Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Penjelasan Tim DVI Bila Ada Jenazah Korban Sriwijaya Air yang Tak Teridentifikasi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) bakal melakukan rapat koordinasi bila nantinya ada jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 yang tidak identifikas
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
Tapi bukan berarti proses identifikasi terhenti bersamaan begitu operasi Tim SAR dihentikan, alasannya proses identifikasi butuh waktu lama.
Khususnya identifikasi lewat DNA yang dilakukan dengan mengambil DNA dari jenazah korban lewat serangkaian proses uji laboratorium forensik.
Baca juga: Masuk Komisi VII DPR, Ribka Tjiptaning Disambut Pantun Politikus PKS Tifatul Sembiring
"Artinya kami akan memfokuskan pada pemeriksaan di postmortem dan pemeriksaan di laboratorium DNA forensik. Sehingga kami akan menyelesaikan apa yang kami terima," sambung dia.
Hery menuturkan pandemi Covid-19 juga ikut memengaruhi lama proses pemeriksaan yang dilakukan Tim DVI terhadap bagian tubuh jenazah.
Pasalnya posko postmortem Tim DVI berada di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati atau satu ruang dengan jenazah pasien Covid-19.
Pun jenazah pasien Covid-19 tak diperiksa, tapi sebelum dimakamkan jenazah berada di satu ruang yang sama dengan Tim DVI saat melakukan pemeriksaan.
"Kami punya 20 meja pemeriksaan. Dan 20 meja kalau 1 tim itu ada 5, kalau 20 ada berapa. Kami tidak mau ada klaster di kamar jenazah. Kami juga melaksanakan 3 M," kata Hery.
Baca juga: Banjir Bandang di Puncak Bogor: Ratusan Orang Terdampak, Warga Panik Hindari Banjir Disertai Lumpur
Sebagai informasi, hingga Selasa (19/1) pukul 09.00 WIB Tim DVI sudah mengidentifikasi 34 korban Sriwijaya Air SJ-182 lewat pencocokan data sidik jari dan DNA antemortem dengan postmortem.