Antisipasi Virus Corona di DKI
Jamu dan Vitamin Dipilih Penggali Makam TPU Srengseng Sawah Sebagai Tameng dari Intaian Covid-19
Yanto Suyono (55) misalnya, ia rutin sarapan dan minum vitamin sebelum berangkat ke TPU Srengseng Sawah dari rumahnya di kawasan Menteng Pulo
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
"Direndam dulu selama dua hari pakai deterjen. Baru dicuci. Saya punya 3 cadangan seragam," ceritanya.
Mandi juga menjadi prioritasnya seusai bekerja di pemakaman.
Usai menanggalkan seragamnya, Yanto bergegas masuk ke kamar mandi sebelum bertemu dengan istri dan anaknya.
"Mandi itu nomor satu. Sebelum masuk rumah, seragam taruh di depan. Baru ambil handuk dan langsung masuk kamar mandi. Demi kesehatan saya dan keluarga," pungkasnya.
Sebuah ibadah
Para penggali makam pun tak kenal letih menggali pusara untuk jenazah Covid-19.
Sengatan matahari yang memanggang kulit dan hujan yang mengguyur sekujur tubuh tak mengurungkan niat mereka untuk menuntaskan sebuah tugas.
Bagi mereka, tugas memakamkan jenazah Covid-19 adalah sebuah ibadah kepada sang pencipta.
Saat petang merambat, Yanto Suyono (56) tengah melepas lelah bersama petugas makam lainnya di bawah naungan pohon di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Pria asal Surabaya itu bersama rekan-rekannya baru selesai menggotong jenazah Covid-19 dari mobil ambulans menuju pusara.
Yanto sebenarnya berdinas di TPU Menteng Pulo, Tebet.
Namun, ia dan sejumlah teman-temannya dari TPU lainnya di Jakarta Selatan diminta untuk membantu memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Srengseng Sawah.
Pasalnya, TPU ini menjadi tempat pemakaman umum khusus Covid-19 di wilayah Jakarta Selatan.
Tampak sebagian dari mereka meregangkan otot-otot dengan berbaring di samping sebuah pusara di waktu istirahat.
Ada juga yang nikmat melahap sepiring siomay.