Syuting Sinetron Ikatan Cinta di Puncak Dikerubungi Warga, Ketua DPRD Tegas: Hentikan Syuting Mereka
Ketua DPRD Kabupaten Bogor tegas meminta syuting sinetron Ikatan Cinta dihentikan lantaran menimbulkan kerumunan warga.
“Penggunaan face hield telah dinyatakan tidak efektif, sehingga masker menjadi pilihan,” kata Rudy.
Dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh kru dan pemain sinetron Ikatan Cinta, Rudy mengultimatum Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor untuk segera mengambil langkah tegas.
“Kalau melanggar ya tindak, hentikan syuting mereka agar tidak ada penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor. Karena info yang saya terima, syuting tersebut mengundang masyarakat untuk melakukan kerumunan,” kata Rudy tegas.
• Jejak Karier Irjen Nico Afinta Disebut Calon Kuat Kabareskrim Gantikan Listyo Sigit, Ini Sosoknya
Syuting Tak Berizin?
Terkait perizinan syuting sinetron yang dibintangi Amanda Manopo di tengah pandemi ini, polisi belum mengetahui pasti.
Sebab, polisi mengaku tidak mengeluarkan izin terkait proses syuting atau keramaian di tengah pandemi ini.
"Kalau kita kan gak mengeluarkan izin, kalau izin keramaian, selama PSBB sampai sekarang kita dilarang untuk mengeluarkan izin," kata Kapolres Bogor AKBP Harun di Mapolres Bogor, Rabu (27/1/2021).
Dilansir dari TribunnewsBogor.com, Harun menjelaskan bahwa keramaian di lokasi syuting sinetron Ikatan Cinta tersebut justru tidak terencana karena massa warga yang berinisiatif berdatangan untuk menonton.
Bahkan pihaknya juga sudah berupaya untuk membubarkan kerumunan massa di sekitar lokasi syuting itu.
"Kepolisian tidak mengeluarkan izin terkait keramaian, tidak boleh mengeluarkan," pungkas AKBP Harun.
Diwartakan sebelumnya, kerumunan warga saat proses syuting sinetron 'Ikatan Cinta' di tengah pandemi Covid-19 heboh di media sosial.
Kerumunan warga ini terjadi di sekitaran lokasi syuting di kawasan Gunung Geulis, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Kerumunan warga ini rupanya sudah berkali-kali dibubarkan aparat karena adanya larangan berkerumun di tangah pandemi.