Harga Sapi Meroket Tinggi, Pedagang di Tangerang Bingung Mau Mogok Jualan

Pelaku usaha Rumah Potong Hewan (RPH) di wilayah Tangerang, sementara waktu ini menghentikan usahanya.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
ilustrasi pedagang daging sapi sedang melayani pembeli. Pelaku usaha Rumah Potong Hewan (RPH) di wilayah Tangerang, sementara waktu ini menghentikan usahanya. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.CON, TANGERANG - Pelaku usaha rumah potong hewan (RPH) di wilayah Tangerang, sementara waktu ini menghentikan usahanya.

Hal itu, sebagai bentuk aksi protes pelaku usaha penyedia daging sapi lantaran tingginya harga sapi hidup hingga detik ini.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) seruan aksi mogok itu selama tiga hari.

Sejak Selasa 19 Januari hingga Kamis 21 Januari 2021 besok.

Pelaku usaha pembibitan Sapi Kabupaten Tangerang, Idris mengaku belum menentukan arah pasti terkait aksi mogok para pelaku usaha perdagingan sapi tersebut.

"Info surat edaran begitu, tapi kita belum tahu akan ikut atau tidak. Sebelumnya ada surat edaran juga, tapi hoaks jadi bingung kita," jelas Idris, Selasa (19/1/2021).

Menurutnya, saat ini pasokan sapi hidup dari pengusaha penggemukan sapi (feedloter) sangat terbatas.

Baca juga: Sudah Terima Vaksin Covid-19, Tenaga Medis Tak Ada yang Alami Efek Samping Berat

Sehingga memicu kenaikan harga sapi hidup bagi usaha pemotongan hewan.

"Harga bakalan sapi Australia naik, dan membeli sapi susah karena tidak semua feedlot menjual banyak ke RPH. Orang punya duit banyak juga belum tentu bisa membeli sapi dari feedlot," ungkap Idris.

Ia mengaku setiap hari dapat menyembelih 10 sampai 20 ekor sapi setiap harinya, sesuai permintaan dari para pedagang sapi langganannya.

"Sehari 10 sampai 20 ekor. Tergantung permintaan dari pedagang," jelasnya

Dari informasi yang dihumpun, kenaikan harga sapi bakalan (sapi hidup) dari suplier ke RPH sebesar Rp 4 ribu kilogram hidup.

Baca juga: Fakta Baru:Tenaga Kesehatan dan Pasien Covid-19 RSD Wisma Atlet Bersetubuh Dua Kali di Toilet

Sebelumnya, berkisar antara Rp 1 sampai Rp 2 ribu perkilogram sapi hidup.

"Kenaikan ini melebihi kenaikan harga pada saat lebaran. belum ke karkas bisa naik dua kali lipat lagi. Misal di sapi hidup kita naik seribu tapi di karkas kita naik sampai dua ribu," pungkas Idris.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved