Polisi Berhasil Amankan ART Pembuang Mayat Bayi di Pulogadung, Begini Kronologinya

Beddy menceritakan, mulanya pelaku merasakan mules dan kemudian melahirkan seorang diri.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Penemuan mayat bayi laki-laki di Jalan Pulo Nangka Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (19/1/2021) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Buang bayi di saluran penghubung Pulo Nangka, jajaran Polsek Pulogadung amankan pelaku yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART).

Dalam hitungan kurang dari 24 jam, jajaran Polsek Pulogadung berhasil mengamankan seorang wanita yang merupakan ibu kandung dari mayat bayi laki-laki, yang ditemukan di phb Pulo Nangka, Pulogadung, Jakarta Timur.

Dibungkus kantong plastik berwarna merah, mayat bayi laki-laki yang lengkap dengan ari-ari ini, ditemukan petugas Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Pulogadung pada Selasa (19/1) sekira pukul 09.35 WIB.

Baca juga: Dikira Diapers, Petugas SDA Kecamatan Pulogadung Temukan Mayat Bayi Laki-laki di Phb Pulo Nangka

"Benar pelakunya sudah kami amankan dan masih dalam penyelidikan. Pelakunya perempuan dan berprofesi sebagai ART," kata Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi kepada awak media, Rabu (20/1/2021).

Beddy menceritakan, mulanya pelaku merasakan mules dan kemudian melahirkan seorang diri.

Begitu lahir, pelaku mengaku bayinya sudah tidak bernyawa dan segera dimasukan ke dalam sebuah tas, yang kemudian diletakan di dalam lemari.

Tak berselang lama, pemilik rumah melihat pelaku pendarahan dan segera dibawa ke sejumlah Rumah Sakit.

Setelah diperiksa, pelaku diminta untuk istirahat di kamarnya oleh pemilik rumah.

"Dia pulang disuruh istirahat dan tidur di situ. Disamping tas itu selama 2 malam," ujar Beddy.

"Kamu gak pengin lihat tas itu?," tanya Beddy kepada pelaku saat penyidikan.

"Pengin tapi takut," ujar pelaku sembari menangis.

"Kemudian ada pembatu perempuan lain yang tidur bareng dan bertanya, 'bau apasih ini?'. Dijawab pelaku bau baju cucian dia. Akhirnya disarankan untuk tidak disimpan di kamar dan dicuci aja atau dibuang karena sudah bau banget," ungkap Beddy.

Selanjutnya pelaku pergi ke kamar mandi membawa tas berisi mayat anaknya dan dipindahkan ke dalam plastik berwarna merah.

Tanpa menaruh rasa curiga, rekan ART tersebut menemani palaku membuang bungkusan plastik tersebut ke phb Pulo Nangka.

"Di kamar mandi itu tasnya dicuci dan bayinya dipindahkan ke plastik. Selanjutnya pelaku minta tolong rekannya tadi untuk buang. Namun karena paginya ada ribut-ribut soal penemuan bayi, akhirnya dia mengadukan ke majikan. Selanjutnya majikan melaporkan ke kami," tandasnya.

Saat ini pelaku sudah berada di Mapolsek Pulogadung guna penyidikan lebih lanjut.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved