Pedagang Daging Sapi di Pasar Anyar Tangerang Mogok Jualan

Pada Selasa (19/1/2021), menurut dia, memang sudah banyak pedagang sapi potong yang mogok berjualan.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Suasana Pasar Anyar Tangerang di bagian lapak daging sapi potong karena mogok berjualan, Rabu (20/1/2021). 

Pelaku usaha pembibitan Sapi Kabupaten Tangerang, Idris mengaku belum menentukan arah pasti terkait aksi mogok para pelaku usaha perdagingan sapi tersebut.

"Info surat edaran begitu, tapi kita belum tahu akan ikut atau tidak. Sebelumnya ada surat edaran juga, tapi hoaks jadi bingung kita," jelas Idris, Selasa (19/1/2021).

Menurutnya, saat ini pasokan sapi hidup dari pengusaha penggemukan sapi (feedloter) sangat terbatas.

Sehingga memicu kenaikan harga sapi hidup bagi usaha pemotongan hewan.

"Harga bakalan sapi Australia naik, dan membeli sapi susah karena tidak semua feedlot menjual banyak ke RPH. Orang punya duit banyak juga belum tentu bisa membeli sapi dari feedlot," ungkap Idris.

Ia mengaku setiap hari dapat menyembelih 10 sampai 20 ekor sapi setiap harinya, sesuai permintaan dari para pedagang sapi langganannya.

"Sehari 10 sampai 20 ekor. Tergantung permintaan dari pedagang," jelasnya

Dari informasi yang dihumpun, kenaikan harga sapi bakalan (sapi hidup) dari suplier ke RPH sebesar Rp 4 ribu kilogram hidup.

Sebelumnya, berkisar antara Rp 1 sampai Rp 2 ribu perkilogram sapi hidup.

"Kenaikan ini melebihi kenaikan harga pada saat lebaran. belum ke karkas bisa naik dua kali lipat lagi. Misal di sapi hidup kita naik seribu tapi di karkas kita naik sampai dua ribu," pungkas Idris.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved