Jakarta Punya Ambulans Listrik Pertama, Mampu Tempuh 300 Km, Intip Kehebatannya
Pemprov DKI Jakarta resmi memiliki ambulans listrik pertama yang akan digunakan untuk layanan kegawatdaruratan medis.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi memiliki ambulans listrik pertama yang akan digunakan untuk layanan kegawatdaruratan medis di ibu kota.
Kendaraan ramah lingkungan ini merupakan hibah dari Yayasan Life After Mine (LINE) yang diserahkan langsung kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta pada Rabu (8/10/2025) kemarin.
Pramono mengatakan, kehadiran ambulans listrik ini menjadi tonggak penting bagi Jakarta dalam memperkuat sistem layanan kesehatan sekaligus mendukung komitmen menuju transisi energi hijau dan kota berketahanan iklim (climate-resilient city).
“Ini ambulans listrik pertama yang akan dioperasikan Pemprov DKI Jakarta. Kami berterima kasih kepada Yayasan LINE atas kerja sama ini. Ini bukti kolaborasi antara swasta dan pemerintah untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” ucapnya.
Saat ini, Dinas Kesehatan DKI melalui UPT Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) mengoperasikan 96 unit ambulans advance untuk layanan pra-hospital, evakuasi antarfasilitas, hingga dukungan kegiatan besar berskala nasional maupun internasional.
Dengan tambahan satu unit ambulans listrik ini, total menjadi 97 unit ambulans aktif yang dimiliki Pemprov DKI.
Menurutnya, ini bakal menjadi model awal penggunaan armada listrik di sektor layanan publik Jakarta.
Ke depan, ia berencana menambah jumlah armada ambulans listrik yang lebih ramah lingkungan.
“Kalau nanti performanya baik, tentu kita akan mulai memperbanyak penggunaan ambulans listrik di masa mendatang,” kata mantan Sekretaris Kabinet itu.
Tempuh 300 Km
Ketua Yayasan LINE, Mochammad Bihar, menjelaskan bahwa ambulans listrik yang diserahkan memiliki daya tempuh hingga 300 kilometer dalam sekali pengisian penuh.
Proses pengisian dayanya didukung dua opsi: basis charging cepat (20–80 persen dalam 80 menit) dan pengisian standar 220V 16A.
“Ambulans ini mungkin langkah kecil, tapi artinya besar untuk masa depan yang lebih hijau dan sehat,” tuturnya.
Ia menambahkan, inovasi ini bukan hanya simbol kerja sama, melainkan bentuk komitmen untuk memperluas dampak sosial positif melalui transisi energi bersih di sektor pelayanan publik, termasuk kesehatan.
Bihar juga berharap kolaborasi ini menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk ikut berkontribusi pada pembangunan Jakarta yang lebih berkelanjutan.
“Kami percaya kemajuan masyarakat bukan hanya lewat inovasi, tapi juga lewat kolaborasi. Pemerintah, sektor swasta, dan sosial harus saling melengkapi,” tutupnya.
Berita Terkait
- Baca juga: Ogah Ikut Bobby Cs Geruduk Menkeu Purbaya, Pramono Pilih Fokus Cari Solusi Pemangkasan Anggaran
- Baca juga: Dedi Mulyadi Beda Taktik dengan Pramono Hadapi Potongan DBH Menkeu Purbaya, Birkorat Dibikin Puasa
- Baca juga: Optimis Timnas Libas Arab Saudi, Pramono Anung: Bismillah, Kado Buat Erick Thohir
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.