Jalanan Rusak dan Berlubang, Pemkot Tangerang Mengaku Jadi Korban Proyek Strategis Nasional
Pemerintah Kota Tangerang megklaim kalau sejumlah jalan yang rusak didaerahnya dampak dari pembangunan proyek strategis nasional.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang megklaim kalau sejumlah jalan yang rusak didaerahnya dampak dari pembangunan Proyek Strategis Nasional.
Seperti yang terjadi di Jalan Marsekal Suryadarma Ali di Neglasari yang disebut-sebut warganya sebagai wisata 1.000 lubang.
Kabid Bina Marga dalam Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Tangerang, Shandy Sulaiman mengatakan, proyek tersebut memanfaatkan jalan Kota Tangerah untuk mobilitas kendaraan berat.
"Karena mobilitas alat berat melewati ruas-ruas jalan Kota Tangerang setiap harinya masih berlangsung hingga saat ini," jelas Shandy, Minggu (17/1/2021).
Menurutnya, ada 16 ruas jalan Kota Tangerang yang terdampak proyek strategis nasional.
Yakni panjang 59,8 kilometer dan 20,7 kilometer diantaranya mengalami rusak parah dan ringan.
Seperti, pembangunan Rel KA Bandara, pembangunan JORR 2, perluasan runway 3 dan east cross Banda Soekarno-Hatta.
Baca juga: Keseringan Dipoligami Kiwil, Rohimah Mulai Sadar: Saya Kayanya Sudah Terlalu Nurut
Baca juga: Tim DVI Masih Butuh Data Tambahan untuk Identifikasi Korban Sriwijaya Air
Shandy mengaku, pihaknya telah melakukan perbaikan diempat ruas jalan termasuk Jalan Marsekal Suryadarma Ali pada semester pertana 2021.
Kini, PUPR Kota Tangerang fokus menangani empat ruas jalan rusak sepanjang 3,203 kilometer.
"Sekarang masih perbaikan penanganan sementara, Februari kami mulai proses lelang dan Maret keluar pemenangnya. Target Juni 2021 perbaikan jalan yang menjadi tugas PUPR selesai," kata Shandy.
Sandi menambahkan, saat ini PUPR tengah melakukan perbaikan sementara.
Baca juga: Artis Farida Pasha Pemeran Mak Lampir Meninggal: Dugaan Covid-19 dan Unggahan Duka Sang Cucu
Pihaknya, menerjunkan hampir 100 petugas, untuk melakukan operasional dan pemeliharaan jalan rusak, yang sifatnya penanganan sementara.
"Perbaikan sementara ini sifatnya sementara, sambil menunggu proses lelang yang wajib kita lalui. Terpenting, dengan perbaikan sementara ini dapat mengurangi risiko jalan rusak," ungkap Shandy.
Ia pun mengimbau, kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk tetap bersabar.