Komnas HAM Kantongi Bukti TKP Penembakan 6 Anggota FPI, Rocky Gerung: Jangan Ada Dusta Dalam Negara
Rocky Gerung kembali buka suara mengenai penemuan bukti baru Komnas HAM di kasus penembakan enam anggota Front Pembela Islam (FPI).
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Rocky Gerung kembali buka suara mengenai penemuan bukti baru Komnas HAM di kasus penembakan enam anggota Front Pembela Islam (FPI).
Komnas HAM menegaskan, adanya penemuan tujur butir proyektil dan empat butir selongsong dari tempat kejadian perkara (TKP) di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50.
Ketua Tim Komnas HAM Choirul Anam menjelaskan, tiga jenis barang bukti terkonfirmasi selongsong karena belum mengalami perubahan bentuk, sementara satu jenis barang bukti diduga selongsong (nomor 17) bentuknya sudah berubah karena pecah.
TONTON JUGA:
Demikian juga dengan barang bukti proyektil, enam modelnya serupa namun satu tidak.
Untuk itu, Tim Komnas HAM memasukkannya sebagai barang bukti dengan catatan belum terkonfirmasi jenis proyektil.
Baca juga: Ferdi Dapat Laptop dari Sule, Kado Nathalie Holscher Buat Adik Bungsu Rizky Febian Semringah
Adanya penemuan baru Komnas HAM ini lantas menuai reaksi dari Rocky Gerung.
Dilansir TribunJakarta dari vlog resminya pada Selasa (29/12), Rocky menganggap dari awal Pemerintah tak menginginkan adanya tim pencari fakta yang independen, kemudian mereka menganggap Komnas HAM bisa melakukannya.
FOLLOW JUGA:
"Tetapi publik merasa gak adil karena Komnas HAM itu dihasilkan oleh tukar tambah politik di DPR. Komnas HAM tidak sepenuhnya independen, tetapi sekarang dia harus membuktikkan bahwa dia independen kendati prosedur pengangkatannya secara politik."
"Negara namun memberikan sinyal agar mengikuti polisi, investigasi negara dan sebagainya. Komnas HAM membaca itu jadi blunder semua," terang Rocky Gerung.
Baca juga: Urus Bayi Lina Jubaedah, Pak Ecet Ungkap Kekecewaan pada Sikap Teddy: Tak Ada Terima Kasih
Rocky menilai, hal ini memunculkan adanya pertandingan diam-diam antara investigasi negara dan Komnas HAM, yang sekarang harus memenuhi harapan publik sebagai lembaga independen.

Baca juga: Nur Asia Satu-satunya Wanita Dipacari, Sandiaga Uno Mengaku Pernah Diancam Karena Tak Ajak Nikah
Lebih lanjut, menurut Rocky, sikap Komnas HAM yang memberikan fakta secara dicicil merupakan hal yang bagus karena bisa melihat bagaimana sebenarnya reaksi pemerintah dan masyarakat.

"Jadi ini lucu juga karena Komnas HAM memberikan faktanya itu dicicil, tak sekaligus. Ya bagus juga dicicil dan semuanya terbuka, jadi gak ada dusta dalam negara," kata Rocky Gerung.
Meski demikian, Rocky menjelaskan keinginan masyarakat untuk membuka informasi yang jelas mengenai kasus penembakan enam anggota FPI.
Baca juga: Presiden Jokowi Segera Reshuffle Kabinet, Rocky Gerung: Dipanggil Jadi Menteri Itu Suatu Kemewahan