Nasib Tragis Sumani Usai Bunuh Ki Anom Subekti: Terkapar Lemas di Rumah Sakit, Dikejar Hukuman Berat
Sumani harus terkapar lemas tak berdaya lanatan sempat mencoba bunuh diri dengan menenggak cairan pestisida ketika akan menjalani pemeriksaan
TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib tragis dialami Sumani (43) usai terlibat dalam pembunuhan Dalam Ki Anom Subekti (63) dan tiga anggota keluarga lainnya.
Saat ini, Sumani harus terkapar lemas tak berdaya lanatan sempat mencoba bunuh diri dengan menenggak cairan pestisida ketika akan menjalani pemeriksaan oleh petugas Reskrim Polres Rembang.
Diketahui Ki Anom Subekti tewas dibunuh di kediamannya di Padepokan Seni Ongkojoyo, Desa Turusgede, Rembang, bersama istri, anak, dan cucunya.
Jasad Ki Anom Subekti beserta istrinya, Tri Purwati (50), putrinya, AS (13), dan cucunya, GLK (11) ditemukan, Kamis (4/2/2021) sekira pukul 06:30 WIB.
Saat ini pelaku tengah dirawat di RSUD dr R Soetrasno, lantaran sempat mencoba bunuh diri dengan menenggak cairan pestisida ketika akan menjalani pemeriksaan oleh petugas Reskrim Polres Rembang.
Kondisi terkini Sumani diungkap oleh kuasa hukum, Darmawan Budiharto.
Baca juga: Sesama Pegiat Seni, Sosok Sumani Pelaku Pembunuhan Ki Anom Subekti Diungkap Kepala Desa: Gak Percaya
Ia mengatakan bahwa Sumani kini sudah mulai bisa diajak berkomunikasi.
Pada Jumat (12/2/2021) siang, Darmawan menjenguk Sumani di ICU RSUD dr R Soetrasno Rembang untuk ketiga kalinya.
“Komunikasi awal saya baru sebatas memberi konsultasi terkait penetapan tersangka."
"Kemudian informasi bahwa sebetulnya dia harus ditahan tapi dibantarkan (ditunda)."
Baca juga: Rizky Billar Tiba-Tiba Jatuh dari Kursi hingga Batuk Darah, Lesti Kejora Panik: Jangan Kayak Gitu
Baca juga: Curhat Titik Terendah Jadi Asisten Raffi Ahmad, Merry Nangis Ungkap Kisahnya: Tiap Hari Saya Beliin
Baca juga: Cerita Dokter Forensik di TKP Pembunuhan Ki Anom Subekti, dr Hastry: Sekelibat Lewat Depan Saya
"Mohon maaf , terkait materi perkara saya belum berani menyampaikan,” kata Darmawan saat dihubungi Tribunjateng.com via telepon.
Darmawan mengatakan, dia harus menata kondisi mental tersangka sebelum berkomunikasi tentang materi perkara.
“Takutnya kalau saya tanya terkait materi perkara, dia drop. Jangan dulu, yang penting sehat dulu,” tutur dia.

Menurut Darmawan, kondisi kesehatan Sumani telah berangsur membaik.
Dia sudah bisa menjawab lancar saat diajak berbicara.
Hanya saja, saat ini ia masih harus dirawat di ICU.
“Kalau sudah ada rekomendasi, sudah sehat, insya Allah langsung dikeluarkan (dari rumah sakit) dan dilakukan penahanan serta pemeriksaan."
"Saat ini di rumah sakit tersangka mendapat penjagaan dari sekitar lima personel Polres Rembang,” kata dia.

Sumani Seniman Pengrawit
Kepala Desa Pragu, Ahmad Subhan mengaku tidak menyangka Sumani menjadi tersangka pembunuhan Dalang Ki Anom Subekti.
Baca juga: Cerita Dokter Forensik di TKP Pembunuhan Keluarga di Rembang, dr Hastry: Sekelibat Lewat Depan Saya
Pasalnya Ahmad mengatakan, Sumani dan Ki Anom Subekti merupakan sesama pegiat seni.
"Pak Suman itu memang statusnya itu seniman, seniman pengrawit panja."
"Dia juga sering ikut panja ketoprak, campur sari," kata Ahmad dikutip TribunJakarta dari YouTube Musyafa Musa, Sabtu (13/2/2021).
Ahmad mengatakan, Sumani merupaka sosok yang aktif dalam berkegiatan seni.
Baca juga: Ketakutan Sumani Setelah Bunuh Ki Anom dan Keluarga, Transfer Uang Jutaan Lalu Tenggak Cairan Ini
Baca juga: Dikbud DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja, Gajinya Mulai Rp 5 Juta-Rp10 Juta Cek Syarat dan Cara Daftar
Baca juga: Orangtua Atta Halilintar di Malaysia Tak Datang ke Pernikahan? Aurel Beberkan Alasan Akad 21 Maret
Ia juga salah satu seniman yang kerap menjuarai ajang perlombaan di Rembang.
"Pak Suman salah satu yang membantu para pengrawit," ujar Ahmad.
Selain aktif sebagai seniman, Sumani juga aktif berkegiatan di bidang perikanan bersama nelayan.

"Pak Suman juga aktif di perkapalan atau perikanan nelayan itu pak," kata Ahmad.
Ahmad mengungkapkan, hubungan Sumani dengan Ki Anom Subekti memang cukup akrab.
Ahmad pun menganggap hal tersebut biasa selayaknya hubungan sesama seniman.
Dikatakan Ahmad, sebelum kejadian, Sumani pernah memesan alat musik Gong di rumah Ki Anom Subekti.
Ahmad mengungkapkan sehari sebelum kejadian, Sumani datang ke rumah korban untuk memesan Gong.
Tak ada gerak-gerik yang mencurigakan dari Sumani pada hari tersebut.
Ahmad mengatakan, pada hari itu tidak hanya Sumani yang datang ke rumah Ki Anom.
Baca juga: Pakai Kalung Pelanggar PPKM, Ini Wajah Seorang Pengendara Moge Dikawal Polisi ke Puncak Lolos Gage
Ada 15 orang lain yang juga datang untuk memesan alat musik kepada korban.
"Pak Suman itu sebelumnya memang pernah pesang Gong di rumah Pak Subekti."
"Itu kalau ndak salah hari Rabu, terus besoknya kejadian itu (pembunuhan)."
"Tapi ketika itu tidak hanya Pak Suman saja, ada 15 orang lain yang pesen (Gong) juga," ungkap Ahmad.
Sumani Bertamu pada Sore Hari, lalu Kembali saat Malam
Sumani dipastikan melakukan pembunuhan pada Rabu (3/2/2021) malam antara pukul 21.00 hingga 00.00 WIB, saat para korban tengah tidur.
Namun, pada sore harinya, yakni pukul 15.00, ia sudah datang bertamu.
Berdasarkan keterangan saksi, ia datang untuk membeli gamelan.
“Beberapa waktu kemudian datang lagi dua orang saksi untuk melunasi pembayaran gamelan sebesar Rp 15 juta,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombespol Iskandar Fitriana Sutisna.
Baca juga: Respons Jurgen Klopp Usai Lihat Kiper Liverpool Alisson Becker Blunder Lagi: Kami Harus Terbiasa!
Baca juga: Terancam Hukuman Mati, Terkuak Kondisi Terkini Pembunuh Ki Anom Subekti di Rembang: Masih di ICU?
Malam harinya, pukul 20.40, Sumani datang lagi ke rumah Anom Subekti mengendarai sepeda motor Vega ZR berwarna biru-hitam.
CCTV di sebuah kios LPG merekam ketika Sumani menuju rumah Anom Subekti.
“Motor, helm, dan jaket yang digunakan pelaku identik dengan rekaman CCTV dan keterangan para saksi,” jelas dia