Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Penjelasan Tim DVI Bila Ada Jenazah Korban Sriwijaya Air yang Tak Teridentifikasi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) bakal melakukan rapat koordinasi bila nantinya ada jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 yang tidak identifikas
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Tim Disaster Victim Identification (DVI) bakal melakukan rapat koordinasi bila nantinya ada jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 yang tidak teridentifikasi.
Komandan DVI Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko mengatakan rapat koordinasi tersebut melibatkan Basarnas, Kementerian Perhubungan, dan pihak lainnya.
"Terutama dengan maskapai, Dirjen Perhubungan Darat, dan dari Basarnas. Kami akan merapatkan sebelum membuat keputusan (penanganan jenazah tak teridentifikasi)," kata Hery di RS Polri Kramat Jati, Selasa (19/1/2021).
Dalam rapat koordinasi tersebut Tim DVI bakal menyampaikan fakta hasil proses identifikasi korban yang dimulai sejak Senin (11/1/2021) lalu.
Setelahnya baru ditentukan penanganan jenazah korban Sriwijaya Air tidak teridentifikasi, apa dilakukan pemakaman massal atau penanganan lainnya.
"Pertanyaan (penanganan jenazah tak teridentifikasi) ini sudah kali berapa kali ditanyakan keluarga kepada kami (Tim DVI). Jadi ada beberapa kriteria (jenazah tidak teridentifikasi)," ujarnya.
Hery menuturkan kriteria pertama jenazah ditemukan saat proses pencarian Tim SAR gabungan namun tidak teridentifikasi oleh Tim DVI karena sejumlah hal.
Baca juga: Pria Disebut Lebih Rentan Terpapar Covid-19 Dibanding Wanita? Ini Fakta Sebenarnya
Alasannya meski identifikasi lewat DVI dilakukan lewat tiga parameter yakni sidik jari, gigi, dan DNA tapi prosesnya sangat bergantung pada kondisi jenazah.
Dalam kasus kecelakaan kondisi jenazah tak hanya sulit teridentifikasi karena terdampak kecelakaan, tapi juga lokasi yang mempengaruhi kondisi jenazah.
"Ditemukan (jenazah) tapi tidak teridentifikasi, itu namanya ada tapi tidak bisa teridentifikasi. Atau (jenazah) tidak ditemukan (jenazah tidak bisa diidentifikasi karena tak ditemukan)," tuturnya.
Hingga Selasa pukul 09.00 WIB Tim DVI memang sudah menerima sebanyak 310 kantong jenazah hasil evakuasi Tim SAR gabungan di perairan Kepulauan Seribu.
Baca juga: Nyolot Hingga Petentengan, Bang Jago Kicep Tahu Pistolnya di Rak Piring Ketahuan Polisi
Namun jumlah 310 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban bukan berarti menandakan 62 penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang jadi korban kecelakaan.
"Dari laut itu ada orang yang meninggal di sana, namanya campur-tercampur. Ini pernah terjadi pada kasus-kasus (identifikasi korban kecelakaan lewat DVI) yang lain. Dari situ kami akan analisa," lanjut Hery.
Perihal apa proses identifikasi terhenti saat Tim SAR menghentikan pencarian jenazah, Hery membenarkan identifikasi bergantung pada operasi Tim SAR.
Tapi bukan berarti proses identifikasi terhenti bersamaan begitu operasi Tim SAR dihentikan, alasannya proses identifikasi butuh waktu lama.
Khususnya identifikasi lewat DNA yang dilakukan dengan mengambil DNA dari jenazah korban lewat serangkaian proses uji laboratorium forensik.
Baca juga: Masuk Komisi VII DPR, Ribka Tjiptaning Disambut Pantun Politikus PKS Tifatul Sembiring
"Artinya kami akan memfokuskan pada pemeriksaan di postmortem dan pemeriksaan di laboratorium DNA forensik. Sehingga kami akan menyelesaikan apa yang kami terima," sambung dia.
Hery menuturkan pandemi Covid-19 juga ikut memengaruhi lama proses pemeriksaan yang dilakukan Tim DVI terhadap bagian tubuh jenazah.
Pasalnya posko postmortem Tim DVI berada di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati atau satu ruang dengan jenazah pasien Covid-19.
Pun jenazah pasien Covid-19 tak diperiksa, tapi sebelum dimakamkan jenazah berada di satu ruang yang sama dengan Tim DVI saat melakukan pemeriksaan.
"Kami punya 20 meja pemeriksaan. Dan 20 meja kalau 1 tim itu ada 5, kalau 20 ada berapa. Kami tidak mau ada klaster di kamar jenazah. Kami juga melaksanakan 3 M," kata Hery.
Baca juga: Banjir Bandang di Puncak Bogor: Ratusan Orang Terdampak, Warga Panik Hindari Banjir Disertai Lumpur
Sebagai informasi, hingga Selasa (19/1) pukul 09.00 WIB Tim DVI sudah mengidentifikasi 34 korban Sriwijaya Air SJ-182 lewat pencocokan data sidik jari dan DNA antemortem dengan postmortem.