Setya Novanto, Pernah Berstatus Miliuner kini Beralih Pegang Arit dan Panen Padi
Setya Novanto, pernah punya uang ratusan miliar kini beralih pegang arit dan panen padi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Setya Novanto, pernah punya uang ratusan miliar kini beralih pegang arit dan panen padi.
Ya, mantan Ketua DPR RI itu yang berstatus kasus korupsi e-KTP kini menjalalani kegiatan sambilan sebagai petani.
Hal itu dilakukannya bersama para warga binaan lain yang mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Dalam foto yang beredar, Setya Novanto sedang menanen padi yang ada di area Lapas Sukamiskin.
Setya Novanto mengenakan kemeja putih itu mengenakan topi capil yang biasa digunakan petani.
Tangan kanannya memegang arit, sedangkan tangan kirinya memegang padi yang baru dipanennya.
• Profil Istri Wakil Ketua DPRD yang Labrak Suami Selingkuh: Dokter, Dosen dan Pernah Maju Pilkada
Penampilan Setya Novanto tampak sedikit berbeda karena kini ada kumis dan brewok tipis yang menghiasi wajahnya.
Sebab, dalam foto itu Setya Novanto tak mengenakan masker.
Dalam foto itu ada pula mantan Wali Kota Bandung Dada Rosada dan dua petugas lapas Sukamiskin yang juga sedang menunjukan hasil panen mereka.
Selain itu, ada pula foto Setya Novanto dan para petugas Lapas Sukamiskin sedang doa bersama di depan nasi tumpeng.
• Foto Angel Sepang yang Diduga Jadi Pelakor Wakil Ketua DPRD Sulut, Pernah Juara Putri Tomohon
• Populasi Orangutan Sumatera yang Dijual Pria di Bekasi Tersisa 13 Ribu Ekor
• Rumah Jagal Kucing Hebohkan Dunia Maya, Dagingnya untuk Dimakan dan Dijual
Kepala Lapas Sukamiskin Bandung, Asep Sutandar mengatakan, pada Kamis (28/1/2021), sejumlah narapidana kasus korupsi di Lapas Sukamiskin ikut dalam panen raya di Lapas Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Kamis (28/1/2021).
Selain Setya Novanto, ada sejumlah terpidana kasus korupsi lain yang ikut terlibat dalam panen raya ini, diantaranya mantan Kakorlantas Joko Susilo, mantan Menteri ESDM Jero Wacik dan mantan Wali Kota Bandung Dada Rosada.
"Selain panen padi, tadi juga panen umbi-umbian, cabe, tanaman obat hingga peternakan ikan," ucapnya saat dihubungi, Kamis (28/1/2021).
Di Lapas Sukamiskin, Setya Novanto tak luput dari kontroversi.
Seperti keluyuran diluasr lapas hingga kamar tahanannya yang mewah.
Asep mengatakan, pihaknya menyediakan sarana pertanian untuk warga binaan.
"Supaya ada aktivitas dan mengurangi tingkat stres selama menjalani hukuman," katanya.
Ia menerangkan, konsep penjara saat ini tidak hanya sekadar hukuman namun juga pemasyarakatan yang menjalankan fungsi pembinaan.
"Meski lahan pertanian di Lapas Sukamiskin terbatas, tidak mengurangi fungsi pemasyarakatan di Lapas Sukamiskin," katanya.

