Respon Menkes Budi Gunadi soal Vaksin untuk Pejabat Lebih Bagus, Najwa Shihab Soroti Presiden Jokowi
Menkes Budi Gunadi Sadikin jawab kekhawatiran masyarakat soal vaksin untuk pejabat lebih bagus, Najwa Shihab soroti nasib vaksinasi Presiden Jokowi.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dihujani pertanyaan soal vaksin saat hadir sebagai narasumber dalam acara Mata Najwa pada Rabu malam (6/1/2021).
Pada acara yang membahas seputar kebijakan kesehatan di tengah Covid-19, Najwa Shihab mencecar pengganti Terawan Agus Putranto dengan beragam pertanyaan.
Dilansir dari video YouTube Najwa Shihab, satu diantara pertanyaan Najwa Shihab berkaitan dengan program vaksinasi corona yang kian dekat.
TONTON JUGA:
Meski demikian, terdapat enam vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020.
Baca juga: Cek Daftar Daerah di Jawa-Bali yang Diberlakukan PSBB Ketat, Ada Lokasi Tempat Tinggalmu?
Dari keenam vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia, ada beberapa yang sudah menyelesaikan uji klinis dengan efektivitas melebihi 90 persen.
FOLLOW JUGA:
Dengan kondisi tersebut, Najwa Shihab lantas membacakan pertanyaan dari netizen mengenai kekhawatiran atas vaksin yang akan diberikan.
"Pertanyaan dari akun kauman_lallana. Kita tahu masyarakat Indonesia dapat vaksin gratis. Permasalahannya Indonesia memesan vaksin tak hanya satu. Jadi pertanyaannya masyarakat biasa nanti diberikan vaksin buatan siapa? jangan-jangan pejabat mendapatkan vaksin kualitas terbaik," ucap Najwa Shihab.

Adanya kekhawatiran mengenai vaksin untuk pejabat lebih bagus, Budi Gunadi pun membantahnya.
Baca juga: Teddy Ribut Warisan, Rizky Febian Ungkap Kondisi Makam Lina Jubaedah dan Beri Doa Ini
"Sinovac dari China sudah datang di Januari-Maret, jadi nanti siapapun yang divaksin duluan pasti mendapatkan vaksin tersebut, termasuk saya," aku Budi Gunadi.

Mendengar hal tersebut, Najwa Shihab pun menyoroti vaksin yang akan digunakan Presiden Jokowi.
"Dan Pak Jokowi?" cecar Najwa Shihab.
"Ya betul. Sekarang pertanyaannya vaksinnya bagus atau tidak? yang lebih baik merek apa? Saya tanya sama semua ahli epidemiologi, yang penting itu safetynya bagaimana dan hal itu sudah kelihatan di clinical trial pertama dan kedua. BPOM menyetujui atau tidak, apa yang ada itu harus cepat digunakan," jelas Budi Gunadi.
Baca juga: Budi Gunadi Akhirnya Jawab Pandangan Sinis Jadi Menkes Bukan dari Dokter, Najwa Shihab Tertawa
Budi mengingatkan, vaksinasi harus cepat dilakukan karena sekitar 150-200 jiwa melayang per hari di tengah Pandemi Covid-19.
"Satu bulan bisa mencapai 6 ribu jiwa meninggal. Kita mau tunggu 6 ribu jiwa mati tiap bulan untuk menunggu vaksin yang bagus? saya rasa tak manusiawi," papar Budi Gunadi.
FOLLOW JUGA:
Budi menjelaskan, semua vaksin yang telah masuk clinical trial 3 dan masuk ke dalam list WHO maka keamanannya telah teruji.
Tak hanya itu, vaksin yang masuk ke Indonesia juga sudah disetujui BPOM, yang berarti semua merek sama saja.
"Yang paling cepat yang kita ambil," aku Budi Gunadi.
Jokowi Disuntik Vaksin
Presiden Joko Widodo kembali menyatakan bahwa dirinya akan menjadi orang Indonesia pertama yang divaksin Covid-19.
Rencananya, vaksinasi mulai dilakukan pada minggu kedua Januari 2021 atau pekan depan.
"Insya Allah nanti minggu depan ini dimulai, sudah dimulai disuntik vaksin. Nanti yang pertama kali disuntik saya," kata Jokowi dalam acara pemberian bantuan modal kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Kendati demikian, kata Jokowi, pelaksanaan vaksinasi masih menunggu izin penggunaan darurat atau izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga: Rocky Gerung Tanggapi Jokowi Sebut 2021 Penuh Harapan Meski Sri Mulyani Akui Penyusunan APBN Berat
Jika Izin sudah terbit, vaksin pertama kali akan disuntikkan Ke Jokowi. Setelahnya, vaksin diberikan kepada para tenaga medis.
"Kita diharapkan nanti (EUA) minggu ini atau minggu depan keluar, setelah itu mungkin sehari atau dua hari setelah itu langsung saya disuntik yang pertama vaksinnya," ujar Jokowi.

"Kemudian dokter dan perawat, kemudian seluruh masyarakat," tuturnya.
Jokowi menyebutkan, dirinya ingin membuktikan vaksin Covid-19 . Oleh karena itu, sejak awal ia mengatakan bakal jadi orang Indonesia pertama yang divaksin.
Menurut Jokowi, vaksin dibuktikan dari proses uji klinis yang tidak dilakukan hanya sekali dua kali, tetapi berulang kali.
Dengan berjalannya program vaksinasi, Jokowi berharap situasi segera kembali normal.
Namun demikian, ia menyebut bahwa butuh waktu yang tidak tepat untuk menyuntik 70 atau 182 juta penduduk Indonesia.
"Kita akan bekerja terus, kita berharap nanti kurang selama satu tahun itu bisa kita selesaikan," katanya.