Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Jasad Muhammad Nur Kholifatul Amin Ditemukan, Kenangan Temani Sang Ibu dan Pamit Terakhir ke Anak
Jasad penumpang Sriwijaya Air SJ-182, Muhammad Nur Kholifatul Amin berhasil diidentifikasi Tim DVI pada Jumat (22/1/2021). Kenangan terakhir terungkap
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Jasad penumpang Sriwijaya Air SJ-182, Muhammad Nur Kholifatul Amin berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) pada Jumat (22/1/2021).
Tim DVI berhasil mengidentifikasi jasad Muhammad Nur Kholifatul Amin bersamaan dengan jasad Yumna Fanisyatuzahra, sang pemilik jaket pink Minnie Mouse.
Tercatat, Muhammad Nur Kholifatul Amin bersama istrinya Agus Minarni menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Muhammad Nur Kholifatul Amin bersama Agus Winarni pulang kampung ke Ponorogo untuk melayat ayahanda yang meninggal pada Kamis (24/12/2020).
Kenangan menemani sang ibu di Ponorogo serta melayat ayahandanya diceritakan sang adik Nur Kholif, Abdul Hanif Majid Amrullah.
Abdul juga menceritakan sang kakak juga pamit serta memohon doa kepada anaknya.
Muhammad Nur Kholifatul Amin mudik ke kampung halamannya di Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.
“Kakak saya sudah merantau 28 tahun di Kalimantan Barat. Usai mendapatkan kabar ayah meninggal, kakak saya memutuskan pulang kampung bersama istrinya,” kata Hanif dikutip dari Kompas.com.

Korban bersama istrinya tiba di Ponorogo dua hari setelah ayahandanya meninggal, Sabtu (26/12/2020).
Korban bersama istrinya tinggal di Ponorogo selama sembilan hari.
Nur Kholif memilih agak lama tinggal di Ponorogo untuk menemani ibu kandungnya agar tidak kesepian.
Setelah lebih dari seminggu tinggal di Ponorogo, Nur Kholif bersama istrinya diantarkan keluarganya sampai di Madiun, Senin (4/1/2021), untuk pulang ke Kalimantan Barat.
Dari Madiun, Nur Kholif bersama Agus Winarni naik kereta api tujuan Jakarta.
Nur Kholif bersama istrinya memilih langsung menumpang pesawat di Jakarta lantaran tidak menginginkan naik dua kali pesawat bila terbang dari Surabaya.
Sebab, bila terbang dari Bandara Juanda Surabaya, pesawat akan transit terlebih dahulu di Jakarta.