Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Minim Data Sebab Belum Ada Jenazah Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi Lewat Gigi

Tim Disaster Victim Identification (DVI) sudah berhasil mengidentifikasi 40 jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 dari total 62 penumpang

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Penampakan hasil temuan tim SAR gabungan hingga hari ke-10 operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182, Senin (18/1/2021), di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Tim Disaster Victim Identification (DVI) sudah berhasil mengidentifikasi 40 jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 dari total 62 penumpang yang dilaporkan hilang.

Namun dari total 40 jenazah teridentifikasi hingga Rabu (20/1) pukul 09.00 WIB belum ada yang teridentfikasi lewat pencocokan data gigi, baru sidik jari dan DNA.

Komandan Tim DVI Kombes Hery Wijatmoko mengatakan penyebabnya karena data antemortem (sebelum kematian) dan postmortem (setelah kematian) gigi minim.

"Belum ada (teridentifikasi) dari gigi karena bodypart (posmortem) terkait gigi sangat minim. Data antemortem gigi dari keluarga tidak semuanya ada," kata Hery di RS Polri Kramat Jati, Rabu (20/1/2021).

Beda dengan identifikasi lewat DNA yang data postmortemnya dapat diambil dari berbagai bagian tubuh jenazah, termasuk jaringan otot dan tulang.

Identifikasi lewat gigi hanya bisa menggunakan bagian gigi, sebagaimana sidik jari yang butuh bagian jari korban untuk proses identifikasi.

Sementara data antemortem gigi dari pihak keluarga meliputi riwayat catatan pemeriksaan gigi, foto panoramik, dan cetakan gigi korban masih minim.

"Kami kemarin melakukan pemeriksaan sidik jari karena masih segar (belum terlalu membusuk) dan bisa diperiksa, dalam perkembangannya nanti DNA muncul," ujarnya.

Pun gigi merupakan bagian tubuh yang relatif kuat terdampak kecelakaan namun bila tidak ditemukan maka identifikasi lewat gigi tak mungkin dilakukan.

Minimnya data gigi dan tak semua bagian tubuh yang dievakuasi merupakan tangan membuat identifikasi jenazah korban kini difokuskan lewat pencocokan data DNA.

Katim Rekonsiliasi Tim DVI Kombes Agung Widjajanto mengatakan kendala identifikasi dalam masing-masing kasus kecelakaan memang berbeda.

"Bahwa di setiap operasi DVI, mempunyai tingkat kerumitan yang berbeda-beda, jadi tidak ada operasi DVI yang mudah berjalan," tutur Agung.

Baca juga: Ahsan/Hendra Mampu Menang Saat Tertinggal 2-11, Ternyata Begini Perubahan Strategi The Daddies

Baca juga: Ditunjuk Anies Jadi Plt Wali Kota Jaksel, Sekda Marullah Bakal Rangkap Jabatan

Baca juga: Ular Sanca Belum Ditemukan, Petugas Keamanan SDN Lubang Buaya 04 Mulai Khawatir

Meski terkendala Tim DVI memastikan proses identifikasi terus berjalan hingga seluruh bagian tubuh jenazah hasil evakuasi Tim SAR diperiksa.

Hingga pukul Rabu (20/1) pukul 09.00 WIB Tim DVI sudah menerima 324 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban Sriwijaya Air SJ-182.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved