Sisi Lain Metropolitan
Cerita Rahadin, Penggali Makam Covid-19 yang Tidak Ingin Terlewat Waktu Beribadah
Rahadin menuturkan, jumlah jenazah yang dimakamkan saat ini jauh lebih banyak mengingat kasus positif yang terus mengalami peningkatan
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Sebelum jam istirahat tiba, Rahadin tentunya masih berjibaku dengan tanah yang ia gali.
Jumlah jenazah yang tak pernah diketahui, membuat para penggali makam harus menyiapkan liang lahat sebanyak mungkin.
Meski begitu, Rahadin menuturkan tak ingin melewati waktu salat wajib.
Baik zuhur, asar, magrib maupun isya tak ingin dilewatinya karena kesibukannya bekerja.
Pakaian yang penuh dengan tanah, apalagi ketika musim hujan tiba tak mematahkan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Rahadin menuturkan selalu mandi ketika waktu salat tiba.
Dari rumah, ia selalu membawa minimal dua pakaian salin.
Pakaian pertama merupakan peralatan ibadah dan satu lainnya merupakan pakaian salin sebelum pulang ke rumah.
"Tapi jangan lupa untuk salat. Di sini saling mengingatkan aja. Makanya saya minimal bawa dua pakaian salin. Pas waktu salat kita mandi aja. Baju ini dijemur, kita ganti yang bersih. InsyaAllah ibadah terus dijalani," jelasnya.
• Dishub DKI Klaim Flyover Tapal Kuda Lenteng Agung Efektif Kurangi Kemacetan Lalu Lintas
• Kesaksian Warga Soal Aktivitas di Pasar Muamalah Depok, Dirham Ditukar dengan Bahan Pokok
• Abu Janda Singgung Nama Hendropriyono Usai Menjalani Pemeriksaan di Bareskrim Polri
Sempat tak percaya diri
Secara sekilas, memang tak pernah ada keluhan dari para penggali makam Covid-19.
Namun siapa sangka bila sejumlah penggali makam ini justru sempat merasa tak percaya diri.
Rahadin menuturkan ia sempat tak percaya diri alias minder sewaktu sepulang kerja.
Kejadian ini ia alami di awal pandemi.
"Ini dulu ya. Pernah minder karena takutnya kita yang bawa virus ke keluarga atau ke lingkungan," ungkapnya.