Antisipasi Virus Corona di DKI
Cegah Penularan Covid-19, Pemprov DKI Batasi Penerima Bansos Tunai 500 Orang per Hari
Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi masyarakat terdampak Covid-19.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi masyarakat terdampak Covid-19.
Adapun penyaluran bantuan telah dilakukan sejak 12 Januari 2021 lalu oleh Dinas Sosial melalui Bank DKI.
Dalam penyaluran BST ini, Pemprov DKI kembali berbagi peran dengan pemerintah pusat.
Pemprov DKI kebagian jatah menyalurkan BST kepada 1.055.216 kepala keluarga (KK).
Sedangkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial mendapat jatah 750 ribu KK.
Setiap penerima manfaat bakal mendapatkan Rp 300 ribu selama empat bulan berturut-turut.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini memastikan, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam proses penyaluran BST.
Jumlah penerima manfaat yang dilayani pun dibatasi guna menghindari terjadinya kerumunan.
"Maksimal 500 orang penerima BST per hari," ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (20/1/2021).
Guna meminimalisir kerumunan, Pemprov DKI juga memperbanyak titik-titik pengambilan BST.
Herry menyebut, ada 160 titik pengambilan BST yang tersebar di lima wilayah kota administrasi.
"Lokasi penyaluran terdapat di 160 titik lokasi dari masing-masing kota administrasi DKI Jakarta," ujarnya.
Dalam pengambilan BST, Herry mengatakan, penerima manfaat bakal mendapat undangan paling lambat H-1 sebelum pelaksanaan pendistribusian.
Undangan itu disampaikan oleh Kasatpel Sosial di tingkat kelurahan hingga RT/RW untuk selanjutnya diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).