Bermodal Gerobak Seadanya, Rudi Terjang Banjir di Tambun Utara untuk Bantu Warga Melintas

Transportasi gerobak untuk terjang banjir marak dijumpai di Jalan Raya Pisangan, Desa Satriajaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Warga menggunakan transportasi gerobak untuk menerjang banjir di Jalan Raya Pisangan, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi Senin, (8/2/2021). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBUN UTARA - Transportasi gerobak untuk terjang banjir marak dijumpai di Jalan Raya Pisangan, Desa Satriajaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Senin (8/2/2021).

Jalan Raya Pisangan sejak 10.00 WIB lumpuh akibat banjir luapan Kali Bekasi, akses utama di Kecamatan Tambun Utara itu digenangi air hingga sekitar 1,5 meter.

Operasional transportasi disediakan warga sekitar, bermodalkan gerobak seadanya, mereka siap mengantar warga menerjang banjir yang cukup dalam.

Rudi (38), warga yang mengoperasikan transportasi gerobak mengatakan, pihaknya sejatinya tidak memiliki pakem untuk memasang tarif.

Tapi rata-rata warga yang menyediakan jasa angkutan penerjang banjir ini, dibayar Rp50 ribu sekali jalan.

"Gocap (Rp50 ribu) motor sama orang, sebenernya kita enggak pasang tarif, niat kita cuma mau bantu kalau ada yang ngasi Rp30 ribu juga kita terima," kata Rudi.

Selain dapat mengangkut sepeda motor, gerobak juga siap mengantarkan orang menerjang banjir dengan tarif Rp10 ribu per kepala.

Menurut Rudi, warga setempat yang menyediakan layanan angkutan gerobak ini, tidak pernah memaksakan tarif baku.

Bahkan, tidak sedikit penumpang yang sudah sepakat membayar Rp50 ribu rela memberikan uang tambahan.

"Sebenernya si seikhlasnya, cuma ya penumpang kalau yang kasian ngeliat kita dari tarif Rp50 ribu bisa tambahin Rp20 ribu, kadang jadi bayar Rp60 ribu seikhlasnya aja," ucapnya.

Layanan angkutan gerobak kata dia, sudah sering dilakukan warga setempat. Jalan Raya Pisangan bukan kali ini saja mengalami banjir.

"Ini udah sering banjir, kita kalau udah diumumin di masjid atau pantau ketinggian air Kali Bekasi udah siap-siapin gerobak," ucapnya.

Gerobak yang digunakan menurut Rudi, merupakan alat yang biasanya digunakan sebagai pengangkut sampah.

Jika dalam kondisi darurat, gerobak dimodifikasi dengan menambahkan alas di bagian atasnya agar dapat mengangkut kendaraan atau orang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved