Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Peran Penting Tim DVI Polri di Posko SAR Sriwijaya Air SJ-182

Peran Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokes Polda Metro Jaya dalam operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 cukup penting.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Posko Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokes Polda Metro Jaya di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (16/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Peran Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokes Polda Metro Jaya dalam operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 cukup penting.

Tak hanya menangani bagian tubuh korban yang dibawa ke RS Polri Kramat Jati saja, tugas tim DVI di posko utama Dermaga JICT II, Jakarta Utara, tak kalah pentingnya.

Sudah delapan hari sejak peristiwa kecelakaan pesawat pada Sabtu (9/1/2021) lalu, setiap temuan yang didapat penyelam dari lokasi kecelakaan (perairan Kepulauan Seribu) akan dibawa ke Dermaga JICT II.

Dalam tahap ini, Tim DVI berperan penting mengklasifikasi hasil temuan yang terdiri dari bagian tubuh dan properti milik korban kecelakaan pesawat.

Dua Tim DVI yang terdiri dari 15 petugas bakal berganti-gantian menangani hasil temuan yang baru diturunkan dari kapal.

Penanganan pertama yakni memilah-milah mana yang termasuk bagian tubuh dan mana yang termasuk properti korban.

Kemudian, temuan yang sudah dipisahkan itu diberi label untuk selanjutnya dibawa ke RS Polri.

Kasubiddokpol Biddokes Polda Metro Jaya Kompol Asep Winardi mengatakan, kegiatan Tim DVI di Dermaga JICT II tersebut adalah fase satu dari empat fase yang ada terkait penanganan korban.

"Untuk DVI kan ada beberapa tim dalam arti ada beberapa fase, fase 1, fase 2, fase 3, fase 4. Kami di sini (Dermaga JICT II) fase 1 karena langsung dari TKP," kata Asep di Dermaga JICT II, Sabtu (16/1/2021).

Setelah proses pemilahan rampung, bagian tubuh maupun properti korban diberi nomor dan kembali dimasukan ke dalam kantong jenazah.

Kemudian, kantong jenazah yang sudah dipilah itu langsung dimasukan ke dalam mobil ambulans yang siap berangkat ke RS Polri.

Asep menuturkan, selama proses pelabelan bagian tubuh maupun pemisahan dengan properti, ada beberapa kendala yang sempat ditemui timnya.

Terutama ketika melakukan pemilahan terhadap bagian tubuh korban yang terkadang memakan waktu lama lantaran kondisinya bercampur serpihan pesawat atau barang-barang lainnya. 

"Itu harus kita potong, kita pisahkan. Karena kan yang kita temukan pasti ada yang nempel di kursi harus dilepas atau satu satu," kata Asep yang juga bertindak sebagai Koordinator Fase 1 Tim DVI Operasi Sriwijaya Air SJ-182.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved