Beredar Cabai Diberi Pewarna Buatan, Dinas KPKP Sidak ke Sejumlah Pasar di DKI Jakarta

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta melakukan sidak ke sejumlah pasar guna memeriksa cabai yang dijajakan pedagang. 

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Septiana
(KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)
Cabai rawit bercat warna merah yang ditemukan di sejumlah pasar tradisional di Banyumas, Jawa Tengah. Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta melakukan sidak ke sejumlah pasar guna memeriksa cabai yang dijajakan pedagang.  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat 

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta melakukan sidak ke sejumlah pasar guna memeriksa cabai yang dijajakan pedagang. 

Hal ini ditengarai informasi bahwa ada cabai yang diberikan pewarna buatan (cat). 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menyebut sidak ini sangat penting guna menjawab keresahan masyarakat.

"Kami sudah melakukan pemantauan dan pengambilan sampel cabai rawit merah di sejumlah pasar," kata Eliawati, dalam keterangannya, Sabtu (9/1/2021).

Dinas KPKP telah memeriksa cabai yang dijajakan pedagang di Pasar Tomang Barat, Ganefo, Pasar Laris, Pom Pengumben, Pasar Kalideres, Pasar Klender, Pasar Cempaka Putih, Pasar Johar Baru, dan Pasar Minggu

Mereka menggunakan metode organoleptik atau menggunakan indera penglihatan dan perasa.

"Hasilnya smua cabai rawit merah yang dijual aman untuk dikonsumsi dan tidak menunjukkan adanya ciri hasil pewarnaan cat atau pilok," ujar Eliawati.

Baca juga: Daftar Harta Kekayaan 5 Calon Kapolri Pengganti Idham Aziz:Punya 13 Bidang Tanah, Siapa Paling Kaya?

"Selanjutnya kami juga akan terus rutin memantau hal itu jangan sampai kecolongan," lanjutnya.

Selain cabai, Dinas KPKP juga memeriksa daging ayam yang telah diberi bumbu oleh para pedagang di pasar tersebut.

"Kami ingin pastikan warna yang digunakan warna alami, aman, dan sehat.  Bukan pewarna kimia atau tekstil yang berbahaya bagi kesehatan," tutur dia.

Baca juga: Dihubungi Wanita Minta Diramal Soal Rizky Billar & Lesty, Denny Darko Kaget Sampai Diberi Imbalan

"Jika warga ada yang merasa ragu dengan pangan yang dibelinya, dapat menghubungi petugas Dinas KPKP yang ada di-setiap kecamatan," tutup Eliawati.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengingatkan para pedagang cabai agar tidak menggunakan pewarna.

Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat akan memberikan sanksi kepada pedagang cabai yang tidak mengacuhkan peringatan tersebut.

"Akan kami berikan sanksi tegas kalau kedapatan pedagang cabai yang nakal," kata Plt Sudin KPKP Jakarta Pusat, Mujiati, saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).

Meski begitu, pihaknya masih memikirkan sanksi apa yang tepat jika ada pedagang cabai yang melanggar. 

Baca juga: Cara Klaim Token Listrik Gratis untuk Bulan Januari 2021, Sekarang Bisa Lewat Aplikasi PLN Mobile

"Masih kami diskusikan dengan pihak terkait untuk sanksi apa. Pokoknya akan ada sanksi tegas," jelas Mujiati.

Dia pun berharap, pedagang cabai di tiap pasar kawasan Jakarta Pusat tetap mengutamakan kesehatan. 

Sebab, menurut Mujiati, cabai yang bermanfaat yakni tidak menggunakan pewarna. 

"Ya harapannya, khusus untuk pedagang cabai, jangan pernah nekat menggunakan pewarna," ucap dia.

Sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat telah mendatangi Pasar Gondangdia.

Mujiati mengatakan, tujuan kegiatan tersebut guna mengecek para pedagang cabai yang diduga menggunakan pewarna buatan.

"Jadi, sidak cabai ini sebagai menindaklanjuti informasi peredaran cabai yang memakai pewarna buatan," jelas Mujiati.

Baca juga: Kondisi Kesehatan Rizieq Shihab Diungkap Kuasa Hukum, Alami Sesak Napas Sejak Awal Januari 2021

"Jadi, kemarin kami sempat mendatangi beberapa pasar, termasuk Pasar Gondangdia," lanjutnya. 

Di Pasar Gondangdia, kata Mujiati, pihaknya telah memeriksa secara saksama tiap cabai yang dijajakan pedagang.

Hasilnya, kata Mujiati, tidak ditemukan adanya pewarna buatan

"Ya, setelah kami cek tiap pedagang cabai, kami tidak menemukan yang aneh-aneh (cabai diberi pewarna buatan)," jelas dia.

"Kami sudah cek secara teliti, ya. Tidak ada pewarna buatan pada cabai-cabai yang dijual di sana," tutup dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved