Pratu Dedi Hamdani Gugur, Tangis Sang Ayah Pecah Saat Mengenang Antar Anak Masuk TNI
Tangis Muhdin (50) pecah saat mendapat kabar anaknya bernama Pratu Dedi Hamdani gugur saat kontak senjata dengan KKB di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Tangis Muhdin (50) pecah saat mendapat kabar anaknya bernama Pratu Dedi Hamdani gugur saat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Ia pun menangaku sempat memiliki firasat melalui mimpi.
Muhdi juga mengenang saat dirinya mengantar sang anak menjalani tes masuk TNI.
Muhdin mendapat kabar anaknya gugur melalui telepon pada Jumat (22/1/2021).
"Saya waktu itu sedang menyabit rumput terus ada keluarga yang memanggil ada telepon masuk, dapat kabar anak saya meninggal," kata Muhdin kepada Kompas.com di kediamannya, Desa Plambek, Lombok Tengah, Sabtu (23/1/2021).
Perasaan Muhdin tak keruan karena serasa mendapat petir di siang bolong.
Ia pun syok.
"Perasaan saya sudah tidak keruan, sedih sekali, memang sebelumnya saya ada firasat mimpi," kata Muhdin.
Muhdin lalu mengenang momen yang paling berkesan bersama Pratu Dedi Hamdani.

Saat itu, ia mengantar Dedi untuk menjalani tes masuk TNI di Singaraja, Bali.
"Yang saya ingat itu, waktu mengantar dia tes di Bali, terus bensin kami habis," kata Muhdin. Dedi, kata dia, memiliki tekad yang kuat untuk menjadi prajurit TNI.
Hal itu terlihat dari motivasi dan latihan yang dijalani anaknya sebelum menjalani tes masuk menjadi prajurit.
"Memang dia niatnya keras menjadi TNI, sejak kecil memang itu cita-citanya, dia latihan selalu latihan gigih," kata Muhdin.
Pratu Dedi Hamdani pernah mengikuti tes masuk kepolisian, tetapi tidak lolos.
Setelah itu, ia mencoba mengikuti tes sebagai anggota TNI, tetapi juga tak lolos.