Kabar Artis
Mengenang Kang Pipit Preman Pensiun di Mata Keluarga, Sikapnya Membekas di Hati
Berikut sosok Kang Pipit Preman Pensiun yang kini telah meninggal dunia di mata keluarganya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Berikut sosok Kang Pipit Preman Pensiun yang kini telah meninggal dunia di mata keluarganya.
Perwakilan keluarga, Unang (37) mengenang berpulangnya Kang Pipit sebagai sosok yang meninggalkan kesan begitu mendalam baginya.
"Beliau itu sosok yang dituakan kami, yang suka ngasih kami saran sampai pepatah dan lain-lain. Soalnya hampir setiap hari bareng," ujar Unang saat diwawancara Tribun, di lokasi.
Selain itu, baginya, Kang Pipit bukan sekadar seorang kakak.
"Bahkan bisa dibilang seperti orang tua yang suka ngasih nasihat, wejangan. Di balik canda-tawanya, beliau itu sosok orang tua buat saya," katanya.
Unang mengatakan, jenazah tiba di rumah duka dari Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Bandung sekira sebelum magrib, atau pukul setengah enam.
Kang Pipit Preman Pensiun meninggal pada Jumat, (29/1/2021). Sahabat-sahabatnya pun membagikan kabar duka ini di media sosial.
Sosok Kang Pipit Preman Pensiun memang banyak diidolakan penggemar.
Dalam sinetron Preman Pensiun 4, karakter Kang Pipit yang diperankan oleh Ica Naga tak kalah mencuri perhatian dibandingkan dengan pemerannya lainnya.
Penampilan Kang Pipit Preman Pensiun cukup mencolok, perawakannya gempal, kepalanya pelontos, dan mengenakan kaus berwarna hitam serta kalung berliontin batu.
Kemudian, di lengan kanannya juga ada tato naga. Tato itu lah yang membuat namanya dijuluki Ica Naga.
Sekilas wajah Kang Pipit Preman Pensiun memang terlihat sangar, namun saat berbicara ia justru malah mengundang gelak tawa pemirsa layar kaca.
Biasanya, Kang Pipit sering beradu akting dengan Kang Murad yang diperankan oleh Deny Firdaus.
Di Preman Pensiun, awalnya dia bergabung dengan Jamal.
Kendati demikian, di musim kedua sinetron tersebut, Kang Pipit bergabung kembali menjadi anak buah Kang Mus bersama Murad dan Dikdik.
Ada beberapa tingkah Pipit Preman Pensiun yang kerap membuat orang lain kesal.
Misalnya, Kang Pipit sering meminta makan karena perutnya yang selalu lapar.
Makanan yang dimintanya adalah nasi padang.
Belum lagi saat Kang Pipit masih menjadi preman, dia kerap membaca buku saat sedang melaksanakan tagihan jatah preman (japrem).
Dalam kehidupan nyata, Kang Pipit alias Icaa Naga memang pernah menjadi seorang preman.
Hal itu pernah dia ceritakan dalam sebuah video di channel YouTube TYSONISME CHANNEL.
"(Saya) sudah merasakan jadi preman," katanya dikutip TribunJabar.id, Minggu (17/5/2020).
Ternyata, hidup menjadi preman tak semudah yang orang-orang kira.
Icaa Naga mengatakan, menjadi preman itu melelahkan.
"Capek sebetulnya mah. Preman itu bukan seperti serigala, ada (sisi) kemanusiaannya. (Misalnya saat harus memilih) mana yang harus dipukul, mana yang tidak dipukul," katanya.
Selama menjadi preman, ada prinsip yang dipegang oleh Ica Naga.
Dia tak akan pernah mengundang pertengkaran dengan rekan sendiri.
"Belum pernah saya ada masalah dengan rekan. Saya mah daripada ribut dengan rekan, lebih baik saya mundur sendiri," ujarnya.
Jadi RT di Penjara
Akibat "kenakalan" yang dilakukannya, Icaa Naga juga pernah mendekam di balik jeruji besi.
Ia memang tak bicara secara gamblang pernah dipenjara selama berapa tahun.
Namun, dia mengatakan, hidup di dalam sel itu prihatin.
"Tapi sebetulnya hidup dibui (itu adalah) hidup (yang) prihatinnya lebih-lebih (dari di luar)," ujarnya.
Ada pengalaman pahit, ada juga pengalaman berharga yang diperolehnya.
Icaa Naga mengaku, pandangan dan pemikirannya justru menjadi lebih luas saat dia dibui.
"(Saya) keluar masuk. (Tapi) yang fatal (itu) yang akhir. Kang Pipit di LP Kebonwaru. Kalau pengalaman di dalam LP itu (membuat kita menjadi) luas pemikirannya, pemandangannya untuk masa depan. Kalau namanya orang tidak benar, harus masuk dulu LP, mudah-mudahan berubah," ujarnya.
Di dalam penjara, Ica Naga juga punya pengalaman menarik lainnya.
Dia pernah ditugaskan menjadi RT atau yang mengurus penghuni LP lainnya.
Jadi, saat ada pembesuk datang dan memberi uang ke salah satu penghuni, Icaa Naga lah yang akan mengatur sebagian uang itu untuk dibelikan makanan.
Nantinya, makanan itu diberikan ke rekan-rekan penghuni lain.
"Alhamdulillah mengalami (jadi RT). (Jadi) kalau ada uang dari besukan orang lain, jangan dihabiskan semuanya, buat besok lagi," katanya.
Icaa Naga juga pernah merasakan dioper dari satu LP ke LP lainnya.
Dia mengatakan, dulu itu kapasitas LP harus seribu.
"Jadi yang sebagian dioper. Ada yang (penghuni dioper) ke Nusakambangan, ke Cirebon, ke Cipininang, ada Sukamiskin," katanya.
Candaannya Jadi Kenyataan
Ica Naga tak menyangka sekarang dia menjadi pesinetron atau artis terkenal.
Dia bercerita, jauh sebelum terkenal pernah berkelakar mengenai bermain di sinetron.
Dulu, kalau ada yang mengaku merasa kenal kepada dirinya, Ica Naga menjawabnya dengan candaan.
"(Dulu) kalau saya jalan-jalan ke kampung, suka ada yang (mengaku) kenal. Terus saya jawab, 'lihat saja di TV jam 5', eh sekarang beneran. Kok saya jadi main sinetron?" katanya.
Dengan bermain di Preman Pensiun, Icaa Naga mengaku menjadi punya banyak saudara.
Hidupnya kini berubah drastis, hampir 100 persen.
"Alhamdulillah sekarang, dari anak kecil sampai dewasa jadi ingin difoto (dengan saya)," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Perjalanan Kang Pipit Preman Pensiun, dari Kelamnya di Penjara hingga Indahnya Jadi Artis Terkenal
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kang Pipit Preman Pensiun di Mata Keluarga, Sosok yang Dituakan dan Selalu Beri Nasihat,