Luntang-lantung di Jakarta, Mantan Pemulung dan Gelandangan Bahagia Dapat Kerja dari Menteri Risma

Seorang tunawsima bernama Agus (43) mengatakan, dirinya sangat senang ketika mendapatkan kesempatan bekerja secara formal di proyek PT Waskita Karya.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Agus (43) mantan pemulung yang diberikan pekerjaan di proyek PT Waskita Karya saat dijumpai di kantor Proyek T Becakayu Seksi 2A Ujung Bekasi, Kamis (21/1/2021). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengantarkan 15 mantan pemulung atau tunawisma bekerja di proyek PT Waskita Karya, Kamis (21/1/2021).

Program penempatan kerja ini merupakan gebrakan yang dihadirkan Risma semenjak menjabat Mensos beberapa bulan terakhir.

Hal serupa juga pernah dilakukan mantan Wali Kota Surabaya terhadap lima orang pemulung untuk bekerja di Kawasan Grand Kamala Lagoon, Jumat (8/1/2021) lalu.

Seorang tunawsima bernama Agus (43) mengatakan, dirinya sangat senang ketika mendapatkan kesempatan bekerja secara formal di proyek PT Waskita Karya.

"Alhamdulillah dengan begini saya bisa nyenengin adik-adik dan keluarga saya, senang saya berterima kasih kepada Bu Risma," kata Agus.

Agus sebelumnya merupakan tunawisma yang hidup luntang-tantung di sekitaran Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta.

Pekerjaan sehari-harinya serabutan, menjadi tukang parkir, pengupas bawang, kuli panggul pasar hingga memulung.

"Saya hidup sendiri, dulu punya istri tapi udah pisah, anak satu," jelasnya.

Agus selama luntang-lantung di Jakarta tidur di emperan jalan, kadang dia juga tidur di emperan toko sekitar Pasar Induk Kramat Jati.

Sebelum hidup di jalan, Agus merupakan warga asal Garut, Jawa Barat. Sejak 2002, dia merantau ke Ibu Kota dengan modal nekat.

Tanpa keahlian khusus, Agus mencoba peruntungan mengais rezeki di Jakarta dengan bekerja sebagai tukang semir sepatu hingga kuli cuci mobil.

Keadaan kemudian berubah, penghasilan dari hasil bekerja sebagai kuli cuci mobil dan semir sepatu tak lagi cukup menghidupi anak istri.

"Semenjak kesulitan ekonomi saya cerai, anak sekarang tinggal sama istri, saya abis dari situ baru mulai mulung," tuturnya.

Agus kemudian dipertemukan oleh pihak Kementerian Sosial (Kemensos) melalui relasi Kepala Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta.

Agus Supriadi (53) mantan pemulung yang diberikan pekerjaan di proyek PT Waskita Karya saat dijumpai di kantor Proyek T Becakayu Seksi 2A Ujung Bekasi, Kamis (21/1/2021).
Agus Supriadi (53) mantan pemulung yang diberikan pekerjaan di proyek PT Waskita Karya saat dijumpai di kantor Proyek T Becakayu Seksi 2A Ujung Bekasi, Kamis (21/1/2021). (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)
Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved