Kong Ha Hong Jadi Tim Barongsai 5 Kali Juara Dunia
Barongsai Kong Ha Hong sudah 5 kali menyabet gelar juara dunia dalam kompetisi barongsai.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM - Barongsai Kong Ha Hong, biasa menjadi langganan sejumlah mal di Jakarta dalam merayakan tahun baru Imlek.
Nama Kong Ha Hong cukup disegani di bidangnya.
Sebab, selain populer di Jakarta barongsai Kong Ha Hong juga punya segudang prestasi yang membuatnya cukup disegani sampai ke mancanegara.
Sejauh ini, sedikitnya tim barongsai Kong Ha Hong sudah 5 kali menyabet gelar juara dunia dalam kompetisi barongsai.
Diantaranya pada kompetisi di Guang Zhao-China tahun 2009, Living World Tangerang-Indonesia tahun 2014, di Beijing-China tahun 2015, Living World Tangerang-Indonesia tahun 2017, dan Guang Xi-China tahun 2019.
Namun, untuk mendapatkan gelar tersebut tentunya tidak mudah dan penuh liku-liku.
"Jadi sebelum ada barongsainya, dulu kami adalah yayasan sosial," kata Jacky Sjarif dari Barongsai Kong Ha Hong.
Jacky bercerita, pada awal mula dibentuknya tim barongsai ini, Kong Ha Hong hanyalah sebuah nama yayasan sosial.
Yayasan sosial Kong Ha Hong merupakan sebuah yayasan sosial bagi siapapun yang bermarga Huang (kuning) Kong Hu.
Atas dasar keinginan yang kuat dari beberapa orang yang sudah menyukai barongsai, kemudian dibentuklah tim barongsai Kong Ha Hong.
Tepatnya pada tanggal 17 Agustus tahun 1999, di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, merupakan hari jadi sekaligus penampilan pertama barongsai Kong Ha Hong di hadapan publik.
"Saat itu barongsai belum menjadi sesuatu yang umum dan harus melalui izin yang rumit sekali. Akhirnya kita tentukan tanggal 17 Agustus 1999, hari Kemerdekaan Indonesia," kata Jacky bercerita.
Perjalanan untuk penampilan pertamanya juga tak mudah. Apalagi, pada masa orde baru tahun 1998 sempat terjadi penjarahan besar-besaran.
"Komplek perumahan di Jakarta Utara tahun 1998, penjarahan itu termaksud yang paling parah. Mereka panggil barongsai, karena ada kepercayaan barongsai bisa mengusir roh jahat. Mereka tanya 'berani gak',? kata Jacky.
Tanggal 17 Agustus tahun 1999 diputuskan sebagai penampilan pertama dan hari jadi Barongsai Kong Ha Hong.
Sebab, di tanggal ini masyarakat Indonesia juga tengah merayakan hari besar yakni Hari Kemerdekaan Indonesia.
Hadirnya barongsai Kong Ha Hong kala itu, sekaligus untuk memperingati hari kemerdekaan tersebut.
"17 Agustus 1999 itu penampilan pertama kita. Hari kemerdekaan, karena kita merayakan Hari Kemerdekaan dengan barongsai ini. Kita anggap itu sebagai lahirnya barongsai Kong Ha Hong," imbuhnya.
Saat ini, sudah ada sekitar 60 atlet yang ikut tergabung dalam tim Kong Ha Hong.
Meski dikenal sebagai sebuah kesenian dan kebudayaan asal Tiongkok, Kong Ha Hong tak pandang bulu dalam merekrut anggota tim nya.
Berbagai suku, ras, dan agama dipersatukan tanpa memandang latar belakang keturunannya.
Bahkan, siapa saja dapat berlatih dan bergabung bersama tim Kong Ha Hong secara gratis tanpa dipungut biaya.
"Asalkan dia niat, rajin, dan suka barongsai, silahkan. Kita gak pungut biaya sepeserpun," kata Jacky.
Tidak Sepi Job Meski Pandemi
Barongsai Kong Ha Hong mungkin merupakan salah satu tim barongsai yang cukup beruntung.
Sebab, meski ditengah pandemi Covid-19 mereka tidak sepi job dan masih dapat tampil di beberapa acara dalam perayaan tahun baru imlek.
Hal ini diakui Jacky Sjarif dalam wawancaranya bersama TribunJakarta.com.
"Imlek tahun ini, (pertunjukan) masih ada di beberapa mall. Tapi memang lebih banyak secara virtual dan tapping," kata Jacky.
Hanya saja, yang berbeda suasana dan kemeriahannya.
Jika biasanya pertunjukan barongsai selalu meriah dan penuh suka cita, kini barongsai Kong Ha Hong tampil dengan sederhana dan penuh keterbatasan.
Misalnya, jika biasanya mereka menggelar pertunjukan barongsai tonggak, kini tidak lagi.
Pertunjukan yang digelar hanyalah pertunjukan sederhana seperti berkeliling dan tidak menetap di satu titik, dan jumlah pemain yang sedikit.
Pertunjukan ini digelar untuk sekedar membangkitkan suasana imlek saja, bukan dengan kemeriahan, apalagi mengundang penonton.
Kebanyakan pertunjukan juga dilakukan secara virtual atau tapping.
"Pasti ada bedanya, barongsai adalah seni, budaya, dan olahraga. Ada nilai-nilai tradisi di dalam barongsai sendiri. Pasti akan beda dengan kita melihat secara virtual," kata Jacky.
"Salah satu serunya nonton barongsai adalah dengan melihat secata langsung, dan anak kecil biasanya akan suka lihat aksi barongsainya, mereka bisa kasih angpao, itu sesuatu yang hilang sekarang. Ya, sudah tidak ada lagi bagi-bagi angpao," ujarnya.
Namun bukan berarti mereka tak merasakan imbas pandemi.
Meski masih tampil pada beberapa acara tahun ini, diakui Jacky bahwa jumlah show kali ini jauh merosot jika dibandingkan Imlek sebelumnya.
Biasanya, barongsai Kong Ha Hong yang terdiri dari 7 tim dapat meraup rezeki dengan tampil di 24 tempat sekaligus saat perayaan Imlek.
Tapi tahun ini tidak. Dengan berbekal 4 tim saja, barongsai Kong Ha Hong hanya tampil secara langsung di sekitar 4 tempat saja. Jumlah ini sangat berbanding jauh dengan yang sebelumnya.
Baca juga: Risih, Demi Perssik Bicara Langsung ke Aldi Taher Karena Bahas Poligami dan Posting Sedang Salat
Baca juga: Kunjungan Umat Tionghoa ke Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi Berkurang, Ini Penyebabnya
Baca juga: Ditinggal Suami Beli Nasi Padang, Ani Kaget Pria Misterius Tiba-tiba Masuk ke Dalam Mobilnya
"24 tempat itu kita bagi dengan 7 tim. Jadi satu tim bisa sekitar tiga tempat. Tapi di tahun ini ya kita hanya bagi 4 tim, itupun gak banyak. Paling rata-rata tapping, dan virtual, yang live ya paling sekitar 4 tempat," kata dia.
"Disisi lain, tim kita sangat menjaga prokes. Kita sangat mendukung program pemerintah. Pemain kita semua pakai double masker, gak hanya 1 masker. Lalu semua pemain kita swab antigen. Juga ada swab PCR. Tapi yang paling penting kita membatasi kerumunan juga," paparnya.
"Kita tahu, kalau kita perform yang di atas tonggak, pasti akan mengundang keramaian jadi kita batasi, imlek tahun ini kita gak terima dulu. Dan jadwal tampil juga tidak kita blash ke sosial media. Untuk menghindari orang datang menonton kita," tambahnya.