Dampak Banjir Kalsel: Puluhan Warga Mengungsi di Kandang Ayam, Trans Kalimantan Terputus
Sejumlah warga korban banjir Kalsel ( Kalimantan Selatan) mengungsi di kandang ayam.
TRIBUNJAKARTA.COM - Puluhan warga korban banjir Kalsel ( Kalimantan Selatan) mengungsi di kandang ayam.
Peristiwa banjir Kalsel ini melanda sejumlah desa di Kecamatan Kurau dan Bumimakmur, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), memaksa korban banjir mengungsi.
Hingga malam tadi arus pengungsian akibat peristiwa banjir Kalsel masih terus mengalir.
TONTON JUGA:
Mereka diiungsikan ke desa-desa tetangga yang bertopografi tinggi yakni di Desa Malukabaulin Kecamatan Kurau.
Lalu di tiga desa di Kecamatan Tambangulang yaitu di Desa Kayuhabang, Gunungraja, dan Pulausari.
Baca juga: Raffi Ahmad Digugat, Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Depok Tanggal 27 Januari
Baca juga: Kata Sherina Usai Tegur Raffi: Tersinggungnya Saya Tak Ada Apa-apanya Dibandingkan Perjuangan Nakes
Baca juga: Ramalan Shio yang Boros Pengeluaran atau Keuangan Bocor Jelang Tahun Baru Imlek 2021
Baca juga: Sinetron Ikatan Cinta Dianggap Tiru Drama Korea Start Up: Lihat Adegan Andin dan Aldebaran
"Jumat petang sekitar pukul 18.00 Wita kami tiba di pengungsian di Pulausari," ucap Hairani, tokoh masyarakat Desa Kurau atau Kurau Pasar, Sabtu (16/1/2021).
Mantan kepala Desa Kurau ini menuturkan dirinya bersama keluarga tak sendirian di situ.
Namun sedikitnya ada puluhan warga Kurau lainnya yang juga menempati kandang ayam kosong di Pulausari tersebut.

"Banyak juga ini kami, puluhan orang paling tidak. Mungkin malah bisa ada ini kalau seratusan orang," papar Hairani.
Dari Kurau menuji lokasi pengungsian tersebut, mereka menaiki armada besar seperti tronton atau dump truck namun ada juga di antaranya yang berjalan kaki.
Lantaran menempati kandang ayam, kondisi peristirahatan sementara pun serba terbatas.
Fasilitas kamar mandi/toilet juga tidak ada.
"Namanya di kandang kan terbuka. Pas malam dingin banget dan banyak nyamuk itu pasti," sebutnya.
Meski begitu pihaknya tetap bersyukur ada tempat untuk mengungsi.
Terutama berterimaka kasih kepada pemilik kandang yang berkenan menyediakan tempat.
Apalagi pemilik kandang juga mempersilakan menggunakan kamar mandi/toilet yang ada di rumah, tak jauh dari kandang tersebut.
Empati kalangan dermawan saat ini teramat mereka perlukan mengingat sejak banjir melanda sekitar tiga pekan lalu, mereka tak bisa beraktivitas.
Simpanan uang juga telah menipis dan bahkan di antaranya nyaris tak punya apa-apa lagi.
Di Kecamatan Kurau sedikitnya ada tiga desa yang terparah terpapar banjir yaitu Desa Handilnegara, Kalibesar, dan Kurau Pasar.
Sedangkan di kecamatan tetangga (Bumimakmur) yakni di Desa Handilbirayang Bawah, Bumiharapan, dan Handilmaluka.
Ribuan orang di dua kecamatan itu telah diungsikan ke sejumlah desa tetangga.
Konsentrasi terbanyak di antaranya ada Desa Kayuhabang di lingkungan kediaman tokoh warga setempah, Ego.
Banjir Meluas
Curah hujan yang tak kunjung menurun mengakibatkan banjir Kalsel meluas.
Banjir bahkan memutus Jalan Nasional Trans-Kalimantan di dua lokasi berbeda.
Jalur pertama yang terputus berada di Desa Gunung Raja, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel.
Jalur ini sudah terputus sejak beberapa hari lalu.
Jalur kedua berada di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, setelah jembatan penghubung ambles diterjang banjir pada, Kamis (14/1/2021) dini hari.
Kedua jalur ini menghubungkan Provinsi Kalsel dengan Kalimantan Timur (Kaltim).
Pj Sekretaris Daerah Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan, saat ini telah dipersiapkan jalur alternatif melewati Kabupaten Tapin.
"Kondisi darurat tersebut untuk sementara jalur kita alihkan ke jalan hauling di Tapin," jelas Roy Rizali Anwar, saat dikonfirmasi, Kamis.
Jika kondisi banjir sudah mulai surut maka jembatan darurat akan segera dibangun secepatnya.
Roy mengatakan, petugas Balai Jalan Dinas Pekerjaan Umum Kalsel sudah berada di lokasi putusnya akses jalan nasional tersebut.
"Mereka sudah berada di lokasi dan sudah melaporkan akan segera membangun jembatan darurat," bebernya.
Dari data sementara yang diterimanya, sudah terdapat tujuh kabupaten dan kota di Kalsel yang dikepung banjir.
Ketujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Banjarbaru, Banjarmasin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, dan Tabalong.
"Kita akan rapatkan hari ini apakah status tanggap darurat kita naikkan. Kalau memang perlu, kita naikkan," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, tingginya intensitas hujan selama beberapa hari terakhir di wilayah Kalsel mengakibatkan banjir di sejumlah daerah.
Banjir terparah terjadi di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut.
Sampai saat ini, petugas SAR gabungan masih mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah mereka.