Viral di Medsos
Ada Baliho SBY Pegang Nasi Goreng, Andi Arief: Ekonomi Makin Berat, Jual Nasi Goreng Jadi Opsi
Potret Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memegang nasi goreng menuai perhatian.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Potret Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memegang nasi goreng menuai perhatian.
Potret SBY ini diketahui diunggah pertama kali oleh Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief di laman Twitternya.
Dalam foto tersebut, terlihat SBY mengenakan sweater warna kuning bertuliskan Lavani, klub voli.
Di akun Twitter-nya @Andiarief_, baliho tersebut memperlihatkan SBY sedang membantu almarhum sang istri, Ani Yudhoyono sedang membuat nasi goreng.
SBY menggunakan batik berwarna merah, senada dengan yang baju yang dipakai Ani Yudhoyono yang sedang membuat nasi goreng.
Di Foto itu, ada 7 pria bersama SBY berada di dekat baliho itu.
SBY terlihat menggunakan sweater warna kuning dan sedang memegang nasi goreng.
Baca juga: Ada Tas Hermes hingga Cincin Harga Rp55 juta, Intip Barang Seserahan Mewah Vicky Prasetyo dan Kalina
Baca juga: Dirikan Apartemen Tangguh Jaya di Kalibata City, Kapolres Jaksel: Usir Warga yang Tidak Pakai Masker
Di sebelahnya ada meja dan kompor yang diduga digunakan untuk membuat nasi goreng.
Belum diketahui lokasi dimana lokasi foto tersebut diambil.
Namun di postingan Andi Arief itu, ia menuliskan cuitan soal ekonomi sulit.
"Ekonomi makin berat, jual nasi goreng jadi opsi." tulis Andi Arief.
Belum diketahui apa maksud dari cuitan Andi Arief itu.
Baca juga: BERLANGSUNG Live Streaming Grand Final PMGC PUBG Mobile Global Championship, BTR RA Bangkit?
Sebelumnya, nasi goreng dan SBY memang sudah akrab di telinga dan pernah menjadi alat 'diplomasi' politik saat.
Kala itu di tahun 2017, SBY pernah menjamu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di kediamannya di Puri Cikeas, Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Saat itu, SBY menjamu Prabowo dan para tamu dengan sajian nasi goreng.
Dikutip dari Warta Kota, Partai Demokrat menyebut pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai diplomasi nasi goreng, untuk menggambarkan hangatnya pertemuan antara kedua tokoh itu.
Baca juga: 87 Warga Apartemen Kalibata City Positif Covid-19, Polisi Dirikan Apartemen Tangguh Jaya
Nasi goreng, menurut Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, adalah makanan yang sangat merakyat dan bisa dinikmati oleh semua kalangan, termasuk SBY dan Prabowo.
Masakan itu juga yang kemudian sengaja dihidangkan dalam pertemuan dua jenderal purnawirawan TNI itu.
"Masakan ini merakyat, siapa yang tidak suka nasi goreng? Semua bisa makan nasi goreng dan pertemuan ini kita namakan 'Diplomasi Nasi Goreng'," ungkap Hinca Pandjaitan, Bogor, Kamis (27/7/2017).
Baca juga: Ramai Kasus Sekolah Mewajibkan Siswi Nonmuslim Pakai Jilbab, Mahfud MD: Tak Boleh Mewajibkan
Begitu juga dengan penyebutan Pendopo Perjuangan Cikeas, yang dikatakan oleh Hinca menjadi tempat bersejarah bagi pengurus Demokrat.
Berulang kali, keputusan dan diskusi pengurus partai dilakukan di bangunan yang memiliki pajangan "Gunungan Wayang Kulit" berukuran besar itu.

Bukan tanpa sebab, Demokrat menganggap pertemuan dua ketua umum partai itu, cocok apabila jika disiapkan dengan nasi goreng kesukaan SBY yang menjadi tuan rumah.
"Pertemuan ini bukan hanya untuk silaturahmi saja, tetapi juga untuk perjuangan. Jadi pas kalau juga ditempatkan di Pendopo Perjuangan," lanjutnya.
Sesekali tawa renyah dari meja SBY dan Prabowo terdengar ketika keduanya masih menyantap nasi goreng yang dihidangkan oleh tukang gerobak nasi goreng langganan SBY, yang sering mangkal di sekitar Perumahan Puri Cikeas.
Baca juga: Ada Tas Hermes hingga Cincin Harga Rp55 juta, Intip Barang Seserahan Mewah Vicky Prasetyo dan Kalina
Sekira 20 menit, keduanya menyantap makan malam, sebelum akhirnya SBY dan Prabowo yang ditemani oleh Fadli Zon, Ahmad Muzani, serta Hinca Pandjaitan dan Syarif Hasan, melanjutkan obrolan di dalam rumah SBY.
Diunggah Andi Arief di Laman Twitternya
Potret Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memegang nasi goreng menuai perhatian.
Potret SBY ini diketahui diunggah pertama kali oleh Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief di laman Twitternya.
Dalam foto tersebut, terlihat SBY mengenakan sweater warna kuning bertuliskan Lavani, klub voli.
TONTON JUGA:
Suami almarhumah Ani Yudhoyono ini terlihat memegang piring sebelah tangan kiri dan gelas di sebelah kanannya.
Di samping SBY, terlihat ada penggorengan yang cukup besar.
Baca juga: Berawal Tersesat, Kisah di Balik Video Viral Siswa Gak Bisa Bahasa Inggris, Kini Dapat Beasiswa
Lalu terdapat spanduk besar di belakang SBY yang bertuliskan 'Nasi Goreng ala SBY'.
Dari spanduk itu, SBY sedang bersama almarhumah istri Ani Yudhoyono.
FOLLOW JUGA:
Tampak, SBY lagi menyendok nasi untuk digoreng oleh almarhumah Ani Yudhoyono.
Tak sendiri, SBY berfoto bersama sederet kader Partai Demokrat.
Andi Arief menyatakan, alasan SBY jualan nasi goreng, salah satunya situasi ekonomi di tengah pandemi COVID-19 yang mengalami kesulitan.
Baca juga: Dulu Utang Baju demi Audisi, Terkuak Ulah Lesty Kejora Saat Rapat dengan Manajer Dia Penuh Kejutan
“Ekonomi makin berat, jual nasi goreng jadi opsi,” tulis Andi Arief.
Lebih lanjut, Andi Arief menyadari dengan diunggahnya foto SBY jualan nasi goreng akan menuai cibiran dari netizen.
Meski demikian, lanjut Andi, SBY sudah tahan dan kuat dengan nyinyiran publik.
Baca juga: Kisah Lesty Kejora Pertama Kali Pergi Tanpa Orangtua, Manajer Kaget Lihat Sikap Kekasih Rizky Billar
“Sudah biasa di-bully, kita hadapi aja. Buli pasti berlalu,” papar Andi Arief.
Belum diketahui pasti mengenai cuitan Andi Arief tersebut.
Diplomasi Nasi Goreng SBY
Nasi goreng menjadi sajian pada pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) dan Ketua Umum Partak Gerindra, Prabowo Subianto di kediaman SBY, Puri Cikeas, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017) malam.
Ternyata, menu nasi goreng sudah menjadi langganan SBY sejak 2009.
Setiap ada acara, SBY kerap mengundang pedagang nasi goreng ke kediamannya.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan bahkan menyebut pertemuan SBY-Prabowo sebagai "diplomasi nasi goreng".
Baca juga: Tangis Pilu Alana Hafiz Cilik Banjarnegara Ketika Syekh Ali Jaber Meninggal, Sampai Tak Mau Makan
"Saya bilang 'diplomasi nasi goreng'. Nasi goreng itu kan sangat merakyat dan ini juga biasa jualan di pinggir jalan juga," ujar Hinca, Kamis.
Rasa dari nasi goreng langganan SBY itu juga diakui Prabowo.
Menurut dia, nasi goreng yang disajikan SBY lebih enak daripada nasi goreng yang dijajakan di dekat kediamannya di Hambalang.
"Intel (intelijen) Pak SBY masih kuat. Beliau tahu kelemahan Prabowo itu nasi goreng. Asal dikasih nasi goreng, Prabowo setuju saja," selorohnya.
