Suasana Akrab Kapolri Jenderal Listyo Temui Muhammadiyah-NU, Terselip Canda Saat Silaturahmi
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menemui dua ormas keagaaman terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah dan NU. Ada canda dalam pertemuan itu.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Usai menyelesaikan sesi pertanyaan itu, Jenderal Listyo pun mengakhiri sesi tersebut dengan ucapan salam penutup ala Pemuda Muhammadiyah. Hal tersebut pun langsung mengundang tawa pengurus sembari memberikan tepuk tangan.
"Sekali lagi pak terima kasih, ada satu catatan yang harus laksanakan ini. Kami tutup dengan fastabiqul khoirot, wabillahitaufiq walhidayah, wassalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh," kata Jenderal Listyo.
Ucapan penutup itu pun disambut hangat oleh Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Dia tak menyangka Jenderal Listyo mengucapkan salam penutup ala Pemuda Muhammadiyah.
"Terima kasih Pak Kapolri yang ini rupanya banyak Muhammadiyah cabang kepolisian," tukasnya.
Pertemuan dengan PBNU

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, bersilaturahmi ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pada Kamis (28/1/2021) hari ini.
Listyo terlihat di kantor PBNU di Jakarta Pusat sekitar pukul 16.40 WIB.
Ia didampingi oleh Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), Polri Irjen Ferdy Sambo.
Dikutip dari Kompas Petang, Kompas TV, Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, mengatakan Listyo adalah sosok polisi yang profesional dan dekat dengan beberapa tokoh ulama.
"Selama ini yang saya tahu, beliau sangat hormat kepada ulama dan para kyai," kata Said dalam sambutannya setelah acara silaturahmi.
Di antaranya Listyo dekat dengan Kyai Muhtadi dan Kyai Ma'ruf Amin.
Bahkan Listyo sudah kenal dekat sebelum Kyai Ma'ruf Amin menjadi Wakil Presiden.
"Oleh karena itu bagi saya Bapak Sigit ini tidak asing lagi, bahkan bisa dikatakan warga NU cabang Nasrani," imbuh Kepala PBNU ini.
Said juga menuturkan akan memperkuat dan meningkatkan kerjasama antara PBNU dengan Polri.
Agar ke depannya bisa merawat, mengawal, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).