Heboh Ketua Gerindra Jaktim Minta Anies Baswedan Mundur: Kena Sanksi Partai, PDIP Membuka Pintu
Nama Ali Lubis menjadi sorotan warga setelah meminta Anies Baswedan mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. PDIP siap membuka pintu.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Nama Ali Lubis menjadi sorotan warga setelah meminta Anies Baswedan mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ali Lubis tercatat sebagai Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur.
Pemintaan Anies mundur dari jabatannya didasari pernyataan sang gubernur mengenai penanganan Covid-19 di Jabodetabek.
"Ini menimbulkan pertanyaan besar apakah Anies menyerah lawan Covid-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari jabatan gubernur," ucap Ali Lubis dalam keterangan tertulis, Senin (25/1/2021).
Pernyataan itulah yang menimbulkan ragam reaksi dari berbagai pihak.
DPP Gerindra tempat Ali Lubis bernaung mengaku telah memberikan sanksi kepada kadernya itu.
Sedangkan, PDI Perjuangan malah membuka pintu bagi Ali Lubis bila dipecat Partai Gerindra.
Berikut TribunJakarta.com rangkum mengenai pernyataan Ali Lubis yang membuat banyak pihak bereaksi.
Awalnya Ali Lubis menyinggung upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI seharusnya didukung oleh masyarakat.
Sebab, seorang pimpinan dipilih langsung oleh masyarakat.
Namun, kenyataannya banyak warga Jakarta yang ternyata melanggar protokol kesehatan dan belum disiplin dalam menerapkannya.
"Seharusnya warga Jakarta itu taat dan patuh, tapi sejauh ini malah meningkat warga Jakarta yang terpapar Covid-19," ujarnya.
"Jangan-jangan warga Jakarta sudah tidak mendukung Anies sebagai gubernur," tambahnya menjelaskan.
Sanksi Partai

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad buka suara soal anak buahnya yang meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatannya.
Ia menyebut, kasus yang menyeret nama Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis ini sedang ditangani oleh partainya.
Hal ini disampaikannya usai bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota.
"Masalah Ketua DPC sendiri sudah diberikan arahan. Sudah kami ingatkan," ucapnya, Senin (25/1/2021).
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan, pihaknya telah memberi teguran kepada Ali Lubis.
"Sudah kami sanksi, kami tegur dan ingatkan," ujarnya di Balai Kota.
Gerindra Klaim Pendapat Pribadi

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, pernyataan Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis yang meminta Gubernur Anies Baswedan mundur jabatannya merupakan pendapat pribadi.
Hal ini dikatakannya usai bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota.
"Apa yang disampaikan Ketua DPC Jakarta Timur adalah pendapat pribadi," ucapnya, Senin (25/1/2021).
Ia menegaskan, pernyataan yang dilontarkan oleh Ali Lubis ini tak ada kaitannya dengan Gerindra.
"Sebagai Ketua DPC tidak boleh menyatakan pendapat pribadi tanpa koordinasi dengan partai, karena menyangkut hal yang prinsipil," ujarnya.
Teguran pun disebutnya telah diberikan Gerindra kepada salah satu kadernya itu.
"Ketua DPC sendiri itu sudah diberikan arahan langsung oleh Wakil Ketua Umum pak Habiburokhman, dan sudah diberikan semacam, diingatkan," tuturnya.
Wagub DKI Ikut Bereaksi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal pernyataan Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis yang meminta Gubernur Anies mundur dari jabatannya.
Ia menyebut, pernyataan Ali Lubis itu merupakan pendapat pribadi dan tidak ada kaitanya dengan Partai Gerindra.
Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra ini pun meminta seluruh kader untuk mengikuti kebijakan yang diambil partai.
"Hendaknya semua kader mengikuti arah kebijakan partai, pendapat pribadi tidak boleh melebihi kebijakan partai," ucapnya, Senin (25/1/2020).
Terlebih, Gerindra bersama PKS merupakan partai yang mengusung Anies-Sandi saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI pada 2017 silam.
Ia pun menegaskan, Gerindra tetap mendukung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memimpin Jakarta.
"Kebijakan partai selama ini tetap, memberikan dukungan yang penuh pada kepemimpinan pak Anies-Sandi dan sekarang Anies-Ariza," ujarnya di Balai Kota.
Pernyataan sikap ini disampaikan Ariza usai pertemuannya dengan petinggi partai, yaitu Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman sore tadi.
Adapun pertemuan itu berlangsung di ruang kerja Ariza di Gedung Balai Kota Jakarta.
"Jadi, kami di partai selalu bersinergi positif, antara saya dan kader lain, pimpinan, terus koordinasi," kata dia.
"Saya sebagai Wagub dapat supporting penuh dari partai, dari DPP," tambahnya menjelaskan
Bagi kader Gerindra yang ingin menyampaikan kritik, Ariza berharap, hal itu disampaikan secara langsung kepada partai, bukan melalui media sosial.
"Kritik dan masukan tetap perlu sejauh disampaikan dengan cara yang lebih baik. Kritik internal bisa disampaikan secara tertulis, kemudian melalui rapat-rapat internal. Tidak perlu disampaikan ke publik atau media," tuturnya.
PDIP Buka Pintu

Nama Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis menjadi buah bibir setelah meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatannya.
Akibat ulahnya itu, Ali Lubis terancam dipecat dari partai berlambang burung garuda itu.
Terkait hal ini, Ketua Fraksi PDI Perjuangan gembong Warsono buka suara, ia menyebut partainya siap menampung bila Ali Lubis dipecat dari Gerindra.
Sebab, PDIP merupakan partai yang terbuka bagi siapapun yang mau bergabung.
"PDIP itu partai terbuka, siapa saja boleh bergabung," ucapnya, Selasa (26/1/2021).
Meski demikian, ia mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Ali Lubis.
Sebab, hal ini dinilai Gembong sebagai suatu pilihan politik yang tidak dapat diintervensi.
"Saya kira ini sepenuhnya diserahkan ke pak Ali Lubis, karena ini soal pilihan politik," ujarnya saat dikonfirmasi.
"Kami tidak bisa ikut campur dalam konteks ini," tambahnya menjelaskan.
Baca juga: Diperpanjang hingga 8 Februari 2021, Simak Perbedaan Aturan PPKM Jilid I dan II, Lebih Longgar?
Baca juga: Vitalia Sesha Mohon Doa: Aku Memang Pemakai tapi Bukan Penjahat
Baca juga: Dua dari Empat Tersangka Perampokan Kendaraan Bermotor di Tangsel Merupakan Residivis
Peringatan Keras Buat Anies
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta mundur dari jabatanya oleh Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis.
Sebab, Anies Baswedan dinilai sudah menyerah soal penanganan Covid-19 setelah meminta pemerintah pusat turun tangan terkait koordinasi dengan wilayah Bodetabek.
Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono pun buka suara. Ia menyebut hal ini sebagai tamparan buat Anies Baswedan.
Sebab, kritikan justru datang dari salah satu partai pengusung Anies pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 lalu.
"Ini peringatan buat pak Anies untuk fokus bekerja, karena suara muncul dari partai pengusung. Ini peringatan buat pak Anies untuk fokus bekerja," ucapnya, Selasa (26/1/2021).
Gembong menilai, penanganan Covid-19 yang diterapkan Anies selama ini memang belum ampuh menekan angka penularan.
Hal ini terlihat dari tren lonjakan kasus Covid-19 yang terus terjadi selama beberapa pekan terakhir.
Situasi ini semakin diperparah dengan krisis lahan pemakaman dan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di ibu kota.
"Terlepas dari suara pribadi atau lembaga, itu peringatan bagi pak Anies. Itu makna yang tersirat, sehingga pak Anies sudah tidak boleh berleha-leha," ujarnya saat dikonfirmasi.
"Pak Anies harus fokus bekerja menuntaskan pekerjaan rumah yang belum dikerjakan," tambahnya menjelaskan. (TribunJakarta.com/ Dionisius Arya Bima Suci)