Di Lapas Sukamiskin, salah satu pos kerja bagi warga binaan memang pos kerja pertanian yang melakukan panen raya padi untuk kali pertama.
Asep Sutandar mengatakan, pos kerja ini merupakan salah satu pos kerja unggulan di Lapas Sukamiskin.
Pos ini berupaya mempersiapkan para warga binaan agar dapat lebih mandiri setelah menjalani masa pidana.
Kegiatan ini dilakukan di bawah pengarahan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat.
Selain padi, pos kerja pertanian di Lapas Sukamiskin juga memiliki berbagai macam hasil pertanian lain, seperti jagung, umbi, cabai, dan tanaman obat.
Bahkan, ada juga peternakan merpati hingga budi daya ikan.
Kesan rimbun dan alami menjadikan pos kerja pertanian ini sebagai salah satu sarana rekreasi warga binaan.
Pos kerja ini dinilai bisa mengurangi tingkat stes yang rata-rata dialami para warga binaan.
Asep Sutandar menjelaskan bahwa pos kerja pertanian akan dikembangkan lebih kompleks lagi sehingga bisa menjadi percontohan bagi lapas lainnya di Indonesia.
"Meskipun dengan lahan yang terbatas, tidak akan menjadi hambatan dalam peningkatan kualitas pos kerja ini," ujarnya.
• Seperti Wakil Ketua DPRD Sulut, Oknum Wakil Rakyat di Maluku Juga Selingkuh, CCTV & CD Barang Bukti
Perjalanan Hidup Setya Novanto
Dikutip Kompas.com dari channel Youtube Setya Novanto TV, perjalanan hidup Setya Novanto bak roller coaster.
Setya Novanto disebutkan bukan berasal dari kalangan berada.
Dia pernah Jadi sopir dan pembantu rumah tangga.
Dalam tayangan di Setya Novanto TV, Novanto mengaku kehidupannya zaman dulu sangat sulit. Untuk membiayai kuliahnya, dia rela menjadi sopir.
"Pas zaman saya, sangat sulit sekali. Saya pernah menjadi sopir, saya pernah menjadi pembantu rumah tangga, tidak lain supaya saya bisa kumpulkan uang setoran," ujar Novanto.
• Michaela Paruntu Diselingkuhi, Bupati Minsel Tetty Paruntu Curi Pehatian: Tetap Modis di Usia 53
Kisah perjuangan hidup Novanto ini diketahui terjadi saat dia hijrah ke Jakarta dan melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.
Novanto waktu itu menumpang hidup di rumah keluarga Hayono Isman (mantan Menpora).
"Pagi jam 06.00 saya antar sekolah anak-anaknya supaya saya tidak bayar kost. Setelah itu, saya nyuci sambil ngepel jadi pembantu. Pokoknya bagaimana caranya supaya bisa sekolah," ucap Novanto.
Kendati begitu, Setya novanto memiliki tekad yang kuat untuk sukses.
Di hadapan para mahasiswa, dia berpesan untuk menjadi sukses harus memiliki tekad yang kuat.
Di urusan kehidupan rumah tangga, Setya Novanto sudah dua kali menikah.
Pertama, ia menikah dengan Luciana Lily Herliyanti dan dikaruniai dua anak, yaitu Rheza Herwindo dan Dwina Michaella.
Namun, pernikahannya dengan Luciana berakhir dengan perceraian.
Ia lalu menikah lagi dengan Deisti Astriani Tagor dan memiliki dua anak, yaitu Giovanno Farrel Novanto dan Gavriel Putranto.

Tukang beras
Setya Novanto juga pernah hidup di Surabaya.
Di kota ini, dia menempuh studi sarjana muda akuntansi di Universitas Widya Mandala.
Dia pun ketika itu harus menjadi tukang beras demi biaya kuliah.
"Jam 04.00, saya harus jual beli beras di Pasar Wonokromo, Surabaya, setelah jual beli beras hasilnya untuk kuliah," ujar Novanto.
Namun kendati begitu, Setya Novanto juga pernah menjajal dunia model dan pada usia 21 tahun terpilih menjadi Pria Tampan Surabaya tahun 1975.
Setelah melewati perjalanan hidup yang berliku, Setya Novanto akhirnya bisa menjadi milinuer dan pejabat tinggi negara.
Tak tanggung-tanggung, jabatan terakhirnya sebelum diciduk KPK yakni sebagai Ketua DPR RI dan Ketua Umum Partai Golkar.
• Baru 47% Tenaga Kesehatan Tangsel Divaksin Covid-19, Hari Ini Suntik Dosis Kedua
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Setya Novanto tahun 2015 menunjukkan kekayaannya mencapai Rp 114,769 miliar dan 49.150 dollar AS.
Harta itu terdiri dari tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp 81,736 miliar yang berada di 11 lokasi di Jakarta Selatan, 1 lokasi di Kota Kupang (Nusa Tenggara Timur, 7 lokasi di Kabupaten Bogor (Jawa Barat), 3 lokasi di Jakarta Barat, dan 1 lokasi di Kota Bekasi (Jawa Barat).
Setnov juga masih memiliki alat transportasi dan mesin lainnya senilai Rp 2,3543 miliar yang terdiri atas mobil Toyota Alphard (Rp 600 juta), Toyota Vellfire (Rp 900 juta), Jeep Commander (Rp 500 juta), motor Suzuki (Rp 3 juta), mobil Mitshubisi (Rp 50 juta), dan mobil Toyota Camry (Rp 300 juta).

Divonis 15 Tahun atas Kasus Korupsi e-KTP
Mantan Ketua DPR Setya Novanto mendekam di Lapas Sukamiskin sejak April 2018 usai dia divonis 15 tahun penjara dan diwajibkan membayar denda Rp 500 juta subsider tiga bulan kurungan atas kasus korupsi e-KTP tahun anggaran 2011-2013.
Setya Novanyto juga diwajibkan membayar uang pengganti 7,3 juta dollar AS dikurangi Rp 5 miliar yang telah dititipkan kepada penyidik.
Jika menggunakan kurs rupiah tahun 2010, maka total uang pengganti yang harus dia bayar sekitar Rp 66 miliar.
Majelis hakim juga mencabut hak politik Novanto selama lima tahun setelah selesai menjalani masa pidana.
Sempat menerima vonis karena merasa lelah dan ingin merenung, Novanto sempat mengambil langkah hukum peninjauan kembali (PK) atas vonisnya.
Artikel ini disarikan dari Kompas.com dengan judul "Kisah Hidup Setya Novanto, dari Tukang Beras, Model, hingga Jadi Miliuner" dan di tribunjabar.id dengan judul Penampakan Setya Novanto dan Dada Rosada Saat Panen Padi di Lapas Sukamiskin,