Kisah Penjaga Ruang Jenazah Ketakutan Lihat Jasad Maling Berubah Penuh Bulu, Keluarga Tak Mengenali

Penjaga ruang jenazah di RSSA Lubuklinggau, Hendri Kusuma memiliki kisah yang tak pernah dilupakannya. Tubuh korban mendadak dipenuhi bulu.

TRIBUNJAKARTA.COM/MUSLIMIN TRISYULIONO
Halaman Ruang Jenazah RSCM, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018). Penjaga ruang pemulasaran jenazah di Rumah Sakit Siti Aisyah (RSSA) Lubuklinggau, Hendri Kusuma memiliki kisah yang tak pernah dilupakannya. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Penjaga ruang jenazah di Rumah Sakit Siti Aisyah (RSSA) Lubuklinggau, Hendri Kusuma memiliki kisah yang tak pernah dilupakannya.

Selama bekerja di RS Siti Aisyah sejak enam tahun lalu, Hendri telah 60 kali mengurusi jenazah.

Namun, Hendri mengalami satu kali pengalaman mistis yang membuatnya ketakutan sebagai penjaga ruang jenazah.

Saat itu, ia mengurusi jenazah korban dihakimi massa karena mencuri kambing

"Itu kalau tidak salah kejadian tahun 2015. Ada mayat namanya Marawi kejadiannya di Talang Betung Kecamatan Tugu Mulyo kasusnya saat itu kalau tidak salah Maling kambing," kata Hendri dikutip dari Sriwijaya Post, Rabu (10/2/2021).

Hendri mengatakan kejadian ganjil saat membersihkan mayat tesebut.

Secara mendadak, mayat Marawi berubah dipenuhi bulu-bulu halus di seluruh badan.

"Berubahnya saat itu badannya tumbuh bulu. Hampir seluruh badannya. Itulah saat mau diambil keluarganya juga tidak mengenali.

Padahal itu jelas Marawi asli, kebetulan saya kenal orangnya," ujarnya.

Hendri Kusuma penjaga ruang pemulasaran jenazah di Rumah Sakit Siti Aisyah (RSSA).
Hendri Kusuma penjaga ruang pemulasaran jenazah di Rumah Sakit Siti Aisyah (RSSA). (Tribunsumsel.com/Eko Hepronis)

Hendri merupakan penjaga ruang pemulasaran jenazah di Rumah Sakit Siti Aisyah (RSSA) Lubuklinggau.

Hendri panggilan akrabnya, telah bekerja sebagai penjaga kamar pemulasaran jenazah RS milik Pemkot Lubuklinggau Sumsel sejak enam tahun lalu.

Pria lulusan SMA ini berhadapan dengan jenazah telah biasa.

Mulai dari jenazah yang tubuhnya masih normal, hingga tidak normal, bahkan kadang tidak lengkap anggota tubuhnya.

Hendri mengaku sempat takut saat awal bertugas pertama kali di ruang pemulasaran jenazah.

Pasalnya, pekerjaannya tersebut merupakan pekerjaan yang tak lazim untuk orang biasa.

"Takut-takut itu sekitar dua bulan lah, kalau bahasa Jawanya sawan, tapi lama-lama tidak lagi jadi biasa, seiring sering mandikan jenazah," ujarnya.

Sebagai petugas di ruang pemulasaran jenazah Hendri mengaku selalu on call 1 x 24 jam.

Ketika ada mayat di RS, Ia langsung datang dan tidak mengenal lebaran atau pun tahun baru.

Bahkan Hendri mengaku ketika awal-awal pandemi Covid-19 pernah tidur di kamar jenazah selama empat bulan dan tak pulang ke rumah.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

Hal itu dilakukannya sebagai antisipasi adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

"Kalau pribadi tidak ada rasa takut karena sejak masuk, selalu doa baca alfatihah dengan ayat kursi, namanya kita kerja menghadapi berbagai macam mayat dari berbagai latar belakang," ungkapnya.

Menurutnya kunci utama ia bisa betah hingga sampai saat ini adalah bekerja ikhlas, dari dalam hati harus diniatkan untuk membantu sesama, apalagi waktu awal pandemi kemarin semua orang ketakutan.

"Tapi saya tetap bekerja, saat itu saya kerja sendiri tidak ada teman, saya pakai APD saya kapani saya shalatkan, semua orang bilang nanti tertular, tapi yakin alhamdulillah belum pernah, swab selalu negatif," ungkapnya.

Hendri pun mengaku dalam sehari pernah mengurus jenazah paisen Covid-19 hingga dua orang.

Akibatnya saat itu Hendra jatuh sakit dan harus istirahat beberapa hari.

"Kalau dipikir wajar demam karena mandi berkali-kali, sampai dua kali sampai tiga kali sehabis ngurus jenazah, saat itu kadang dua jenazah, mandi bisa sampai enam kali sehari, wajar sakit," ujarnya.

Suka Duka

Hendri menuturkan suka dukanya bertugas di ruang pemulasaran jenazah ketika banyak penemuan mayat.

Namun setelah selesai tak kunjung dijemput dan harus menunggu hingga jenuh.

Selama enam tahun bertugas di tempat pemulasaran jenazah, Hendri mengaku kurang lebih sudah 60 mayat ia tangani mulai dari Mr x, kasus berbagai pembunuhan hingga kecelakaan.

"Kadang juga kasus kecelakaan, yang paling ngeri nangani mayat busuk karena keadaanya sampai disini mayatnya sudah bau busuk, rata-rata tidak semua orang kuat," ungkapnya.

Lain halnya bila menangani mayat kecelakaan, sejak awal ia mengaku sudah tahu penyebabnya, sementara bila mayat Mr x tidak tahu mereka mati karena apa, tapi biasanya kebanyakan dibunuh.

"Setelah selesai kadang tidak ada keluarganya, akhirnya kita juga yang makamkan, itu sih suka dukanya," ujarnya.

Mantan Istri Andika Kangen Band Terjerat Kasus Narkoba, Rumah Kos Diduga Jadi Lokasi Transaksi

Gugat Cerai Istri, Maell Lee Preman Terkuat di Bumi Nangis Curhat ke Denny Sumargo: Aku Gak Kuat

Suami Istri Pelaku Aborsi Ilegal di Bekasi Ternyata Bukan Dokter, Ini Rekam Jejaknya

Cara Tampil Keren dan Mempesona ala Bos Cewek, Kamu Harus Punya Modal Ini!

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul 'Tubuh Mayat Pencuri Kambing Itu Tiba-tiba Tumbuh Bulu', Kisah Penjaga Kamar Mayat RSSA,

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved