Melihat dari Dekat Karakter Naga Laut, Satwa yang Sangat Sulit Ditemui
Sosoknya yang bertubuh kecil dan menyerupai terumbu karang, mereka pintar berkamuflase seperti rumput laut
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG DUREN - Sekilas, naga laut memang mirip seperti kuda laut. Namun, tahukah Anda bahwa keduanya ini berbeda?
Meski sama-sama masuk ke dalam keluarga Syngnathidae seperti Kuda Laut, namun Naga Laut (weedy sea dragon) boleh dibilang sebagai satwa yang sulit ditemui.
Sosoknya yang bertubuh kecil dan menyerupai terumbu karang, mereka pintar berkamuflase seperti rumput laut.
Selain itu, yang membedakannya dengan kuda laut, naga laut tidak memiliki kantong untuk menyimpan anak-anaknya.
Faktanya naga laut betina akan menitipkan telurnya kepada naga laut jantan untuk kemudian dierami.
"Jadi si betina akan menitipkan telurnya sekitar lebih dari 100 butir untuk dierami oleh jantan selama 4-6 minggu lamanya," kata Aaron Morgan selaku Kurator Jakarta Aquarium & Safari (JAQS), Rabu (27/1/2021).
Kalau traveller ingin melihat secara langsung bagaimana sea dragon ini, datang saja ke JAQS yang ada di Mall Neo Soho, Jakarta Barat.
Sebagai kawasan konservasi, JAQS telah merawat sekaligus mengembangbiakan banyak satwa-satwa unik. Kekinian, weedy sea dragon ini salah satunya.
"Menjadi sebuah kehormatan untuk bisa bekerja dan merawat hewan ini, dikarenakan tidak mudah untuk perawatnya dan perlu perlakuan khusus. Hanya sedikit akuarium di dunia yang cukup kompeten untuk merawat dan membiakkan mereka dengan sukses, salah satunya Jakarta Aquarium & Safari,” tutur Aaron.
Dijelaskan Aaron, naga laut betina akan menitipkan telurnya sekitar lebih dari 100 butir untuk dierami oleh jantan selama 4-6 minggu lamanya.
Namun karena naga laut tidak berkantong, mereka menyimpan telur-telur berwarna merah muda dan ungu di bawah ekor mereka hingga embrio terbentuk sempurna.
Namun, selain memiliki tubuh yang sangat kecil, sayangnya mereka termasuk satwa yang bisa dibilang mudah baper.
Sebab, satwa ini sangat sensitif terhadap sekeliling, termasuk reaksi terhadap manusia.
Mereka bisa mati tiba-tiba akibat stres. Stres tersebut bisa disebabkan oleh temperatur air yang tak sesuai, cahaya yang tiba-tiba, atau bahkan keramaian.
Untuk diketahui, satwa endemik asal Australia Selatan ini biasa hidup di perairan yang bersuhu dingin, yakni sekitar 10° celcius - 12° celcius.
"Tidak heran, kalau naga laut juga terancam punah di habitat aslinya akibat pemanasan global," imbuhnya.
• Jelang HUT Kota Tangerang, Wali Kota Keliling Bagikan Ribuan Sembako
• Viral Aksi Pencopetan di Angkot, Warga Mulai Resah dan Khawatir
• Melihat Lebih Dekat Giant Pasific Octopus di JAQS, Hewan Pintar yang Punya 9 Otak
Dijelaskan Aaron, naga laut juga sangat pemilih soal makanan.
Mereka tidak mau makanan mati atau yang beku. Di JAQS, sea dragon diberi makan mysid shrimp (semacam rebon) yang hidup.
"Itu pun kami pastikan kualitas terbaik yang masih muda dan makanan ini pun harus dipastikan bebas dari segala patogen dan parasit," kata Aaron.
Di JAQS, naga laut bisa makan sebanyak 8 kali dalam sehari.
Walau bentuknya tidak menyerupai ikan pada umumnya, namun Weedy Sea Dragon merupakan salah satu jenis ikan. Ia memakan rebon hidup, larva ikan, dan copepod yang dapat masuk ke dalam mulutnya.
Cara makannya adalah dengan menghisap makanannya.
Karena hewan ini tegolong sangat sensitif, pengunjung di JAQS juga diminta untuk berhati-hati dan tidak terlalu dekat dengan akuarium.
Selain itu, pengunjung juga tidak diperkenankan berfoto dengan menggunakan blitz.
"Jadi naga Laut adalah species yang megah dan anggun. Cara mereka bergerak sangat unik, seperti ikan, tapi warna dan kamuflase mereka sangat indah dan bikin decak kagum. Hanya saja, hanya sedikit akuarium di dunia yang cukup kompeten untuk merawat dan membiakkan mereka dengan sukses," tutur Aaron.