Gaya Pakaian Jokowi saat Disuntik Vaksin Covid-19, Gunakan Jaket Merah: Setelah 2 Jam, Pegal-pegal
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua, ini yang dirasakan setelah disuntik.
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua, ini yang dirasakan setelah disuntik.
Suntikan kedua vaksin Covid-19 kepada jokowi dilakukan pada pada Rabu (27/1/2021) hari ini.
Pelaksanaan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua ini dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta.
Sebelumnya, Presiden menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada Rabu (13/1/2021) lalu.
Sama seperti suntikan pertama, Presiden mengaku tidak menerima masalah saat disuntik vaksin Covid-19.
• Membahayakan Pengendara, Pemkot Jaksel Akan Merelokasi Rambu Lalu Lintas di Cilandak
• CEK Live Streaming TVRI BWF World Tour Finals 2020, Rabu (27/1): 5 Wakil Indonesia Siap Berlaga
• Digugat Rp 3 Miliar, Kakek Koswara Laporkan Balik 3 Anaknya: Diteriaki Kasar, Merasa Terancam
"Jadi setelah suntikan vaksin yang pertama, 13 Januari lalu. Sekarang, hari ini saya mendapatkan suntikan vaksin kedua."
"Sama seperti yang dilakukan dua minggu lagu, tidak terasa (sakit), setelah dua jam hanya pegal-pegal," kata Presiden, dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (27/1/2021).

Setelah menerima vaksin dosis pertama, Presiden mengaku tidak mengalami gejala apapun dan masih tetap beraktivitas seperti biasanya.
Adapun, vaksinator dalam suntikan kedua ini masih sama, yakni Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan, Prof Abdul Muthalid.
Pada vaksinasi pertama, Prof Abdul Muthalid menjadi sorotan karena tangannya gemetar saat menyuntik Presiden Jokowi.
Ia pun mengaku gugup karena menyuntik orang pertama di Indonesia.
Namun dalam suntikan kedua ini, Prof Abdul Muthalid terlihat tampak lebih santai saat menyuntik dan tangannya tidak bergetar.
• Digugat Rp 3 Miliar, Kakek Koswara Laporkan Balik 3 Anaknya: Diteriaki Kasar, Merasa Terancam
Pakai Jaket Merah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani vaksinasi Covid-19 dosis ke-dua pada Rabu, (27/1/2021).
Mengenakan Jaket Merah, presiden disuntik bagian lengan kirinya oleh dokter kepresidenan, di Istana Kepresidenan, Jakarta sekira pukul 08.30 WIB.
Pantauan Tribunnews, Presiden mengikuti vaksinasi dosis ke dua, sama dengan vaksinasi dosis pertama dua pekan lalu atau 13 Januari 2021.
Sebelum dilakukan penyuntikan presiden terlebih mengikuti skrining, anamnesa dan, pemeriksaan fisik sederhana.
Presiden diukur tekanan darah dan suhu tubuhnya.
Usai dinyatakan dapat melakukan vaksinasi, presiden kemudian menuju kursi berikutnya untuk penyuntikan.
Presiden melepas resleting bagian depan jaketnya, untuk kemudian disuntik di lengan kiri bagian atas.

Usia vaksinasi Covid-19, presiden kemudian mendapatkan kartu vaksinasi dan menunggu selama 30 menit untuk mengantisipasi terjadinya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
Presiden mengatakan bahwa sama seperti vaksinasi dosis pertama, pada penyuntikan dosis kedua tidak terasa apa-apa.
"Sama dengan dua minggu lalu, tidak terasa. Dulu dua jam pegal-pegal. Saya kira sama saja. Saya aktivitas ke mana-mana juga," kata Presiden.
Untuk diketahui, vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari.
Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama
Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (13/1/2021) sekitar pukul 09.45 WIB.
Adapun, proses vaksinasi ini disiarkan secara langsung untuk menambah kepercayaan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah.
Sebelum menerima vaksin Covid-19, Presiden Jokowi melalui beberapa tahap seperti pencocokan identifikasi data penerima vaksin.
Selain itu, Presiden juga melalui tahap pengecekan kondisi kesehatan yang dilakukan oleh dokter kepresidenan selaku vaksinator.
Sejumlah pertanyaan seperti sempat mengalami Covid-19 dan sempat merasa sakit dalam beberapa hari terakhir juga ditanyakan oleh vaksinator.
Dokter Kepresidenan yang menjadi vaksinator Presiden Jokowi, Abdul Muthalid juga ikut memberikan pernyataan setelah berhasil menyuntik vaksin Covid-19 kepada Presiden.

Menurutnya, proses penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Presiden Jokowi berhasil ia laksanakan tanpa rasa sakit.
"Saya melakukan penyuntikan dibantu oleh perawat saya."
"Setelah saya suntik tidak terasa sakit sedikitpun, alhamdulillah saya berhasil menyuntik presiden tanpa rasa sakit," kata Abdul Muthalid, dikutip dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (13/1/2021).
Disisi lain, Abdul Muthalib juga merespons soal sorotan proses penyuntikan yang dilakukannya sedikit gemetar.
Kendati demikian, tangannya yang sedikit gemetar itu tidak menimbulkan masalah saat proses vaksinasi dilakukan.
"Masalah itu (tangan gemeteran, red) tidak jadi halangan buat saya untuk menyuntikan, pertamanya saja agak gemeteran."
"Selanjutnya, tidak masalah bahkan tidak ada pendarahan sama sekali," ungkapnya.
Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 1 Juta
Hingga Selasa (26/1/2021), infeksi Covid-19 di Indonesia tembus 1 juta kasus.
Tercatat, jumlah penambahan kasus terkonfirmasi positif virus corona ada 13.094 pasien.
Artinya, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.012.350 pasien.
Sebelumnya, pada Senin (25/1/2021), total pasien positif Covid-19 sebanyak 999.256 orang.
Kemudian, jumlah pasien yang sembuh menjadi 820.356 pasien di seluruh Indonesia.
Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 10.686 orang dari sebelumnya 809.488 orang.
• Digugat Rp 3 Miliar, Kakek Koswara Laporkan Balik 3 Anaknya: Diteriaki Kasar, Merasa Terancam
Lalu, ada 336 orang pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia berjumlah 28.468 orang dari sebelumnya ada 28.132 orang.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Provinsi DKI Jakarta kini menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.
Disusul dengan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.