Lulusan SMA Ini 2 Tahun Jadi Muncikari: Pusing Cari Kerja, Ayah Nganggur, untuk Biayai Adik Sekolah
RAMA (19) menjadi muncikari karena tidak memiliki pekerjaan. Rama lulus dari SMA tahun 2018.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Karena masih muda dan banyak diminati lelaki hidung belang, gadis-gadis bau kencur ini dibanderol paling murah Rp 1,5 juta dan paling mahal Rp 6 juta.
Di kafe-kafe tersebut lah biasanya Rama akan bertransaksi dengan para pelanggan yang berasal dari kalangan pekerja hingga pengusaha.
Dari situ, Rama tinggal menunggu para pelanggannya mengatur jadwal serta memesan hotel.
Apabila jadwal dan tempat sudah ditentukan, Rama akan mengantarkan PSK untuk bertemu dengan si pelanggan.
"Bayarnya cash, langsung cash. Nggak pake DP. Itu (hotel) dari gadunnya sih, dari gadunnya sendiri, dari omnya," ucap Rama.
Dari si pelanggan, Rama akan mendapatkan keuntungan sekitar Rp 1,2 juta hingga Rp 2 juta.
Uang tersebut, selama dua tahun terakhir, digunakan Rama untuk memenuhi biaya hidup keluarganya.
"Ya buat memenuhi kebutuhan di rumah aja," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, dalam kasus yang ditangani Polsek Tanjung Priok, muncikari Rama dan keempat PSK di bawah umur diamankan dari salah satu hotel di wilayah Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (25/1/2021) malam lalu.
Usai diperiksa, keempat PSK diserahkan ke LPAI untuk mendapatkan pemulihan.
Sementara itu, Rama si muncikari dijerat pasal 88 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak juncto pasal 2 UU RI nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.
Biaya Sekolah Adik

Rama mengaku menjadi muncikari karena kebutuhan ekonomi.
Menurut pengakuannya, uang hasil bisnis lendir ini digunakan untuk biaya sekolah adiknya hingga membayar uang kontrakan.
"Uangnya buat bayarin sekolah adik. Adik saya masih SMP di Citayam," kata Rama di Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2021) malam.