Seorang Gadis Blak-blakan Umumkan Kena Sipilis, Ini Peringatan ke Para Pria yang Menidurinya

Seorang gadis mengumumkan dirinya terkena sipilis di media sosial hingga menjadi viral.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
freepik
Ilustrasi Sifilis. Gadis umumkan terkena sifilis, berikan peringatan ke para pria yang menidurinya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang gadis mengumumkan dirinya terkena sifilis di media sosial hingga menjadi viral.

Tak cuma mengumumkan, gadis tersebut memberikan peringatan kepada para pria yang sempat berhubungan dengannya.

Dilansir dari eva.vn, gadis anonim tersebut meminta beberapa pria yang sempat bercinta dengannya untuk memeriksakan diri.

TONTON JUGA:

Dalam postingan itu ia menuliskan "siapapun yang berhubungan seks dengan saya bulan lalu, harus melakukan pemeriksaan."

Gadis tersebut memperlihatkan hasil pemeriksaannya yang didiagnosis menderita sifilis dan klamidia.

Baca juga: Catat 17 Kriteria Orang yang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac, Apa Saja?

Sebelumnya dia juga pernah terkena kencing nanah.

FOLLOW JUGA:

Pengakuan wanita ini menjadi viral dan bahkan dibagikan ulang di Reddit.

Baca juga: Diperpanjang hinga April 2021, Simak Cara Cek Penerima Bansos Rp 300 Ribu di dtks.kemensos.go.id

Gadis Umumkan Dirinya Kena Sipilis
Gadis Umumkan Dirinya Kena Sipilis (eva.vn)

Tahapan dan Gejala Sifilis

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Wresti Indriatmi, SpKK(K), M.Epid menjelaskan, sifilis memiliki empat stadium atau tingkatan, di antaranya sifilis primer, sifilis sekunder, sifilis laten, dan sifilis tersier.

1. Sifilis primer

Pada sifilis primer, bakteri memperbanyak diri pada tempat inokulasi dan membentuk chancre atau lesi pada kulit keras, biasanya berdiameter antara satu hingga dua cm.

Selama stadium ini, lesi yang muncul tidak menyebabkan nyeri atau sakit, sehingga dapat hilang dalam tiga hingga enam minggu.

Walaupun tidak menyebabkan nyeri, Wresti tetap menganjurkan para penderita segera berobat ke dokter agar bakteri sifilis tidak menyebar ke organ lain.

“Luka (sifilis primer) tidak nyeri sama sekali dan tergantung lokasinya, tapi kalau diobati cepat, kompilkasinya sedikit, banyak kasus yang bisa diobati,” sambungnya.

Bahkan, jika tidak segera diobati, kondisi tersebut juga mempermudah penularan HIV yang masuk melalui luka sifilis pada tubuh seseorang.

2. Sifilis sekunder

Setelah luka tersebut tidak diobati dan hilang dengan sendirinya, sifilis akan menyebar ke kelenjar getah bening setempat lalu masuk ke dalam pembuluh darah. Kondisi ini merupakan tahapan sifilis sekunder dengan lesi yang menetap hingga beberapa bulan.

Gejala yang sering muncul seperti bercak kemerahan khususnya pada tangan dan kaki, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Sedangkan gejala konstitusi atau umum seperti flu serta sakit kepala, mucous patch, kodiloma lata, alopesia atau rambut rontok tiba-tiba, dan gejala neurosifilis atau infeksi otak maupun sumsum tulang belakang.

3. Sifilen laten

Tahapan ketiga adalah sifilis laten, di mana bakteri mulai mengenai banyak organ tubuh. Pada tahap ini, sifilis tidak terdapat lesi dan terjadi tanpa gejala dalam 12 bulan pertama. Untuk mengetahuinya, diperlukan tes serologi reaktif.

4. Sifilis tersier

Pada tahapan yang paling berbahaya yaitu sifilis tersier, terjadi infeksi pembuluh darah yang dapat menyebabkan gejala seperti kebutaan, kerusakan jantung, otak, syaraf, tulang, hati, tuli bahkan kematian.

“Kalau sudah syaraf disebut neurosifilis, kalau sudah kena jantung disebut cardiosifilis, kalau ibu ke janin disebut sifilis kongenital, gejala di kulit pada sifilis lanjut disebut gumma, gejalanya tidak hanya di kulit, tapi bisa juga mengenai organ lain” ujar CEO Klinik Pramudia, dr. Anthony Handoko, SpKK, FINDSV.

Pengobatan sifilis pada ibu hamil
Jika Anda mengalami gejala di atas, maka disarankan untuk segera mengobatinya ke dokter. Dokter akan melakukan wawancara, lalu melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium hingga menentukan terapi yang cocok bagi pasien penderita.

“Setelah Anda didiagnosa sifilis, obat utamanya adalah Penisilin, kita harus bersyukur karena Penisilin masih sensitif terhadap bakteri,” sambung Anthony.

Ketika seorang ibu menderita sifilis, maka janin yang dikandungnya juga akan menderita penyakit tersebut. Kondisi ini disebut sefilis kongenital yang menyebabkan kematian janin atau kecacatan setelah janin dilahirkan.

Untuk mengetahui sifilis kogenital, Wresti menganjurkan untuk para ibu hamil untuk melakukan tes sifilis.

“Kemenkes sudah punya program untuk ibu-ibu hamil supaya dicek sifilis, dicek HIV, dan cek hepatitis, yang disebut program triple elimination” ujar Wresti.

Jika seseorang telah sembuh dari sifilis, bukan berarti dia menjadi kebal terhadap bakteri Treponema pallidum. Sebab, pasien tersebut masih berpeluang kembali menderita sifilis.

Pasien dengan gejala sifilis yang muncul kembali, memiliki peningkatan empat kali lipat mungkin gagal dalam pengobatan sebelumnya atau terinfeksi kembali, sehingga harus diberikan pengobatan yang lebih serius.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul:  Penyakit Menular Seksual Sifilis, Kenali Tahapan dan Gejala Infeksinya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved