Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Setelah 13 Hari Berlangsung, Operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 Resmi Ditutup
Operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 resmi ditutup pada Kamis (21/1). Setelah 13 hari berjalan, operasi SAR akhirnya ditutup
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 resmi ditutup pada Kamis (21/1/2021).
Setelah 13 hari berjalan, operasi SAR akhirnya ditutup tepat pada pukul 16.57 WIB hari ini.
Penyampaian soal ditutupnya operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 ini dinyatakan secara resmi oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn.) Bagus Puruhito.
"Hari Kamis, tanggal 1 januari 2021 pada pukul 16.57 WIB, operasi SAR terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu secara resmi saya nyatakan ditutup," kata Bagus di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.
Bagus mengatakan, penutupan operasi SAR secara resmi ini diputuskan setelah Basarnas berkoordinasi dengan unsur terkait lainnya di bawah pimpinan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dalam evaluasi tersebut, ada pertimbangan-pertimbangan yang didiskusikan untuk menentukan ditutupnya operasi SAR pada hari ke-13 ini.
"Setelah melalui pertimbangan teknis, hasil temuan korban, efektifitas, pertemuan beberapa kali dengan pihak keluarga korban, masukan-masukan dari unsur di lapangan, dan terakhir tadi kita melaksanakan rapat yg dipimpin oleh Menhub," ucap Bagus.
Baca juga: Lakukan Eksibisionis ke Istri Isa Bajaj, Ujeng Ngaku Mau Olahraga: Tak Punya Niat Tunjukkan Kemaluan
Operasi SAR sesuai UU nomor 29 Tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan memiliki batas waktu selama 7 hari atau sedianya pada Jumat (15/1/2021) lalu, sejak berlangsung pada Sabtu (9/1/2021) atau bertepatan dengan hari kejadian.
Sebelumnya, perpanjangan pertama operasi SAR juga telah berlangsung sejak Sabtu (16/1/2021) hingga Senin (18/1/2021).
Sampai hari ini, total temuan yang sudah didapatkan tim SAR selama 12 hari meliputi 325 kantong berisi bagian tubuh korban, 68 kantong serpihan kecil pesawat, dan 55 potongan besar pesawat.
Selain itu, temuan penting lainnya ialah black box perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) yang sudah didapatkan penyelam pada Selasa (12/1/2021) lalu.
Baca juga: Terungkap Ini Penyebab Emak-emak Sering Salah Kasih Lampu Sein saat Hendak Belok
Sementara itu, hingga kini tim SAR juga masih mencari memori penyimpanan data dari black box perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) dari lokasi jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, tepatnya pada koordinat 05°57’47.81’’ S – 106°34’10.76’’ E.
Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 awak sebagai penumpang.
Baca juga: Hari Terakhir Perpanjangan Operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182, Menhub Kunjungi Posko JICT II
Hingga hari ke-12, siang ini, update penemuan obyek pencarian tim SAR total sebanyak 324 human body remains, 63 serpihan kecil pesawat dan 55 potongan besar.