Ular Sanca Batik 10 Meter Gegerkan Tanah Abang, Kenali Habitat dan Mangsanya

Penampakan ular sanca batik sepanjang 10 meter menggegerkan warga Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (9/2/2021). Kenali mangsa dan habitat

Kolase TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Warga setempat menanti kemunculan ular di dekat antara Pintu Air Karet dan Rumah Susun Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (9/2/2021). Secara ilmiah, spesies ular sanca batik itu disebut Phyton reticulatus atau Malayophyton reticulatus. 

Jenis sanca batik tersebar di seluruh Indonesia, dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Halmahera, dan Sulawesi.

"Habitatnya sebenarnya hutan tetapi bisa beradaptasi di daerah terbuka, menyesuaikan mangsa," kata Pakar ular dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy dikutip dari Kompas.com.

Dengan kemampuan adaptasi tinggi, tak mengherankan jika piton ini ditemukan di kebun kelapa sawit hingga daerah perkotaan sekalipun.

Kebun kelapa sawit sendiri merupakan daerah menarik sebab mangsa ular itu memang hewan-hewan yang bisa ditemukan di kebun kelapa sawit, dari tikus hingga babi hutan.

Amir mengungkapkan, piton jarang memangsa manusia.

Untuk punya kemampuan memangsa manusia, ukuran piton juga harus cukup besar.

Dalam catatan Amir, kasus piton memangsa manusia terakhir terjadi awal 2000an di Palu.

Individu yang memangsa manusia berukuran 5,3 meter.

Kasus lain terjadi tahun 2013, dua orang bocah di Amerika Serikat dimakan oleh piton yang kelaparan.

Piton yang jadi hewan piaraan itu lapar karena baru saja lepas dari kandangnya.

Dia lantas masuk ke apartemen dan akhirnya menemukan dua bocah yang sedang tertidur.

Peneliti reptil dan amfibi dari Insitit Pertanian Bogor (IPB), Mirza D Kusrini, mengungkapkan, piton yang sampai memangsa manusia biasanya mengalami kelaparan akibat tak menemukan mangsa.

Itu bisa terjadi karena stok mangsa di alam memang berkurang atau kondisi habitat yang sudah rusak.

Dalam kondisi biasa, piton tidak punya kecenderungan menyerang dan memangsa manusia.

"Pada dasarnya semua ular itu hewan yang pemalu, tidak menampakkan diri. Kalau berhadapan saja, dia juga akan cenderung menghindar, tak seperti singa misalnya yang menyerang," kata Mirza.

Hasil Investigasi KNKT Terkait Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air: Tak Melintasi Area Awan Signifikan

Tiga Pencuri Ikan Cakalang di Muara Baru Incar Cold Storage yang Kurang Penjagaan

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved