Dishub dan Transjakarta Berencana Naikkan Tarif Penumpang Jadi Rp5.000 dari Sebelumnya Rp3.500
Dishub dan TransJakarta berencana naikkan tarif penumpang menjadi Rp5.000 dari sebelumnya Rp3.500.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) dan Transjakarta berencana naikkan tarif penumpang menjadi Rp5.000 dari sebelumnya Rp3.500, hal ini diungkapkan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Francine Widjojo.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengatakan, usulan kenaikan tarif Transjakarta ini sudah dibahas dalam rapat kerja Komisi B bersama Dishub dan BUMD terkait.
"Kemarin di rapat komisi B disampaikan adanya usulan dari Dishub dan Transjakarta mengenai peningkatan tarif karena infonya sudah cukup lama tarifnya tidak ada kenaikan tarif," kata Francine, Senin (13/10/2025).
Usulan kenaikan tarif ini lanjut Francine, masih sebatas wacana yang digaungkan Dishub dan Transjakarta.
Besaran angka yang diusulan sebagai tarif baru pun belum dijelaskan berdasarkan kajian.
"Kalau dari Transjakarta maupun dari Dinas Perhubungan mengusulkan kenaikan sekitar Rp1.500 jadi dari Rp3.500 menjadi Rp5000 dengan catata ya, kami meminta ini sudah dilengkapi kajian tertulis terlebih dahulu," ungkap Francine.
Francine meminta, Dishub dan Transjakarta segera membuat kajian yang mendalam perihal rencana kenaikan tarif tersebut.
Besaran tarif baru juga harus memperhatikan aspek kesanggupan masyarakat, agar layanan transportasi publik tetap bisa dinikmati semua kalangan.
"Kami di Komisi B meminta dasar kajiannya terutama dari willingness to pay dari masyarakat kemampuan sekarang bayarnya berapa," ucapnya.
"Dibandingkan dengan layanan Transjakarta yang sekarang cakupannya sudah jauh luas dibanding beberapa tahun lalu ketika diterapkan tarif awal Rp3.500," tandasnya.
Kata Pramono
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung angkat suara soal rencana kenaikan tarif Transjakarta setelah dana bagi hasil (DBH) untuk Jakarta dipangkas Rp15 triliun oleh pemerintah pusat.
Adapun pemangkasan ini membuat Pemprov DKI Jakarta harus berhemat, salah satunya dengan mengurangi subsidi transportasi.
Pramono pun mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan kajian terkait kemungkinan kenaikan tarif Transjakarta dan transportasi umum lainnya.
“Mengenai kenaikan (tarif Transjakarta, itu kan saya sampaikan sebelum DBH-nya dipotong. Nah, sekarang ini kami belum memutuskan apapun, akb melakukan kajian,” ucapnya, Jumat (10/10/2025).
Laporan Pengaduan Tak Ditanggapi Transjakarta, Warga Korban Kecelakaan Ngadu ke Gubernur |
![]() |
---|
Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem, PSI Minta Pemprov DKI Perkuat Infrastruktur di Kawaasan Pesisir |
![]() |
---|
Truk Mogok di Jalan Ciledug Raya Jaksel, Polisi Ungkap Kondisi Lalu Lintas Saat Ini |
![]() |
---|
Pria Paruh Baya Ditemukan Tak Bernyawa di JPO Gatot Subroto, Polisi Selidiki Penyebab Kematian |
![]() |
---|
Warga Keluhkan JPO Halte Transjakarta Pasar Kramat Jati Berlubang dan Kotor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.