SBY bukan tokoh politik yang pertama kali menjadikan menu nasi goreng sebagai sajian utama dalam pertemuan politiknya.
Prabowo dan nasi goreng
Ada pula beberapa cerita dari Prabowo dan menu nasi goreng pada beberapa momentum politik.
Misalnya, pada pertemuan Prabowo dan Presiden Joko Widodo di kediaman Prabowo di Hambalang, Oktober 2016 lalu.
Selain berkuda bersama, dua rival pilpres 2014 itu juga menyantap nasi goreng.
Baca juga: Komjen Petrus Golose Dilantik Jadi Kepala BNN, Togar Situmorang: Berantas Hingga ke Produsen
Pertemuan keduanya terlihat lebih cair.
Cerita soal nasi goreng juga muncul setelah Prabowo menunjuk Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Pada Pilpres 2014, Anies menjadi juru bicara Jokowi, yang merupakan lawan politik Prabowo. Prabowo memilih Anies sebagai cagub pada detik-detik terakhir penutupan pendaftaran pasangan cagub-cawagub DKI.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya menyesal tak sejak dulu mengajak Anies makan nasi goreng bersama di Hambalang.
"Karena saya yakin, setelah Anies Bawedan makan nasi goreng saya di Hambalang, pasti dia sayang sama saya," kata Prabowo.
Jokowi-JK dan nasi goreng
Pada 2014, penunjukan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden pendamping Jokowi juga diputuskan dalam suasana santai sambil menikmati hidangan sarapan di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Menu nasi goreng kembali menjadi pilihan dalam momentum politik yang sangat penting tersebut.
"Pagi tadi, sambil makan nasi goreng mendiskusikan kembali pembahasan semalam yang cukup panjang hari ini Pak Jokowi akan langsung ke Gedung Joang, mendeklarasikan cawapres dan kembali ke Teuku Ukar untuk memperkenalkan sambil makan siang bersama, Nasi Liwet khas Solo atau Coto Makassar," ujar Tjahjo Kumolo, yang saat itu menjabat Sekjen PDI Perjuangan.
Baca juga: Dirikan Apartemen Tangguh Jaya di Kalibata City, Kapolres Jaksel: Usir Warga yang Tidak Pakai Masker
Ada pula kisah nasi goreng saat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur masih menjabat Presiden RI didampingi Megawati Soekarnoputri sebagai wakilnya.
Kala itu, menu nasi goreng juga menjadi kunci. Megawati mengungkapkan, keduanya sempat "berantem".
Pada momentum seperti itu, Megawati seringkali tidak mau bertemu Gus Dur.
Namun, pertengkaran keduanya biasanya tak berlangsung lama.
Gus Dur selalu berinisiatif untuk mengajak berdamai, dengan datang ke rumah Megawati.
"Nanti telepon, 'Mbak, lagi opo?' 'Di rumah, Mas'. 'Bikinkan saya nasi goreng ya saya sudah di depan pintu rumah'. Kalau baikan begitu. Lah saya terpaksa toh bikin nasi goreng," ucap Megawati.
Nasi goreng simbol rakyat
Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, nasi goreng mencitrakan bahwa para tokoh-tokoh politik tersebut juga senang makan nasi goreng.
Dalam konteks pertemuan SBY-Prabowo, selorohan Prabowo soal SBY dan nasi goreng mampu mencairkan suasana.
Baca juga: Ada Tas Hermes hingga Cincin Harga Rp55 juta, Intip Barang Seserahan Mewah Vicky Prasetyo dan Kalina
"Bahkan justru jadi membuat suasana cair karena jadi bercanda, ketawa-ketawa. Sebelumnya tidak seperti itu," kata Hendri.
Pada pertemuan tersebut, baik SBY maupun Prabowo sama-sama tak kehilangan gaya komunikasi khasnya masing-masing.
Selain itu, menurut Hendri, nasi goreng merupakan makanan yang aman dan bisa dimakan semua orang.
Secara momentum, malam hari juga merupakan waktu yang tepat untuk menyantap nasi goreng.
"Nasi goreng bisa diterima. Enggak beresiko. Kalau kasih pepes ikan bakar itu kan beresiko, mungkin orang enggak makan itu," kata Hendri.