Cerita Masa SMA Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo diungkap Gurunya: Menolak Bolos Sekolah
Cerita masa SMA calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo diungkap oleh gurunya.
“Dulu masuk ranking juga di kelas, lima besar kalau tidak salah, beladiri ya juga sempat sampai tingkat Provinsi” terangnya.
Pada Awak media, Pak Hardi menyampaikan mengikuti perkembangan karir muridnya tersebut mulai saat menjabat sebagai Kapolresta Surakarta dan Kapolda Banten.
“Bahkan saat ada acara Aksi Sosial Pakci, di awal 2020 Mas Listyo ini juga berkontribusi dan datang memberi motivasi dan sharing pada Juniornya di SMA N 8," ucapnya.

Tentang pencalonan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri, Suhardi menyatakan tak ragu dengan kemampuan muridnya tersebut.
Dia berharap muridnya tersebut tetap teguh pendirian dan selalu amanah.
“Ya kalau dilihat dari karakternya saat SMA dulu, saya tidak ragu, Mas Listyo mampu mengemban tanggung jawab lebih besar dari posisinya saat ini,” jelas Pak Hardi.
Prestasi Komjen Listyo Sigit Prabowo
Meski tergolong masih muda dibanding sejumlah nama lain yang sempat digadang sebagai calon Kapolri, nama Komjen Listyo Sigit Prabowo banyak menorehkan prestasi dalam mengungkap kasus kejahatan.
Berikut beberapa prestasi dari sosok Komjen Listyo Sigit Prabowo.
1. Masuk Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan
Listyo ternyata pernah termasuk ke dalam tim gabungan yang mengusut kasus penyiraman air keras penyidik senior KPK Novel Baswedan. Saat itu dia menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.
Tim tersebut dibentuk oleh Jenderal Tito Karnavian yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolri. Dalam Surat Tugas Kapolri Nomor Sgas/3/I/HUK.6.6/2019 itu tertera 65 orang lintas profesi yang akan turut mengusut kasus ini.
Tito bertugas sebagai penanggung jawab tim dan didampingi Wakapolri Komjen Pol Ari Dono sebagai wakil penanggung jawab.
Sejumlah Pati Polri seperti Irwasum Komjen Putut Eko Bayu Seno, Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto, dan Kadiv Propam Irjen Listyo Sigit turut terlibat dalam mengasistensi tim.
Landasan dasar pembentukan tim ini diketahui adalah rekomendasi Komnas HAM untuk Polri, lantaran kasus Novel yang tak kunjung menemukan titik terang.
Baca juga: Merasa Diselingkuhi Lihat Ada Pria Lain di Rumah, Samporno Aniaya Istri Siri dengan Sabit