Kunjungi Wihara Berusia Ratusan Tahun di Cilincing, Wagub DKI: Perbedaan Adalah Keberkahan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengunjungi Wihara Lalitavistara memperingati Tahun Baru Imlek 2572
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengunjungi Wihara Lalitavistara di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (12/2/2021) petang.
Riza mengunjungi tempat ibadah umat Budha ini dalam rangka memperingati Tahun Baru Imlek 2572 yang jatuh pada hari ini.
Dalam kunjungannya, Riza didampingi pemuka agama Buddha beserta pengelola wihara.
Ia menyempatkan diri melihat-lihat ornamen serta bangunan kelenteng di dalam kompleks wihara tersebut sambil berbincang-bincang soal asal usul tempat ibadah tersebut bersama beberapa biksu.
"Hari ini saya sengaja berkunjung ke Wihara Lalitavistara di Cilincing Jakarta Utara. Tempat ini dipilih karena ini merupakan (salah satu) wihara tertua di Indonesia dan ada sejak (sekitar) 300 tahun lalu," kata Riza di lokasi.
Riza menghaturkan rasa syukurnya bisa menyempatkan berkunjung ke salah satu bangunan bersejarah di DKI Jakarta tersebut.
Ia mengaku bangga menjadi bagian dari sebuah bangsa yang kaya akan keberagaman.
"Di wihara yang sangat bersejarah ini, kita bersyukur sebagai sebuah bangsa, bahwa wihara yang tertua ini enjadi aset budaya bangsa," kata Riza.
Ia pun menegaskan bahwa perbedaan yang ada di tengah masyarakat DKI Jakarta adalah sebuah keberkahan, persatuan, dan kekuatan.
"Perbedaan kita adalah keberkahan kita, persatuan kita, kekuatan kita. Jakarta adalah kota metropolitan, kota yang menghargai berbagai perbedaan suku, agama, adat, profesi dan lain sebagainya," kata Riza.
"Dan kita bersatu membangun perbedaan ini menjadi kekuatan Jakarta dan bangsa," ucapnya.
Kepala Operasional Wihara Lalitavistara Biksu Duta Kshanti mengatakan, bangunan tempat ibadah ini sudah ada sekitar 120 tahun lamanya.
Namun, asal usul keberadaan kelenteng di wilayah Cilincing ini disebut-sebut sejak 300 tahun lalu.
Baca juga: Pantau Pergerakan Warga, Pemkot Jakpus Pasang Kamera CCTV: Termasuk Underpass Matraman dan Senen
Baca juga: Rombongan Moge Lolos Pemeriksaan Antigen di Puncak Bogor, Tak Satu Pun Petugas Berani Memberhentikan
Baca juga: Polisi Pastikan Sopir Truk yang Ditemukan Tewas di Jalan Cakung Cilincing Korban Pembunuhan
"Kalo pemugaran bangunannya sudah sekitar 120 tahun. Kemudian ada papan nama yang ditemukan pedagang dari Tiongkok soal kelenteng itu lebih dari 300 tahun," kata Duta.
Duta menuturkan, saat ini bangunan Wihara Lalitavistara termasuk ke dalam salah satu cagar budaya di DKI Jakarta.
Karena itu, perawatan rutin terhadap bangunan dan ornamen di dalamnya pun terus dilakukan.