Antisipasi Virus Corona di DKI

Tekan Penularan Covid-19 Pemprov DKI Pertimbangkan Wacana Lockdown Setiap Akhir Pekan

Pemprov DKI Jakarta tengah mempertimbangkan opsi melakukan lockdown setiap akhir pekan demi menekan angka penularan Covid-19.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
TRIBUN-VIDEO.COM/ Aprilia Saraswati
ILUSTRASI - Lockdwon atau karantina wilayah terkait pencegehan Virus Corona Covid-19 yang sudah mewabah di Indonesia dan dunia. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta tengah mempertimbangkan opsi melakukan lockdown setiap akhir pekan demi menekan angka penularan Covid-19.

Pasalnya, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kini diterapkan dinilai kurang efektif mengendalikan penyebaran virus asal Cina tersebut.

Adapun opsi melakukan lockdown setiap akhir pekan ini dicetuskan oleh anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN Saleh Daulay.

"Tentu DKI Jakarta akan melakukan kajian analisa, nanti pak gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan dari DPR RI memungkinkan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Selasa (2/2/202) malam.

Politisi Gerindra ini menyebut, pemberlakuan lockdown setiap akhir pekan bukan hal baru.

Ia menyebut, usulan ini diadopsi dari kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Turki.

"Usulan dari teman-teman di DPR RI itu mengacu pada apa yang dilakukan oleh Turki, di sana ada lockdown weekend, setiap Sabtu dan Minggu," ujarnya di Balai Kota.

Berkaca dari hasil evaluasi, aktivitas masyarakat di luar rumah memang cenderung meningkat di akhir pekan.

Pasalnya, setiap Sabtu dan Minggu seluruh aktivitas perkantoran libur, sehingga banyak warga menghabiskan waktu dengan berekreasi bersama keluarga.

"Tidak hanya ke pasar, ke mal, dan tempat rekreasi, tapi juga termasuk berkunjung ke sanak keluarga, termasuk ke luar kota," kata dia.

"Ini semua dapat menimbulkan interaksi yang memicu kerumunan," tambahnya menjelaskan.

Diakui Ariza, Pemprov DKI sejatinya telah berupaya melakukan sosialisasi meminta masyarakat tetap berada di rumah saat akhir pekan.

Namun, imbauan tersebut kadang dianggap remeh oleh masyarakat yang sudah jenuh dengan kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai.

Bila lockdown setiap akhir pekan diterapkan, secara tidak langsung masyarakat bakal dipaksa tetap berada di rumah setiap hari Sabtu dan Minggu.

Untuk itu Ariza mengaku pihaknya bakal terus berupaya berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait wacana lockdown akhir pekan ini.

"Kita sekarang sama-sama terjadi koordinasi sinergi yang lebih baik. Tentu, kami akan mendukung kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten kota," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved