Antisipasi Virus Corona di DKI
Kisah Haru Para Penggali Makam Covid-19 di TPU Srengseng Sawah: Kami Ikhlas, Ini Ibadah
Para penggali makam tak kenal letih menggali pusara untuk jenazah Covid-19. Bagi mereka, tugas memakamkan jenazah Covid-19 adalah sebuah ibadah.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Pandemi Covid-19 belum juga berakhir meski tahun telah berganti.
Di awal Tahun 2021, pagebluk ini nyatanya masih merenggut nyawa banyak orang setiap hari.
Para penggali makam pun tak kenal letih menggali pusara untuk jenazah Covid-19.
Sengatan matahari yang memanggang kulit dan hujan yang mengguyur sekujur tubuh tak mengurungkan niat mereka untuk menuntaskan sebuah tugas.
Bagi mereka, tugas memakamkan jenazah Covid-19 adalah sebuah Ibadah kepada sang pencipta.
Saat petang merambat, Yanto Suyono (56) tengah melepas lelah bersama penggali makam lainnya di bawah naungan pohon di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Pria asal Surabaya itu bersama rekan-rekannya baru selesai menggotong jenazah Covid-19 dari mobil ambulans menuju pusara.
Baca juga: Sah, DPR RI Putuskan Komjen Listyo Sigit Prabowo Kapolri Baru Lewat Rapat Paripurna
Baca juga: Kasus Raffi Ahmad Hadiri Pesta Setelah Divaksin Covid-19 Dihentikan, Ini Penjelasan Lengkap Polisi
Yanto sebenarnya berdinas di TPU Menteng Pulo, Tebet.
Namun, ia dan sejumlah teman-temannya dari TPU lainnya di Jakarta Selatan diminta untuk membantu memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Srengseng Sawah.
Pasalnya, TPU ini menjadi tempat pemakaman umum khusus Covid-19 di wilayah Jakarta Selatan.
Tampak sebagian dari mereka meregangkan otot-otot dengan berbaring di samping sebuah pusara di waktu istirahat.
Ada juga yang nikmat melahap sepiring siomay.

Yanto ikhlas mengemban tugas memakamkan jenazah Covid-19. Sudah kewajibannya sebagai petugas makam.
"Kita ridho dan ikhlas melakukan tugas ini. Hitung-hitung ibadah, itu aja," ungkapnya sambil duduk di tepi makam kepada TribunJakarta.com.
Saat itu, Yanto bertugas sebagai pembawa peti jenazah berukuran 2,2 meter. Kemarin, ia bertugas sebagai penggali makam.
"Setiap hari selang-seling tugasnya," tambahnya.
Bila bertugas sebagai tukang gali makam, ia harus bekerja sebaik mungkin agar tidak mengecewakan ahli waris ataupun pihak keluarga.
Baca juga: Tampung Jenazah Covid-19, TPU Bambu Apus Buka Lahan 3.000 Meter Persegi
"Kita rapihkan makam sebaik mungkin, supaya keluarga mereka enggak kecewa. Sudah dimakamkan dalam kondisi seperti ini jangan dibikin kecewa lagi," jelasnya.
Ade (44), petugas makam dari TPU Tanah Kusir, juga sependapat dengan Yanto.
Ia, yang ditugaskan di TPU Srengseng Sawah, menganggap tugas yang dilakukannya ini adalah sebuah ibadah.
Namun, Ade memohon doa agar para petugas makam selalu dilindungi dari Covid-19.
"Ini ibadah. Kalau kita semua (petugas makam) kena semua, siapa yang mau makamin lagi?" tambahnya.

Kerja sampai malam
Para penggali makam juga harus merelakan waktu pulang tak seperti hari-hari biasanya.
Sebab, mobil ambulans pembawa peti jenazah silih berganti datang ke tempat pusara tak kenal waktu.
Biasanya mereka baru bisa pulang sekira pukul 22.00 WIB.
"Karena mobil ambulans yang datang kan bukan hanya bawa jenazah dari Jakarta Selatan saja, tapi seluruh Jakarta," lanjut Yanto.
Baca juga: Unggul di Medan Off-Road, Ini Daftar Harga Sepeda Gunung Polygon Premier Januari 2021
Suryadi Yahya (46) petugas pusara lainnya mengatakan pendapat senada.
Tenaga mereka juga terkuras lantaran jenazah terus berdatangan sejak pagi hingga malam hari.
"Tenaga kita lebih ekstra. Harusnya kita biasanya pulang jam 6 atau jam 7 malam. Tapi jam setengah 10 malam aja masih di sini karena tugas," sambungnya.
Ade menambahkan dalam sehari, mereka bisa memakamkan hingga 56 jenazah dari pagi hingga malam hari.
Paling banyak, lanjutnya, pernah mencapai 70 jenazah per harinya.

"Untuk makamin kita juga dibantu dengan alat pengeruk (ekskavator). Jadi pakai tangan iya, pakai alat juga iya. Kalau 56 jenazah semua pakai tangan (galinya), modar kita," tambah pria asal Pandeglang tersebut.
Bisa tampung 700 makam
Sebelumnya, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, sudah mulai digunakan untuk mengebumikan jenazah pasien Covid-19.
Pihak pengelola menyediakan lahan seluas 5.000 meter persegi atau setengah hektar sebagai tempat pemakaman jenazah pasien Covid-19. Lahan tersebut berada di blok Muslim.
"Lahan pemakaman jenazah Covid-19 ada di blok yang di ujung dekat Setu Babakan, masuknya blok Muslim,” kata Kepala Satuan Pelaksana Zona 15 TPU Srengseng Sawah Sutandio saat dikonfirmasi, Kamis (14/1/2021).
Di lahan seluas 5.000 meter persegi tersebut, Sutandio memperkirakan TPU Srengseng Sawah dapat menampung 700 makam pasien Covid-19.
"Bisa untuk sekitar 700 makam. Lahannya digunakan untuk makam baru," ujar dia.
Baca juga: Kasus Raffi Ahmad Hadiri Pesta Setelah Divaksin Covid-19 Dihentikan, Ini Penjelasan Lengkap Polisi
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan Winarto mengatakan, pemakaman jenazah pasien Covid-19 dilakukan sejak Selasa (12/1/2021) lalu.
"TPU Srengseng Sawah sekarang jadi pemakaman (jenazah pasien) Covid-19," kata Winarto saat dikonfirmasi, Rabu (13/1/2021).
Winarto menjelaskan, TPU Srengseng Sawah diperuntukkan sebagai makam khusus pasien Covid-19 setelah TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon penuh.