Resolusi Tahun Baru, Yuk Mulai Cintai Diri Sendiri dengan Miliki Proteksi Asuransi

Keamanan keuangan menjadi dasar seseorang dalam mengelola keuangan pribadi dan keluarga.

Editor: Kurniawati Hasjanah
freepik.com
Ilustrasi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Love Yourself atau cintai diri sendiri. Ada pepatah bahwa sebelum mencintai orang lain, kamu harus belajar mencintai diri sendiri. 

Di era new normal setelah Pandemi Covid-19 ini muncul, hal ini menjadi satu bagian penting, karena adanya pergeseran perubahan perilaku, bekerja, belajar, belanja yang dilakukan oleh diri sendiri.

Kiranya pepatah ini sangat tepat bagi kita semua untuk dijadikan bagian resolusi di tahun baru.

Namun nyatanya, mencintai diri sendiri juga dibahas lengkap dari sisi keuangan.

Perencanaan Keuangan Finansialku, Robby Christy, CFP®, mengungkapkan keamanan keuangan menjadi dasar seseorang dalam mengelola keuangan pribadi dan keluarga.

“Hal ini (keamanan keuangan) sangat terhubung. Terkait arus kas, utang, dana darurat, dan asuransi. Jangan bicara soal investasi kalau fondasi keuangan kalian belum kuat,” ujarnya.

Berikut informasi lebih lengkap mengenai proteksi asuransi menurut Robby Christy.

FOLLOW JUGA:

Asuransi dulu, Baru Investasi

Robby berkata, jika investasi membahas soal membuat uang lebih banyak, maka asuransi menjaga bagaimana agar uang kamu tidak hilang.

Sehingga, asuransi bukan melulu soal penyakit, cacat, dan mati. Namun dampak ekonomi yang muncul akibat seseorang mengalami salah satu atau ketiga hal tersebut.

Memilih Asuransi yang Tepat 

Setelah kamu mengetahui alasannya mulai beransuransi, maka langkah selanjutnya adalah memilih asuransi yang ideal bagi kamu.

Ada dua pilihan bentuk asuransi bagi status yang berbeda, yaitu:

Single = Asuransi Kesehatan, dan Asuransi Sakit Kritis
Menikah = Asuransi Kesehatan, Asuransi Sakit Kritis, dan Asuransi Jiwa

Jika berbicara mengenai jenis asuransi, maka bisa menggunakan produk asuransi tradisional dan unit link (asuransi + investasi).

Dalam memudahkan mengejar resolusi proteksi asuransi, kamu bisa mulai sishkan 10 persen dari pemasukkan untuk membeli produk asuransi.

Misalnya seperti kasus seperti ini, Bapak X saat ini berpenghasilan Rp 120 juta per tahun, dengan seorang istri sebagai ibu rumah tangga.

Berdasarkan penghasilan tersebut, berarti keluarga X memiliki anggaran Rp 12 juta per tahun untuk asuransi keluarga.

Karena yang bekerja hanya suami, maka ideal bentuk asuransinya adalah,

- Suami = Asuransi Jiwa, Asuransi Sakit Kritis, dan Asuransi Kesehatan

- Istri = Asuransi Kesehatan saja.

Mengapa suami perlu asuransi yang lengkap? Karena, menurut Robby, nilai ekonomi suami tersebut sebagai sumber utama keuangan di keluarga tersebut.

Cerita akan berbeda jika istri punya sumber penghasilan lain, misalnya dari bisnis.

Keuntungan Miliki Asuransi Pribadi

Kata Robby, dengan memiliki asuransi pribadi, kontrol risiko ada di tangan kita sendiri, bukan bergantung kepada pihak lain.

Selain itu, bisa menjadi bentuk love yourself, karena asuransi kesehatan manfaatnya bisa kamu nikmati secara langsung.

Sedangkan asuransi jiwa memastikan orang yang kamu sayangi tetap bisa hidup normal, meski kamu nantinya sudah tida ada lagi di dunia ini.

Bahkan, asuransi jiwa bisa mencakup pengganti penghasilan, pembayaran utang kepada pihak lain, biaya pemakaman, biaya pendidikan, dan pewarisan ke generasi selanjutnya bisa terpenuhi.

Dalam memilih asuransi, tentu saja tidak bisa sembarangan.

Perlu sekali bagi setiap individu untuk merencanakannya secara matang bersama ahlinya.

Kamu bisa berdiskusi seputar keuangan langsung dari ahlinya di aplikasi Finansialku. 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved