2,5 Tahun Pacaran Jarak Jauh, Pria Asal Jambi Nekat Lamar Kekasihnya WN Turki, Cuma Bawa Rp 200 Ribu

Kisah asmara seorang pria asal Jambi terbang ke Turki untuk melamar sang kekasih, viral di berbagai media sosial.

Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
Viral kisah cinta pria asal Jambi terbang ke Turki untuk melamar sang kekasih, tak pernah bertemu dan menjalani hubungan jarak jauh (LDR) selama 2,5 tahun. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah asmara seorang pria asal Jambi terbang ke Turki untuk melamar sang kekasih, viral di berbagai media sosial.

Diketahui, keduanya menjalani hubungan jarak jauh selama 2,5 tahun.

Pria tersebut ternyata juga sempat mendapat hinaan dari tetangga.

Pria Jambi itu Muhammad Mutawally Assidiqi, atau disapa Wally.

Sementara, wanita asal Turki ini bernama Edanur Yildis.

Pertama kali, kisah dua sejoli ini diangkat oleh adik dari Wally, yakni Ikrom Mulhadi Assidiqi (Ikrom), melalui akun TikTok @ikrommulhadi.

Alasan Ikrom mengunggah kisah itu ke TikTok, ialah sebagai dokumentasi pribadi dan pembuktian.

Ia ingin membuktikan kakaknya Wally akhirnya bisa berhasil ke Turki.

"Cacian makian di kampung luar biasa, saya meng-upload untuk membuktikan bahwa kami itu bisa."

"Abang saya (Wally) enggak bawa duit banyak sudah sampai di Turki," cerita Ikrom kepada Tribunnews, Selasa (9/2/2021).

Karena, sebelumnya keluarga sempat mendapat hinaan.

"Banyak hinaan dari kampung, kita orang susah, ibarat kenapa nikah jauh nian. Semacam tak ada wanita lain di Indonesia," lanjutnya.

Viral Kampung Mati di Tengah Pegunungan, Cerita Warga Soal Dusun Cimeong: Saya Rasakan Berbeda

Viral kisah cinta pria Jambi terbang ke Turki untuk melamar sang kekasih, Muhammad Mutawally Assidiqi dengan kekasihnya, Edanur
Viral kisah cinta pria Jambi terbang ke Turki untuk melamar sang kekasih, Muhammad Mutawally Assidiqi dengan kekasihnya, Edanur Yildis (Istimewa)

Ikrom dan keluarga ikut mengumpulkan uang untuk biaya keberangkatan Wally ke Turki.

"Saya, ibu, ayah. Emang kami ngumpulin uang sedikit demi sedikit," kata Ikrom.

Ayah Wally dan Ikrom bekerja sebagai guru honorer di sebuah pondok pesantren di Bakung, Jambi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved