Viral di Medsos
Pria di Yogyakarta Korban Begal Payudara karena Berambut Panjang, Dikira Teman, Syok dan Tak Melawan
Seorang pria di Yogyakarta menjadi korban begal payudara karena memiliki rambut panjang, simak cerita selengkapnya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pria di Yogyakarta menjadi korban begal payudara karena memiliki rambut panjang, simak cerita selengkapnya.
Peristiwa tesebut terjadi saat korban melintas di Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.
Korban sempat syok dan mengira pelaku adalah temannya.
Ia juga mengaku tak sempat melawan karena merasa kaget.
Cerita tersebut pertama kali diungkap oleh akun Twitter @banumelody pada Rabu (13/1/2021) dini hari.
Dalam cuitannya, @banumelody mengaku menjadi korban begal payudara padahal ia adalah pria.
Akun @banumelody menuturkan, peristiwa yang dialami itu terjadi saat melintas di Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.
Kejadian tak menyenangkan itu dialami saat ia hendak masuk ke arah Perumahan Banteng, Ngaglik.
Baca juga: Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal Dunia Dibocorkan Putra Sulungnya, Ingatkan Hal Ini
"Barusan jadi korban remes te*** di jakal, Sleman, Yogyakarta . masuk jalan ke arah perumahan banteng," tulis akun @banumelody.
Ia pun mengaku heran meski berambut panjang, dirinya seorang laki-laki.
"Si go**. Aku kan laki rambut panjang, lah diremes," katanya.
"Dia ngejar dari belakang. Trus ngeremes dada kanan. Lah... " tambahnya.
Ia mengaku sempat mengejar, tetapi pelaku langsung melarikan diri.
Baca juga: Akbar Pemulung Viral yang Diangkat Anak Asuh oleh Syekh Ali Jaber Janji Pegang Pesan Ulama
Meski ia laki-laki, akun @banumelody mengaku kaget dan sempat syok.
"Ku kejar dia langsung ngebut. Hati2 ya buat para cewek. Aku aja kaget dan langsung ngefreeze lho.. shock," katanya.
Ia pun membantah anggapan pelecehan seksual dipicu oleh perempuan yang mengumbar aurat atau berpenampilan terbuka.
Sebab, kala itu dirinya memakai mantel dan baju yang tebal serta bercelana panjang.
Bahkan, ia memakai helm dan balaclava (penutup kepala yang menutupi hampir semua bagian kepala kecuali mata dan hidung).
"Yg sering bilang, 'makanya aurot, penampilan tuh dijaga, biar g ngundang napsu'. Ga gitu gess! Krn gerimis, ane pake mantel baju + celana panjang, tebel, pake balaclava + helm.
Cuma kelihatan rambut panjang ane, dikit aja di celah balaclava-helm. Eh dibegal payudara. Ane laki," ujarnya.
Ia mengaku tak sempat melawan karena merasa sangat kaget menjadi korban begal payudara.
@banumelody berusaha mengejar pelaku, tapi tak terkejar karena pelaku kabur.
Baca juga: Syekh Ali Jaber: Hijrah dari Madinah ke Indonesia demi Syiarkan Agama, Berstatus WNI di Era SBY
Alhasil, cerita seorang pria yang menjadi korban begal payudara ini pun viral di media sosial Twitter.
Hingga Kamis (14/1/2021), cerita tersebut telah di-retweet sebanyak lebih dari 20 ribu kali.
Cerita tersebut juga dikomentari lebih dari 2,9 ribu kali dan disukai lebih dari 55 ribu kali warganet di Twitter.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, pemilik akun bernama Banu ini membenarkan ceritanya.
Banu mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (13/1/2021) dini hari sekira pukul 01.10 WIB.
Kala itu, Banu yang berprofesi sebagai programmer ini baru selesai bekerja lembur.
Ia hendak pulang ke rumahnya yang melewati Jalan Banteng Raya, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
Baca juga: Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal Dunia Dibocorkan Putra Sulungnya, Ingatkan Hal Ini
Kemudian, peristiwa tak terduga itu pun terjadi.
"Saya pulang lembur dari kantor saat hujan mulai reda, menggunakan mantel dan sepeda motor matic dari arah Jalan Kaliurang lalu masuk ke Jalan Banteng Raya."
"Karena jalan yang sedikit rusak, maka saya berkendara dengan lebih pelan."
"Tiba-tiba ada kendaraan mendekat lalu melakukan tindakan memegang dada saya," kata Banu kepada Tribunnews, Rabu (13/1/2021).

Setelah itu, Banu mengaku sempat merasa kaget dan mengira orang yang memegang dadanya itu adalah temannya.
Namun, lantaran minimnya kondisi penerangan dan derasnya rintik hujan, Banu pun kurang yakin dengan penglihatannya.
Tak lama kemudian, pelaku pembegal dada itu memperlambat laju kendaraannya untuk melihat respons Banu.
Sontak, Banu pun menyadari sang pelaku itu bukan temannya.
Ia pun berteriak dan mengejarnya namun pelaku pembegal dada itu sudah terlampau jauh.
"Pelaku sempat memperlambat laju kendaraan dan melihat respons saya."
"Sadar bahwa itu bukan teman saya, lalu saya berteriak ke arah dia, sontak dia kabur. Saya kejar tapi sudah terlanjur jauh," ujar pria berusia 30 tahun ini.
Baca juga: Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal Dunia Dibocorkan Putra Sulungnya, Ingatkan Hal Ini
Banu menuturkan, kala itu dirinya berpakaian tertutup.
Ia mengenakan jas hujan dan jaket.
Bahkan, rambut panjangnya pun hanya terlihat keluar di antara jas hujan dan balaclava.
"Saya membawa ransel, tertutup mantel jaket, mengenakan balaclava dan helm."
"Sebenarnya rambut saya hanya kelihatan sedikit antara balaclava dan jaket, mungkin pelaku mengira saya perempuan," jelas Banu.
Dari kejadian ini, Banu pun menyadari penampilan yang terbuka tidak berkaitan dengan tindakan pelecehan.
Baca juga: Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal Dunia Dibocorkan Putra Sulungnya, Ingatkan Hal Ini
Nyatanya, dirinya yang berpenampilan tertutup pun menjadi korban pelecehan.
"Bagi yang menyalahkan dandanan akan mengundang pelaku pelecehan, saya rasa tidak. Penampilan saya justru tidak terbuka," pungkasnya.