Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Pilot Asal Bekasi Masuk Daftar Manifest Sriwijaya Air SJ182
Didik merupakan pilot maskapai Nam Air yang tinggal di Perumahan Vida Bumi Pala RT08/11 Pedurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, MUSTIKAJAYA - Kapten Didik Gunardi (49), merupakan salah satu panumpang di daftar manisfest pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak saat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021) lalu.
Didik merupakan pilot maskapai Nam Air yang tinggal di Perumahan Vida Bumi Pala RT08/11 Pedurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi.
Pantauan TribunJakarta.com suasana rumah duka tampak didatangi sanak saudara yang masuk ke dalam rumah bertingkat milik pilot Nam Air tersebut.

Rumah bercat putih tampak dipasang tenda tepat di depannya, tidak ada karangan bunga atau ucapan belangsungkawa di sekitar rumah duka.
Hanya ada beberapa kursi yang disiapkan keluarga untuk menjamu para tamu atau tetangga yang datang ingin memastikan kabar terkait Didik Gunardi.
Inda Gunawan (57), kakak kandung Didik mengatakan, pihak keluarga inti yakni, istri dan anak-anak tengah mengurus proses pencarian di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta.
"Istrinya (Didik) saat ini masih di RS Polri Kramat Jati, untuk keperluan tes DNA keperluan indentifikasi, tapi sejauh ini memang keluarga masih menunggu kabar terkait pencarian," kata Inda di rumah duka.
Dia menjelaskan, Didik merupakan pilot di Maskapai Nam Air. Keperluannya menumpang di pesawat Sriwijaya SJ182 untuk menuju Pontianak.
"Jadi adik saya masuk daftar manifest, dia tujuan Pontianak untuk membawa pesawat Nam Air keesokan harinya (Minggu 10/1), tujuan Solo atau Surabaya," ucapnya.
Didik yang berasal dari maskapai Nam Air tidak sendiri, dia bersama empat orang awak kabin dan satu orang Co-Pilot.
"Jadi adik saya masuk daftar manifest Sriwijaya Air SJ182 bersama lima crew lain untuk bawa pesawat maskapai Nam Air dari Pontianak," tuturnya.
Adapun Didik tinggal di Bekasi sudah hampir sekitar 13 tahun, pria asal Pekalongan ini sudah hampir lima atau enam tahun bekerja di maskapai Nam Air.
Didik memiliki satu orang istri bernam Ari Kartini dan lima orang anak, karirnya di dunia penerbangan sudah dirintis sejak 1991.