan hisapan darah," katanya.

Kebiasaan ajag, kata Asep, hewan liar dan buas ini memilili keahlian melompat.

"Karena melihat dari sejumlah kandang kambing yang menjadi titik serang ajag, ini posisinya panggung," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, sebanyak 7 ekor kambing mati misterius terjadi di Kecamatan Cibingbin.

Masing-masing pemilik kambing mati itu di antaranya milik Sarka yang merupakan warga Dusun 3 Cikamuning, RT 02/06, Desa Cipondok, sebanyak 5 ekor.

Menyusul sebanyak dua ekor kambing berukuran besar juga mati, diketahui milik Komar, Warga Dusun Dua, RT 02/05, Desa Ciangir, Kecamatan Cibingbin.

"Kambing mati diketahui sewaktu pagi," ucap Aris Bobi tokoh pemuda setempat, Sabtu (19/12/2020).

Menurutnya, kasus ini tidak jauh beda dengan tragedi kematian kambing misterius beberapa waktu lalu.

"Iya tujuh ekor kambing mati itu masih utuh tubuhnya alias masih lengkap bangkainya," ujarnya.

Diberitakan beberapa hari lalu, jumlah kematian kambing oleh hewan buas misterius di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan kini bertambah menjadi 47 ekor.

Sebelumnya di Desa Cipondok terdapat 24 ekor kambing mati, disusul 15 ekor kambing mati di Desa Sukaharja, dan 8 ekor lagi di Desa Ciangir.

“Iya, di desa kami ada delapan ekor kambing mati dengan kejadian sama di Desa Cipondo,” kata Kepala Desa Ciangir, Rahmat saat dikonfirmasi, Senin (14/12/2020).

Baca juga: Polisi Bantah Pernyataan Ketua Umum PA 212 Soal Peserta Aksi yang Bawa Senjata Tajam dan Ganja

Baca juga: Polda Metro Jaya Agendakan Panggil Korlap Demo 1812 Pekan Depan

Baca juga: Polisi Tahan Tujuh Peserta Aksi 1812, Ada yang Bawa Senjata Tajam hingga Narkoba

Menurut Rahmat kasus seperti ini pernah terjadi tahun sebelumnya, hanya sekarang titik serangannya berbeda. Dulu satu titik, kini beberapa titik di tubuh kambing.

Rahmat mengaku tidak tahu binatang apa yang menerang kambing milik warga itu.

“Sebab ada beberapa warga bilang, bahwa hewan itu mirip Ucing Lueweung (Kucing Hutan) ada juga yang bilang mirip anjing hutan," kata rahmat.

Dahulu kematian menimpa hewan ternak warga, kata dia, ini sama persis pada tubuh kambing yang terlihat satu titik terluka.

“Iya dulu lukanya itu persis dari anus dan sekarang kambing mati itu melihatkan luka bekas sedotan darah hewan buas tersebut,” katanya.

Hal serupa dikatakan Kepala Desa Sukaharja, yakni Cecep Rohadi mengatakan, bahwa serangan hewan buas itu menimbulkan kematian sebanyak 15 ekor kambing.

“Peristiwa itu terjadi di Dusun Tiga desa kami dan ini sama seperti kambing-kambing yang mati di Dusun Tiga, Desa Cipondok. Tidak ada bagian tubuh yang hilang bahkan nyaris tanpa luka,” ujar Cecep.

Dari 15 ekor kambing itu, sembilan di antaranya ditemukan mati di dalam kandang. Sementara enam ekor lainnya masih hidup namun dalam kondisi sekarat.

“Dalam laporan diterima desa, belasan kambing mati terjadi di hari Minggu (13/12/2020) pagi, saat pemilik akan memberi makan kambing,” katanya.

Sembilan ekor kambing sudah tergeletak mati itu kondisinya penuh luka gigitan. “Namun tidak ada satupun bagian tubuh kambing yang hilang dimakan alias tubuh kambing mati utuh,” katanya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Misteri Matinya Puluhan Kambing di Cibingbin Kuningan Terkuak, Polisi Bersenjata Lakukan Pengejaran,

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Sudah 1 Sapi dan 72 Ekor Kambing Tewas Dimangsa, Kini Giliran 6 Ekor Ajag Tewas Ditembak 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved