Pandemi Bikin Gigit Jari, Curahan Hati Penari Barongsai: Tak Ada Kemeriahan hingga Bagi-bagi Angpao

barongsai menjadi pertunjukan yang paling ditunggu-tunggu saat perayaan imlek. Namun, kini tidak lagi semenjak adanya pandemi Covid-19.

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADE LIANA
Pertunjukan barongsai Kong Ha Hong tahun ini sangat sederhana. Beberapa dilakukan secara virtual, tidak ada semarak penonton dan kerumunan.  

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pertunjukan barongsai, selalu meriah dan penuh suka cita.

Biasanya, barongsai menjadi pertunjukan yang paling ditunggu-tunggu saat perayaan Imlek.

Namun, kini tidak lagi semenjak adanya pandemi Covid-19.

Padahal, perayaan imlek menjadi waktu bagi para pegiat barongsai untuk menuai rezeki.

"Jujur, dari kemarin kita ngobrol 'oh malam ini sudah malam imlek ya, besok sudah imlek ya, itu gak berasa, karena feelnya hilang," curhat pegiat barongsai, yakni Jacky Sjarif dari Barongsai Kong Ha Hong.

Diketahui, Barongsai Kong Ha Hong adalah tim barongsai yang penampilannya selalu ditunggu masyarakat setiap tahunnya.

Mereka kerap tampil di berbagai acara dalam perayaan Imlek.

Mulai dari pusat-pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan berbagai tempat umum lainnya.

TNI Ikut Amankan Tempat Ibadah dan Awasi Protokol Kesehatan di Jakarta Pusat Saat Hari Raya Imlek

Bahkan, mereka juga sudah beberapa kali membawa nama Indonesia untuk menjadi juara dunia dalam kompetisi barongsai.

Tapi kini sedikit berbeda. Tarian tradisional yang kental dengan budaya Tiongkok ini terpaksa harus digelar secara sederhana, tanpa kemeriahan.

Banyak pertunjukan barongsai hanya dilakukan secara virtual untuk mencegah terjadinya kerumunan.

"Pasti ada bedanya, barongsai adalah seni, budaya, dan olahraga. Ada nilai-nilai tradisi di dalam barongsai sendiri. Pasti akan beda dengan kita melihat secara virtual," kata Jacky.

"Salah satu serunya nonton barongsai adalah dengan melihat secata langsung, dan anak kecil biasanya akan suka lihat aksi barongsainya, mereka bisa kasih angpao, itu sesuatu yang hilang sekarang. Ya, sudah tidak ada lagi bagi-bagi angpao," ujarnya.

Barongsai Kong Ha Hong, mungkin adalah salah satu tim barongsai yang masih beruntung.

Sebab, ditengah pandemi seperti ini, Barongsai Kong Ha Hong masih dapat tampil di beberapa acara dalam perayaan imlek meskipun dengan keterbatasan.

Misalnya, jika biasanya mereka menggelar pertunjukan barongsai tonggak, kini tidak lagi.

Pertunjukan yang digelar hanyalah pertunjukan sederhana seperti berkeliling dan tidak menetap di satu titik, dan jumlah pemain yang sedikit.

Pertunjukan ini digelar untuk sekedar membangkitkan suasana imlek saja, bukan dengan kemeriahan, apalagi mengundang penonton.

Mensyukuri Hidup Ala Tusijan, Pengurus Vihara Gayatri Lebih dari 30 Tahun

"Jadi kita tahu, kalau kita perform yang di atas tonggak, pasti akan mengundang keramaian, jadi kita batasi. Untuk imlek tahun ini kita gak terima dulu. Hanya yang kita terima seperti live yang hanya keliling saja, tidak berdiam ditempat agar orang tidak berkerumun, dan beberapa juga virtual, atau tapping," kata Jacky Sjarif.

Pertunjukan yang dilakukan pun harus menerapkan protokol kesehatan.

Barongsai Kong Ha Hong, hanya membatasi jumlah pemain sekitar 10 orang saja dalam satu tim.

Selain itu, para pemain juga menggunakan double masker, membawa hand sanitizer tiap orang saat tampil, serta tes swab antigen dan PCR secara berkala.

Menurut Jacky, saat ini timnya hanya dapat tampil pada 4-5 acara live saja.

Jumlah ini menurun sangat drastis jika dibandingkan imlek tahun-tahun sebelumnya yang bisa 24 tempat dalam seharinya.

"24 tempat itu kita bagi dengan 7 tim. Jadi satu tim bisa sekitar tiga tempat. Tapi di tahun ini ya kita hanya bagi 4 tim, itupun gak banyak. Paling rata-rata tapping, dan virtual, yang live ya paling sekitar 4 tempat," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved