Kasus Kebakaran di Jakarta Timur Menurun 40 Persen Sepanjang 2020

Kasi Ops Sudin PKP Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan jumlah kasus kebakaran sepanjang tahun 2020 menurun sekitar 40 persen dibanding tahun 2019

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Kasi Ops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Timur Gatot Sulaeman saat ditemui di lokasi, Selasa (23/4/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Upaya jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur mensosialisasikan pencegahan kebakaran ke warga berhasil.

Kasi Ops Sudin PKP Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan jumlah kasus kebakaran sepanjang tahun 2020 menurun sekitar 40 persen dibanding tahun 2019.

"Tahun 2019 ada 578 kasus di Jakarta Timur, tahun 2020 ada 349 kasus. Alhamdulillah penurunan frekuensi kebakaran hampir 40 persen," kata Gatot saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Minggu (3/1/2021).

Penurunan jumlah kasus kebakaran tersebut jadi kabar baik karena Jakarta Timur tercatat sebagai kota paling luas dan padat penduduk se-DKI Jakarta.

Pun sebagaimana tahun 2019 penyebab nomor satu kebakaran di Jakarta Timur pada tahun 2020 tetap korsleting, yakni tercatat sebanyak 218 kasus.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Plh Wali Kota Jakarta Pusat Imbau Warga Tak Keluar Kota 

Baca juga: Gisella Anastasia Dinilai Jadi Korban Kasus Video Syur, Roy Marten Beri Peringatan Begini

Baca juga: Pelatih AC Milan: Liga Champions Adalah Tempat Kami

"Sepanjang tahun 2020 kita mencatat ada 32 kasus kebakaran karena kompor, 8 kasus karena rokok, dan 91 kasus karena faktor lain. Untuk objek yang terbakar paling banyak rumah, ada 97," ujarnya.

Pada masa pandemi Covid-19 yang membuat warga bekerja dari rumah, Gatot mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap ancaman kebakaran.

Di antaranya dengan melakukan kontrol rutin instalasi kompor gas dan tidak menggunakan perangkat elektronik secara berlebihan yang bisa memicu korsleting.

"Ketika meninggalkan rumah cek peralatan yang sudah dipakai dalam kondisi off atau dicabut listriknya. Jangan menumpuk steker listrik dan menyambung sembarang," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved